9 Punya semangat baca yang menggebu-gebu, tidak pembosan, bisa
memanfaatkan setiap waktu luang untuk kegiatan ini, di samping
kegiatan lain.
10 Punya kreativitas dan daya mengolahkembangkan apa-apa yang
dibacanya dalam ekpresi lisan dan tulis.
26
f. Kendala-Kendala Membaca dan Cara Mengatasinya
1 Sikap mental yang menganggap bahwa banyak membaca tidak ada
bedanya dengan sedikit membaca, tidak ada pengaruhnya dalam berbagai kegiatan hidup.
2 Sikap asing orang tertentu terhadap mereka yang rajin membaca
dengan menyebut mereka sebagai kutu buku, sebagai sekelompok orang-orang yang bermental priyayi yang kurang mempunyai etos
kerja. 3
Langkanya buku-buku, mahalnya harga buku sehingga tidak terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah, ketidaklengkapan
buku-buku perpustakan, prosedur peminjaman yang rumit, pelayanjan perpustakaan yang kurang simpatik.
4 Rendahnya kompetensi bahasa dan tingkat pemahaman membaca.
5 Budaya santai dan menerebas, orang berambisi cepat sukses tanpa
mau berusaha payah. Akibatnya jalan yang ditempuh bukanlah ketekunan belajar dan bekerja keras melainkan politik Machiavelli
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
27
Masalah yang dihadapi anak dalam membaca, yakni: 1
Kurang mengenali huruf 2
Membaca kata demi kata yang seringkali disebabkan oleh gagal menguasai keterampilan pemecahan kode, gagal memahami makna
kata, kurang lancar membaca. 3
Pemparafrasekan yang salah. 4
Miskin pelafalanpenghilangan.
26
Ibid, hl. 81-82.
27
Ibid, hl. 82.
5 Pengulangan.
6 Pembalikan.
7 Penyisipan.
8 Penggantian.
9 Menggunakan gerak bibir, jari telunjuk, dan menggerakan kepala.
10 Kesulitan konsonan, kesulitan kluster, diftong, dan digrapf.
11 Kesulitan menganalisis struktur kata
12 Tidak mengenali makna kata dalam kalimat dan cara
mengucapkannya.
28
g. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca
Tiga hal pokok yang perlu diperhatiakan guru dalam pengajaran bahasa membaca, yakni:
1. Pengembangan aspek sosial anak, yakni: kemampuan bekerja
sama, percaya diri, kestabilan emosi, dan rasa tanggungjawab. 2.
Pengembangan fisik, yaitu pengaturan gerakan motorik. 3.
Perkembangan kognitif, yakni membedakan bunyi, huruf, menghubungkan kata dan makna.
Strategi meningkatkan kemampun membaca, yaitu: 1
Pemilihan Bahan Ajar Membaca. 2
Metode Pengajaran Membaca. 3
Strategi pengucapan. 4
Strategi pengenalan makna kata.
29
h. Langkah-Langkah Penting yang Kita TempuhLakukan dalam
Mengatasi Kendala-Kendala Membaca
1 Mengubah sikap mental dengan menunjukkan diri sendiri dan
orang lain dengan banyak membaca, kita bisa meningkatkan kualitas intelektual, spiritual, dan sosialitas kita.
28
Dra. Isah Cahyani, M. Pd dan Dra. Hodijah, M. Pd, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, Bandung: UPI PRESS, 2007, cet. 1, hl. 101
29
Ibid, hl. 102.
2 Meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sehingga kita memiliki daya
beli yang kuat. 3
Kita mempelajari bahas dan selak-beluknya, baik struktur, kosakata, semantik maupun penerapannya, sehingga kita bisa
meningkatkan kompetensi bahasa kita. 4
Tidak henti-hentinya membina minat baca dengan berbagai upaya yang memungkinkan kita selalu bergaul akrab dengan buku-buku,
dan bila kita sudah membaca buku-buku, kita pusatkan perhatian, pemikiran, perenungan kita terhadap buku-buku tersebut.
5 Terus menerus membina etos studi, dengan jalan banyak
mengadakan observasi lingkungan, berbagai penelitian, aktif dalam dunia tulis- menulis, dan karang-mengarang, mempunyai cita-cita
untuk mencetak prestasi tertentu.
30
5. Media
a. Pengertian Media
Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau
pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau penyalur pesan.”Bila media adalah sumber belajar,
maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan
keterampilan.”
31
Kata “media” berasal dari bahasa latin “medium”, yang secara harfiah berarti „tengah‟, ‟perantara’ atau „pengantar”. Dalam bahasa Arab,
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
30
Kundharu Saddhono-St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Bahasa Indonesia, Bandung: IKAPI Jawa Barat, 2012, cet. 1, hl. 82-83.
31
Dra. Hindun, M. Pd, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter diMadrasah Ibtidaiyahsekolah dasar, Depok: Nufa Citra mandiri, 2014, cet. 2, hl. 91