b. Keterampilan-Keterampilan Yang Dituntut Dalam Membaca
Nyaring
Dibawah ini, dikemukakan sejumlah keterampilan dasar yang dituntut dalam membaca nyaring pada setiap kelas sekolah dasar,
antaranya sebagai berikut:
Kelas 1:
1. Mempergunakan ucapan yang tepat.
2. Mempergunakan frase yang tepat bukan kata demi kata.
3. Mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah
terpahami. 4.
Memiliki perawakan dan sikap yang baik serta merawat buku dengan baik.
5. Menguasai tanda-tanda baca sederhana, seperti:
a Titik .
b Koma ,
c Tanda Tanya ?
d Tanda seru
Kelas II:
1. Membaca dengan terang dan jelas
2. Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi.
3. Membaca tanpa ragu-ragu, tanpa terbata-bata.
Kelas III:
1. Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi.
2. Mengerti serta memahami bahan bacaan.
Kelas IV:
1. Memahami bahan bacaan pada tingkat dasar.
2. Kecepatan mata dan suara : 3 patah kata dalam satu detik.
Kelas V:
1. Membaca dengan pemahaman dan perasaan.
2. Aneka kecepatan membaca nyaring bergantung pada bahan bacaan.
3. Dapat membaca tanpa terus-menerus melihat pada bahan bacaan.
Kelas VI:
1. Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi.
2. Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri dan
mempergunakan frase atau susunan kata yang tepat.
18
c. Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring
Seorang pembaca nyaring yang baik biasanya berhasrat sekali menyampaikan sesuatu yang penting kepada para pendengarnya. Sesuatu
yang penting tersebut dapat berupa informasi yang baru, sesuatu pengalaman yang berharga, uraian yang jelas, karakter yang menarik hati,
sekelumit humor yang segar atau sebait puisi. Pembaca hendaklah mengetahui
serta mendalami
keinginan serta
kebutuhan para
pendengarnya, serta menginterpretasikan bahan bacaan itu secara tepat. Agar membaca nyaring dengan baik, sang pembaca haruslah
menguasai keterampilan-keterampilan persepsi penglihatan dan daya tanggap sehingga dia mengenalmemahami kata-kata dengan cepat dan
tepat. Untuk membantu para pendengar menangkap serta memahami maksud pengarang, pembaca biasanya mempergunakan berbagai cara,
antara lain: a
Dia menyoroti ide-ide baru dengan mempergunakan penekanan yang jelas.
b Dia menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainnya.
c Dia menerangkan kesatuan-kesatuan kata-kata yang tepat dan baik.
d Menghubungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga
suaranya agar tinggi sampai akhir dan tujuan tercapai. e
Mejelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan daya ekspresi yang baik dan tepat.
19
18
Ibid, hl. 25-26
Keterampilan-keterampilan membaca nyaring akan berkembang secara wajar, secara alamiah dalam membaca drama. Membaca drama
menambahi sejumlah nilai pada pembaca, antara lain: 1
Memperoleh kesenangan dalam dramatisasi yang terlihat pada pemupukan keyakinan anak-anak sehari-hari.
2 Memperkaya daya khayal, imajinasi dalam membaca fiksi.
3 Menanamkan disiplin yang tidak terdapat pada jenis-jenis membaca
lainnya. 4
Mempertinggi pemahaman, pengembangan kosa kata, membaca fraseparagraf, ekspresiperasaan, serta keterampilan-keterampilan
berbicara pada umumnya.
4. Keterampilan Membaca
a. Keterampilan Membaca
Keterampilan membaca sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa biasanya tanggung jawabnya diserahkan pada guru bahasa
Indonesia. Hal itu perlu diluruskan kalau ada anggapan demikian. Setiap guru dalam mata pelajaran apa pun harus turut bertanggung jawab atas
keterampilan para siswanya, sebab faktor sangat dominan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. Setiap keterampilan yang dimiliki
oleh siswa itu erat sekali hubungannya dengan keterampilan lainnya dengan beraneka ragam.
Penggunaan bahasa dalam interaksi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1 Kemampuan berbahasa lisan, meliputi berbicara dan menyimak.
2 Kemampuan bahasa tulisan, meliputi kemampuan membaca dan
menulis.
20
Dengan perkataan lain, keterampilan membaca mencakup tiga komponen, yaitu:
19
Ibid, hl. 27
20
Dr. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta, Prenadamedia Group, Edisi pertama, 2013, cet. 1, hl.242-243.