Gambarkan upaya pemimpin dalam transformasi SDM menanggapi perubahan lingkungan Bank dari pengawasan Bank Indonesia (BI).

T: Gambarkan upaya pemimpin dalam transformasi SDM menanggapi perubahan lingkungan Bank dari pengawasan Bank Indonesia (BI).

J: Visi Bank BTN adalah Menjadi Bank Yang Terkemuka dalam Pembiayaan Perumahan. Dalam mengantisipasi era globalisasi yang ditandai dengan berlakunya komunitas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) maka sebagai Bank Fokus di Bidang Perumahan, Bank BTN mempunyai sasaran jangka panjang dalam 5 tahun yang akan datang menjadi The Leading Property Bank in Indonesia with World Class Service Quality. Guna mencapai sasaran tersebut, strategi pencapaiannya dilakukan melalui tiga bentuk transformasi: yaitu Transformasi Business, Transformasi Infrastruktore dan Transformasi People. „World Class Company‟, berarti Bank BTN pada tahun 2019 dapat memiliki standar kualitas produk dan layanan yang sejajar dengan perusahaan terkemuka dunia (Global Company), sehingga dapat menjadi the best mortgage bank in south east asia.

Salah satu transformasi penting yang dilakukan agar sasaran tercapai adalah Transformasi people. Gagasan ini dilakukan untuk mengatispasi turbulensi persaingan bisnis yang semakin ketat. Sasaran Transformasi People adalah menjadikan Pegawai Bank BTN menjadi Intrapreneur, yang memiliki karakter wirausaha (entrepreneur) yang tercermin sebagai pegawai kreatif dan inovatif serta selalu memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Strategi best practice yang berkelanjutan dilakukan untuk mendukung penyelarasan implementasi human capital dengan arah pengembangan sebagai berikut :

1. Membangun budaya yang menunjang transformasi.

2. Membangun human capital housing bank yang bertaraf internasional.

3. Membangun strategi dan taktik penerapan, termasuk kebijakan, proses, kemampuan pegawai, dan teknologi pendukung (Strategic & Tactical HC Practices)

Ketiga poin strategi tersebut dilakukan dengan menjalankan Human Capital

Management System yang terbagi dalam 6 pilar sebagai berikut :

1. Organization development, yaitu melakukan pengembangan organisasi yang efisien, efektif dan bersaing.

2. Human capital acquisition, melakukan pemenuhan human capital yang handal baik yang bersumber dari internal maupun eksternal.

3. Learning & development, melakukan pengembangan & pembelajaran human capital untuk mendukung kebutuhan bisnis .

4. Human capital engagement, melakukan penyediaan Talent Management dan pengelolaan suksesi. Membangun engagement dan hubungan industrial yang

harmonis.

5. Human capital reward , melakukan pengelolaan kinerja yang prima dan sistem imbalan yang kompetitif.

6. HC Information System, melakukan integrasi proses human capital secara komprehensif.

Keenam pilar strategi HCMS menjadi acuan yang dituangkan dalam road map people transformation dari yang dimulai dari 2014 sampai dengan 2019. Adapun program kerja yang akan dilakukan untuk menunjang strategi tersebut adalah :

1. Revitalisasi Budaya Kerja

2. Pengembangan organisasi dengan menyelaraskan kepentingan bisnis

3. Melakukan manpower planning dan recruitment baik internal, Experienced Hire, Pro Hire, maupun Alih Daya

4. Pengembangan kompetensi melalui training teknis, manajerial, soft competency, dan akademik

5. Talent management

6. Pengembangan sistem renumerasi

7. Knowledge management

8. Pengembangan HCIS Budaya Kerja yang menunjang transformasi perlu disipakan dengan tujuan agar nilai budaya kerja Bank BTN menjadi hidup dalam organisasi dan dijalankan

oleh seluruh jajaran pegawai Ban BTN. Perlu komitmen waktu dan sumber daya yang dikelola secara efektif dan bertahan. Transformasi budaya kerja Bank BTN dimulai dari tahap awareness, engagement, acceptance, dan ownership. Adapun oleh seluruh jajaran pegawai Ban BTN. Perlu komitmen waktu dan sumber daya yang dikelola secara efektif dan bertahan. Transformasi budaya kerja Bank BTN dimulai dari tahap awareness, engagement, acceptance, dan ownership. Adapun

a. Sosialisasi dan komunikasi nilai budaya kerja

b. Internalisasi nilai budaya kerja

c. Peningkatan efektivitas peran jajaran pimpinan sebagai penggerak transformasi

d. Penyiapan tim penggerak budaya (change agent)

e. Menyelaraskan sistem organisasi dan SDM

f. Pengukuran efektivitas program

g. Program recognition