Uji Hipotesis Pretest Uji Hipotesis
kelompok eksperimen II karena pelaksanaan praktikum di kelompok ini lebih lama sehingga waktu untuk berdiskusi sangat terbatas.
Untuk kelompok eksperimen II yang menggunakan LKS inkuiri terbimbing berdasarkan hasil posttest diperoleh aspek KPS tertinggi adalah
keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan. Hal ini dikarenakan kelompok ini dituntut untuk merencanakan percobaan sendiri, memilih alat dan bahan
sendiri tetapi tetap mendapatkan arahan dari guru. Pada saat siswa merencanakan percobaan, guru memberikan arahan berupa tujuan atau fungsi alat dan bahan
praktikum yang akan digunakan sehingga siswa sudah mengetahui tujuan dan cara penggunaan alat dan bahan tersebut. Sedangkan kelompok eksperimen I hanya
dituntut untuk menlihat LKS yang sudah tercantum alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum, beserta langkah kerja dari praktikum tersebut. Hal ini
didukung oleh hasil penilaian LKS yang menunjukkan nilai tertinggi pada kelompok eksperimen II adalah pada tahap melakukan perobaan yang mencapai
nilai 100. Selain itu, hasil observasi menunjukkan bahwa aspek menggunakan alat dan bahan untuk kelompok eksperimen II lebih tinggi dari pada kelompok
eksperimen I, baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua. Adapun hasil posttest KPS terendah pada kelompok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II adalah kemampuan interpretasi data. Hal ini dikarenakan siswa hanya menjelaskan hasil dari praktikum dalam membuat kesimpulan.
Dalam menginterpertasikan data diharapkan siswa dapat memberikan jawaban dari rumusan masalah. Hal ini didukung dengan hasil penilaian LKS pada tahap
membuat kesimpulan kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II memiliki nilai yang rendah. Namun, hasil posttest ini bertolak belakang dengan
hasil observasi, hal ini dikarenakan observer hanya melihat apakah siswa menuliskan kesimpulan di dalam LKS atau tidak, sedangkan kebenaran dari isi
kesimpulan terabaikan atau tidak dinilai oleh observer melainkan oleh guru atau peneliti.