2 Guru dapat membantu para pelajar untuk memahami makna struktur-
struktur kata, kalimat, dan sebagainya. 3
Kalau perlu guru dapat memberikan serta menjelaskan kawasan atau pengertian kiasan, sindiran, ungkapan, pepatah, pribahasa, dan lain-
lain. 4
Guru dapat menjamin serta memastikan pemahaman para pelajar dengan berbagai cara, misalnya “Ali dokter”.
5 Guru dapat meningkatkan kecepatan membaca para pelajar.
22
Singkatnya, dalam
mengembangkan serta
meningkatkan keterampilan membaca para pelajar, sang guru mempunyai tanggung
jawab berat, paling sedikit meliputi enam hal utama, yaitu: 1
Memperluas pengalaman para pelajar sehingga mereka akan memahami keadaan dan selak-beluk kebudayaan.
2 Mengajarkan bunyi-bunyi bahasa dan makna-makna kata-kata
baru. 3
Mengajarkan hubungan bunyi bahasa dan lambang atau simbol. 4
Membantu para pelajar memahami struktur-struktur termasuk struktur kalimat yang biasanya tidak begitu mudah bagi pelajar
bahasa. 5
Mengajarkan keterampilan-keterampilan
pemahaman comprehension skills kepada para pelajar.
6 Membantu para pelajar untuk meningkatkan kecepatan dalam
membaca.
23
22
Ibid, hl.14-15.
23
Ibid, hl. 16.
c. Bacaan yang Baik dan Ciri-Cirinya
1 Bacaan itu merupakan nilai kehidupan tertentu, berupa kebenaran,
keadilan, kebijakan, kemanusiaan, atau keahlian. 2
Bacaan itu mempunyai sifat edukatif, artinya ia memberikan pengaruh positif pada pembacanya, bermanfaat memacu orang
untuk berbuat lebih baik dan lebih tertib. 3
Bacaan itu mempunyai kadar inteletualitas tertentu, mengajak pembacanya aktif berpikir dan merenungkan kehidupan ini.
4 Bacaan itu bersifat inovatif, baik dalam ide-ide maupun pilihan
kata-katanya, mengedepankan
sesuatu yang
baru, serta
memancarkan semangat kreativitas. 5
Bacaan itu bersifat otentik murni dan punya kesejatian, ada unsur orisionalitas keaslian dan keunikan atau kekhasan di dalamnya,
tidak imilatifpulasan dan tidak pula epigonistik. 6
Bacaan itu disampaikan dalam bahasa yang benar, baik dan menarik, segar, dinamis dan bernas, tidak klise, dan tidak
klobotistik. 7
Bacaan menyampaikan ide-ide secara runtut, komunikatif, dan cukup efektif, tidak acak-acakan, tidak membingungkan dan juga
tidak terlalu cair. 8
Cukup etis dan sublim, menjauhi pornografi dan kevulgaran. 9
Berwawasan luas serta membahas suatu persoalan secara intensif atau mendalam.
10 Mempunyai selera artistik tertentu, lebih-lebih kalau bacaan itu
karya sastra. 11
Bersifat inspiratif, bacaan itu bisa mengubah semangat kretif para pembacanya, mengilhami seseorang untuk aktif menulis.
24
24
Kundharu Saddhono-St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Bahasa Indonesia, Bandung: IKAPI Jawa Barat, 2012, cet. 1, hl. 79-80.