2 Meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sehingga kita memiliki daya
beli yang kuat. 3
Kita mempelajari bahas dan selak-beluknya, baik struktur, kosakata, semantik maupun penerapannya, sehingga kita bisa
meningkatkan kompetensi bahasa kita. 4
Tidak henti-hentinya membina minat baca dengan berbagai upaya yang memungkinkan kita selalu bergaul akrab dengan buku-buku,
dan bila kita sudah membaca buku-buku, kita pusatkan perhatian, pemikiran, perenungan kita terhadap buku-buku tersebut.
5 Terus menerus membina etos studi, dengan jalan banyak
mengadakan observasi lingkungan, berbagai penelitian, aktif dalam dunia tulis- menulis, dan karang-mengarang, mempunyai cita-cita
untuk mencetak prestasi tertentu.
30
5. Media
a. Pengertian Media
Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau
pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau penyalur pesan.”Bila media adalah sumber belajar,
maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan
keterampilan.”
31
Kata “media” berasal dari bahasa latin “medium”, yang secara harfiah berarti „tengah‟, ‟perantara’ atau „pengantar”. Dalam bahasa Arab,
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
30
Kundharu Saddhono-St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Bahasa Indonesia, Bandung: IKAPI Jawa Barat, 2012, cet. 1, hl. 82-83.
31
Dra. Hindun, M. Pd, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter diMadrasah Ibtidaiyahsekolah dasar, Depok: Nufa Citra mandiri, 2014, cet. 2, hl. 91
Menurut Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku
teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Menurut Heinich, dan kawan-kawan mengemukakan istilah media sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Menurut Hamidjojo dalam Latuheru member batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk
menyampaikan atau penyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima
yang dituju. Menurut Gagne‟ dan Briggs mengatakan bahwa media adalah
komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar. Menurut National Education Association memberikan definisi
media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio- visual, dan peralatannya; dengan demikian, media dapat dimanipulasi,
dilihat, didengar, atau dibaca.
32
Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau
pengantar”. Medoe adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan.
32
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran Jakarta: Edisi Revisi, 2014, cet. 17, hl. 3-4.