Fungsi dan Tujuan Lembar Kerja Siswa Penyusunan Lembar Kerja Siswa

Menurut Fethiye Karsli dan Cigdem Sahin, dalam LKS berbasis keterampilan proses sains terdapat beberapa komponen penting yang harus tercantum dalam LKS tersebut, yaitu: 1 Gambar kartun untuk menarik perhatian siswa yang berisi informasi tentang praktikum yang akan dilaksanakan 2 Alat dan bahan yang ditampilkan dalam bentuk gambar sehingga siswa harus menuliskannya. Selain itu, pertanyaan tentang rancangan percobaan yang akan dilakukan 3 Menuliskan aktivitas siswa seperti menurumuskan hipotesis tentang percobaannya, mengidentifikasi variabel-variabel yang digunakan dalam percobaan, mengobservasi, mencatat data dalam bentuk tabel dan grafik, menginterpretasikan grafik, dan membandingkan rumusan hipotesis dengan hasil percobaan tersebut. 55

e. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa LKS

Menurut Poppy Kamalia, dkk. membagi LKS menjadi dua jenis, yaitu LKS eksperimen dan LKS non-eksperimen. LKS untuk eksperimen berupa lembar kerja yang memuat petunjuk praktikum yang menggunakan alat-alat dan bahan-bahan. Sedangkan LKS non-eksperimen berupa lembar kegiatan yang memuat teks yang menuntun siswa melakukan kegiatan diskusi suatu materi pembelajaran. 56 Menurut Andi Prastowo, jenis-jenis LKS berkaitan dengan maksud dan tujuan dari LKS tersebut, berikut lima macam LKS yang umumnya digunakan oleh peserta didik: 1 LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep 2 LKS yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan 3 LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar 55 Karsli, loc.cit. 56 Devi, loc.cit. 4 LKS yang berfungsi sebagai penguatan 5 LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum 57 Dikarenakan LKS ini sangat merekat dengan model pembelajaran inkuiri, sebagian berpendapat bahwa LKS ini terbagi atas LKS inkuiri terstruktur dan LKS inkuiri terbimbing. Lembar kerja siswa LKS terstruktur merupakan LKS yang secara rinci menjelaskan kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan. LKS terstruktur sudah tercantum judul dan tujuan praktikum, alat dan bahan, serta langkah kerja praktikum. Siswa hanya dituntut untuk menuliskan hasil dan kesimpulan dari kegiatan praktikum. Isi dari lembar kerja siswa LKS terbimbing tidak serinci LKS terstruktur. LKS terbimbing hanya mencantumkan judul dan tujuan praktikum, serta alat dan bahan, tidak ada penjelasan mengenai langkah kerja praktikum. LKS terbimbing menuntut siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam kegiatan praktikum terutama dalam merancang percobaan dengan alat dan bahan yang sudah ditentukan, tetapi siswa berhak untuk mendapatkan bimbingan secara lisan dari guru.

6. Konsep Fotosintesis

Salah satu ciri khusus tumbuhan hijau yaitu memiliki kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta dianabolisme di dalam tubuh tumbuhan. Sebagian besar tumbuhan tinggkat tinggi tergolong organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang mampu mensintesis senyawa organik sendiri. Senyawa organik dibentuk oleh tumbuhan hijau merupakan hasil dari proses fotosintesis. 58 Fotosintesis merupakan proses anabolisme senyawa anorganik yaitu karbon dioksida CO 2 dan air H 2 O menjadi senyawa organik yaitu 57 Prastowo, op. cit., h. 208-211 58 Djoko Arisworo, Yusa, dan Nana Sutresna, Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama, Bandung: Grafindo, 2007, h. 107. karbohidrat C 6 H 12 O 6 dan oksigen O 2 dengan bantuan cahaya matahari. 59 Proses fotosintesis ini hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil. Hal ini dikarenakan klorofil yang berperan dalam menangkap cahaya dan tempat terjadinya proses fotolisis. Proses fotosintesis terjadi pada kloroplas dengan dua tahap reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang terjadi pada tilakoid grana berlangsung proses fotolisis air penguraian air, sehingga dihasilkan oksigen O 2 , ATP, dan NADPH 2 . Sedangkan reaksi gelap terjadi pada stroma berlangsung proses pembentukan amilum dari ATP dan NADH yang berasal dari reaksi terang. 60 Berikut reaksi kimia dari proses fotosintesis: 6 CO 2 + 6 H 2 O C 6 H 12 O 6 + 6 O 2 Proses fotosintesis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. a Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang dipengaruhi dari dalam organisme tersebut, seperti kadar klorofil, morfologi daun dan stomata. Semua faktor tersebut mempengaruhi proses penyerapan cahaya matahari oleh daun. Semakin banyak kadar klorofil maka semakin cepat proses fotosintesis berlangsung. Jika pembukaan stomata besar maka semakin cepat proses fotosintesis. b Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang dipengaruhi dari luar organisme tersebut, seperti suhu, mineral, cahaya matahari, karbon dioksida dan air. 59 Istamar Syamsuri, Biologi untuk SMA Kelas XII Semester1, Jakarta: Erlangga, 2007, h. 41. 60 Sumarjito, Panduan Belajar Kelas 12 SMA IPA, Yogyakarta: Primagama, 2007, h. 10 cahaya klorofil