Hasil Posttest Keterampilan Proses Sains KPS

kelompok eksperimen I mengalami peningkatan keterampilan proses sains yang lebih besar dibandingkan kelompok eksperimen II.

4. Hasil Penilaian LKS

Lembar kerja siswa digunakan sebagai bahan ajar yang berisi petunjuk praktikum yang dilaksanakan dan berguna untuk melatih keterampilan proses sains siswa. LKS dibuat oleh peneliti dengan mengadaptasi dari tahapan ikuiri, oleh karena itu disebut juga LKS inkuiri. Kelompok I diberikan LKS inkuiri terstruktur, sedangkan kelompok II diberikan LKS inkuiri terbimbing. Dalam pengerjaan LKS, tidak semua tahapan inkuiri diisi oleh siswa, seperti tahapan mengajukan masalah. Perbedaan antara kedua kelompok ini adalah nilai maksimum merancang percobaan pada kelompok eksperimen II lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen I dikarenakan kelompok eksperimen II dituntut untuk membuat rancangan percobaan sendiri. Selain itu, kelompok eksperimen I tidak mendapatkan nilai pada tahap melakukan percobaan sedangkan kelompok eksperimen II dituntut untuk mencatat langkah-langkah praktikum yang akan dilakukan. Hasil penilaian LKS yang dikerjakan siswa pada saat praktikum Sachs dan praktikum Ingenhousz terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.6 Penilaian Lembar Kerja Siswa LKS Tahapan Kelompok Eksperimen I Kelompok Eksperimen II Pert. I Pert. II Pert. I Pert. II Mengajukan masalah - - - - Membuat hipotesis 100 100 88 100 Merancang percobaan 100 100 81 93 Melakukan percobaan - - 83 100 Mengumpulkan dan menganalisis data 98 72 96 83 Membuat kesimpulan 72 94 72 72 Rerata 92,5 91,5 84 89,6 Berdasarkan Tabel 4.6 kelompok eksperimen I memiliki nilai rerata lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen II. Nilai tertinggi pada kelompok eksperimen I yaitu membuat hipotesis dan merancang percobaan dengan nilai 100, sedangkan kelompok eksperimen II yaitu membuat hipotesis dan melakukan percobaan dengan nilai 100.

5. Hasil Observasi

Observasi dilakukan di kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II pada setiap pertemuan. Lembar observasi tersusun atas enam aspek KPS dengan indikator yang mengacu pada kegiatan praktikum. Hasil observasi ini berdasarkan pada pengamatan observer dengan memberikan tanda ceklis pada kolom 1 jika kelompok melakukan aspek KPS sesuai dengan indikator, dan pada kolom 0 jika kelompok tidak melakukan aspek KPS. Berikut hasil observasi KPS pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Tabel 4.7 Persentase Hasil Observasi KPS Siswa Aspek KPS Eksperimen I Eksperimen II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II Observasi 62,5 75 95,83 91,67 Membuat hipotesis 91,67 100 75 100 Merencanakan percobaan 75 91,67 66,67 100 Menggunakan alat dan bahan 66,67 83,33 75 93,33 Interpretasi 100 100 100 100 Penerapan konsep 66,67 100 50 66,67 Komunikasi 83,33 88,89 75 83,33 Rerata 77,98 91,27 76,79 90,71 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa rerata KPS siswa setiap pertemuan menunjukkan peningkatan baik kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II. Namun, rerata KPS siswa di kelompok eksperimen I lebih besar dari pada kelompok eksperimen II, baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua. Aspek KPS tertinggi pada pertemuan pertama di kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II adalah interpretasi. Pada pertemuan kedua aspek KPS tertinggi untuk kelompok eksperimen I adalah membuat hipotesis, interpretasi, dan penerapan konsep, sedangkan pada kelompok II adalah membuat hipotesis, merencanakan percobaan, dan interpretasi.

B. Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan terhadap empat buah data yaitu data pretest kelompok eksperimen I dan eksperimen II, dan data posttest kelompok eksperimen I dan eksperimen II. Dalam penelitian ini uji normalitas didapat dengan menggunakan uji Lilliefors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria L hitung L tabel deng an taraf signifikansi α = 0,05. Untuk lebih jelas, hasil uji normalitas kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.8 Uji Normalitas Pretest dan Posttest Data Eksperimen I Eksperimen II Pretest Posttest Pretest Posttest N 31 31 31 31 L hitung 0,1238 0,1148 0,1046 0,1210 L tabel 0,1591 0,1591 Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh L hitung pretest dan posttest pada kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II lebih kecil daripada L tabel , sehingga dapat disimpulkan bahwa keempat data tersebut berdistribusi normal.