Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka digunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.10 Kriteria Daya Beda No.
Rentang Nilai D Kriteria
1. D
0,20 Jelek
2. 0,20
D 0,40 Cukup
3. 0,40
D 0,70 Baik
4. 0,70
D 1,00 Baik sekali
Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing soal dihitung dengan Anates versi 4.0. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh hasil
daya pembeda terendah yaitu -0,004 dengan kategori jelek, sedangkan tertinggi yaitu 0,707 dengan kategori baik sekali.
F. Kontrol Terhadap Validitas Internal
Validitas internal mengacu pada kondisi bahwa terdapat perbedaan pada variabel bebas yaitu LKS yang berdampak langsung terhadap variabel terikat
yaitu keterampilan proses sains pada siswa, bukan dari variabel lain. Pengontrolan dilakukan guna meyakinkan bahwa hasil data yang didapatkan merupakan
dampak dari perlakuan, sehingga tujuan dari penelitian ini benar-benar tercapai. Variabel yang dikontrol adalah kegiatan sampel selama penelitian KBM,
jumlah sampel, dan kesetaraan kemampuan awal sampel pada kedua kelompok. Peneliti menyarankan kepada siswa untuk mengikuti setiap kegiatan yang sudah
dijadwalkan guna mengatasi variabel lain yang akan mempengaruhi hasil data dalam penelitian ini.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
a Uji Normalitas
Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan
yaitu liliefors, dengan rumus:
14
Lo = F Zi – S Zi
Keterangan : Lo
: Harga mutlak terbesar F Zi
: Peluang angka baku S Zi
: Proporsi angka baku
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1
Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar 2
Tentukan nilai dengan :
Zt = Skor Baku Xi = Skor Data
= Nilai Rata – rata
S = Simpangan Baku 3
Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel dan sebut dengan F Zi dengan aturan, jika Zi 0, maka F
Zi = 0,5 + nilai tabel, dan jika Zi 0, maka F Zi = 0,5 - nilai tabel
4 Selanjutnya hitung proporsi Z
1
, Z
2
, Z
3
,…, Z
n
yang lebih kecil atau sama dengan Z
1,
jika proporsi ini dinyatakan oleh SZ
1
, maka:
14
Sudjana, Metode Statistik, Bandung: Tarsito, 2002, h. 466