No. Aspek KPS
Indikator RPP Indikator KPS
Nomor Soal
Skor Max
konsep yang telah dipelajari
dalam situasi baru
7 Berkomunikasi
Mengkomunikasi kan hasil
kegiatan praktikum
Mengubah bentuk
penyajian Menggambarka
n data empiris hasil percobaan
atau pengamatan
dengan grafik atau tabel atau
diagram 7
10 4
4
2. Lembar Observasi
Observasi merupakan alat penilaian untuk mengukur tingkah laku individukelompok ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati.
7
Lembar observasi ini berkenaan dengan sikap siswa selama melakukan proses pembelajaran untuk mengukur KPS siswa. Keterampilan
proses sains yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari kemampuan observasi, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat
dan bahan, interpretasi, penerapan konsep, dan komunikasi.
E. Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur atau instrument dalam melakukan fungsi ukurnya.
8
7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012, h. 84.
8
Ahmad Sofyan, et.al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 105
Untuk menghitung validitas instrumen yaitu dengan cara menghitung koefisien validitas menggunakan rumus Korelasi Produk Moment
9
:
r
xy
=
2 2
2 2
. Y
Y N
X X
N Y
X XY
N
Keterangan : r
xy
: koefisien antara variabel X dan variabel Y X
: skor tiap item dari responden uji coba variabel X Y
: skor tiap item dari responden uji coba variabel Y N
: jumlah responden
Dengan menggunakan kriteria acuan untuk validitas butir soal, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.4 Kriteria Validitas Butir Soal No.
Rentang Kriteria
1. 0,8-1,00
Sangat tinggi 2.
0,6-0,79 Tinggi
3. 0,4-0,59
Sedang 4.
0,2-0,39 Rendah
5. 0,0-0,19
Sangat rendah Selain menggunakan cara di atas, untuk menguji validitas instrument
dapat menggunakan Anates versi 4.0. Dengan menggunakan anates 4.0 didapatkan 16 soal yang valid dari 20 soal yang diajukan. Hasil uji validitas
instrument soal KPS dapat dilihat pada tabel 3.5.
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 72
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Statistik
Jumlah soal 20
Jumlah siswa 25
Nomor soal yang valid 1,2,3,4,5,6,7,9,12,13,14,15,16,18,19,20
Jumlah soal yang valid 16
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas memiliki pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya dan konsisten untuk digunakan sebagai alat pengambil data
penelitian.
10
Menurut Margono, perlunya menghitung reliabilitas karena dalam menghitung reliabilitas terdapat tiga aspek penting dari sebuah
instrumen, yaitu kemantapan, ketepatab dan homogenitas. Oleh karena itu, instrumen yang reabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.
Dikarenakan bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal uraian, maka rumus yang digunakan adalah rumus alpha
11
, sebagai berikut:
r = [
] [
∑
]
Keterangan : r
: reliabilitas instrumen k
: jumlah soal ∑
: jumlah varian butir : varian total
Adapun kriteria acuan untuk reliabilitas butir soal dapat dilihat di bawah ini :
Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Butir Soal No.
Rentang Kriteria
1. 0,8-1,00
Sangat tinggi 2.
0,6-0,79 Tinggi
10
Sofyan, loc. cit.
11
Arikunto, op.cit., h. 109
No. Rentang
Kriteria
3. 0,4-0,59
Sedang 4.
0,2-0,39 Rendah
5. 0,0-0,19
Sangat rendah Selain dengan perhitungan di atas, uji reliabilitas dapat dilakukan
menggunakan Anates versi 4.0. Hasil uji reliabilitas instrument soal KPS dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Statistik
r
hitung
0,86 Kesimpulan
Tingkat reliabilitas sangat tinggi
3. Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran dimaksudkan untuk menyatakan bahwa butir soal yang mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan
rumus:
12
Keterangan : P : Indeks kesukaran
B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar J
s
: Jumlah seluruh siswa peserta tes
Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus tersebut, maka perhitungan tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kriteria nilai yang ada.
Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal, digunakan kriteria tingkat kesukaran pada tabel berikut ini:
12
Ibid., h. 208
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran No.
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Kriteria
1. 0,70
TK 1,00 Mudah
2. 0,30
TK 0,70 Sedang
3. 0,00
TK 0,30 Sukar
Hasil uji taraf kesukaran instrument KPS dengan menggunakan Anates versi 4.0 dapat dilihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kategori Soal
Jumlah Soal Nomor Soal
Sangat sukar -
- Sukar
- -
Sedang 10
1,2,5,7,9,10,12,13,15,16 Mudah
5 3,4,6,8,14
Sangat mudah 1
11
4. Uji Daya Beda
Daya beda dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh setiap butir soal mampu dijawab oleh setiap siswa. Daya beda suatu soal tes dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
13
D = Keterangan :
D : daya beda B
A:
banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B
B :
banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar J
A :
banyaknya peserta kelompok atas J
B :
banyaknya peserta kelompok bawah P
A :
JA BA
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
:
JB BB
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
13
Ibid, h. 213
Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka digunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.10 Kriteria Daya Beda No.
Rentang Nilai D Kriteria
1. D
0,20 Jelek
2. 0,20
D 0,40 Cukup
3. 0,40
D 0,70 Baik
4. 0,70
D 1,00 Baik sekali
Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing soal dihitung dengan Anates versi 4.0. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh hasil
daya pembeda terendah yaitu -0,004 dengan kategori jelek, sedangkan tertinggi yaitu 0,707 dengan kategori baik sekali.
F. Kontrol Terhadap Validitas Internal
Validitas internal mengacu pada kondisi bahwa terdapat perbedaan pada variabel bebas yaitu LKS yang berdampak langsung terhadap variabel terikat
yaitu keterampilan proses sains pada siswa, bukan dari variabel lain. Pengontrolan dilakukan guna meyakinkan bahwa hasil data yang didapatkan merupakan
dampak dari perlakuan, sehingga tujuan dari penelitian ini benar-benar tercapai. Variabel yang dikontrol adalah kegiatan sampel selama penelitian KBM,
jumlah sampel, dan kesetaraan kemampuan awal sampel pada kedua kelompok. Peneliti menyarankan kepada siswa untuk mengikuti setiap kegiatan yang sudah
dijadwalkan guna mengatasi variabel lain yang akan mempengaruhi hasil data dalam penelitian ini.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
a Uji Normalitas
Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan
yaitu liliefors, dengan rumus:
14
Lo = F Zi – S Zi
Keterangan : Lo
: Harga mutlak terbesar F Zi
: Peluang angka baku S Zi
: Proporsi angka baku
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1
Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga yang terbesar 2
Tentukan nilai dengan :
Zt = Skor Baku Xi = Skor Data
= Nilai Rata – rata
S = Simpangan Baku 3
Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel dan sebut dengan F Zi dengan aturan, jika Zi 0, maka F
Zi = 0,5 + nilai tabel, dan jika Zi 0, maka F Zi = 0,5 - nilai tabel
4 Selanjutnya hitung proporsi Z
1
, Z
2
, Z
3
,…, Z
n
yang lebih kecil atau sama dengan Z
1,
jika proporsi ini dinyatakan oleh SZ
1
, maka:
14
Sudjana, Metode Statistik, Bandung: Tarsito, 2002, h. 466
5 Hitunglah selisih F Z1 – S Z1 kemudian tentukan harga
mutlaknya 6
Ambil nilai terbesar antara harga–harga mutlak selisih tersebut ini kita namakan Lo
7 Memberikan interpretasi Lo, dengan membandingkan dengan Lt.
Lt adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors 8
Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat. Apabila Lo Lt, maka sampel berasal dari distribusi
normal Kriteria pengujian:
Jika L hit L tab, berarti data berdistribusi normal Jika L hit L tab, berarti data berdistribusi tidak normal
b Uji Homogenitas
Uji homogenitas data ini adalah untuk mengatahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan melihat
keadaan kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher pada taraf signifikasi 0,05 dengan rumus:
F = S
1 2
S
2 2
Keterangan : F : Uji Fisher
S
1 2
: Varian Terbesar S
2 2
: Varian terkecil
Adapun langkah –langkahnya adalah sebagai berikut:
1 Hipotesis
2 Bagi data menjadi kelompok
3 Cari masing–masing kelompok nilai simpangan bakunya
4 Tentukan F hitung, dengan rumus:
5 Tentukan Kriteria pengujian
Jika F Hitung F Tabel maka Ho diterima, berarti varians ked’ua populasi homogen
Jika F Hitung F Tabel maka Ho ditolak, berarti varians kedua populasi tidak homogen
2. Uji Normal Gain N-gain
N-Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah
pembelajaran dilakukan untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan bias penelitian. karena pada nilai pretest kedua kelompok
penelitian sudah berbeda maka digunakan uji normal gain dengan rumus:
pretest skor
ideal skor
pretest skor
posttest skor
gain N
Dengan kategorisasi perolehan : tinggi
: N- gain ≥ 0.70
sedang : 0.30 ≤ N-gain 0.70
rendah : N-gain 0,30
3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan perhitungan normalitas dan homogenitas maka dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, uji ini
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan KPS siswa yang menggunakan LKS terstruktur dengan yang menggunakan LKS terbimbing.
Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunaan rumus uji t. yaitu:
Keterangan :
1
X
: Rata-rata data kelompok 1
2
X
: Rata-rata data kelompok 2 dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2
n
1 :
Banyaknya data kelompok 1 n
2
: Banyaknya data kelompok 2 V
1
: Varian data kelompok 1 V
2
: Varian data kelompok 2 Dengan db = N1+N2-
2 dan taraf signifikansi α 0,05 Kriteria pengujian:
Jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak
4. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Ho : µ
A
= µ
B
Ha : µ
A
µ
B
µ
A
= nilai keterampilan proses sains pada kelas eksperimen I µ
B
= nilai keterampilan proses sains pada kelas eksperimen II
5. Teknik Analisis Kemampuan Keterampilan Proses Sains
Untuk mengetahui persentase ketercapaian kemampuan keterampilan proses sains, digunakan rumus sebagai berikut:
Persentase KPS =
∑
X 100
t =
2 1
2 1
n 1
n 1
dsg X
- X
, dimana dsg =
2 -
n n
1V -
n 1V
- n
2 1
2 2
1 1