Kehidupan Lebah Madu Gambaran Umum Lebah Madu

e. Apis koschevnikovi. Lebah jenis ini merupakan spesies baru yang ditemukan oleh para ilmuwan di daerah Pulau Kalimantan dan Sumatera bagian Barat. Ciri khasnya adalah adanya warna merah di sebagian besar tubuhnya dan ukuran tubuhnya sedikit lebih besar dibandingkan jenis Apis cerana. f. Apis laboriosa. Lebah jenis ini terdapat di pegunungan Himalaya, pada ketinggian lebih dari 1.200 m dpl. Jumlahnya yang terbatas dan letaknya yang sulit dijangkau manusia, membuat informasi mengenai lebah ini menjadi terbatas.

2.1.1 Kehidupan Lebah Madu

Lebah madu hidup berkoloni dengan jumlah populasi koloni tergantung pada kualitas lebah ratu. Kemampuan bertelur ratu tidak sama, tergantung dari strain, requeening, queen rearing, dan breeding program. Koloni lebah akan membuat sarang di daerah perbukitan, pohon-pohon ataupun sarang yang dibuat oleh manusia. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat An Nahl ayat 68 “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat- tempat yang dibuat oleh manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan bagimu.” Lebah membuat tempat penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal segienam. Pemilihan bentuk heksagonal oleh lebah, karena bentuk ini dapat memberikan kapasitas terbesar dengan pemakaian lilin paling sedikit. Kemiringan bentuk sarang lebah ini memiliki sudut sebesar 13 derajat yang membuat madu yang disimpan tidak akan tumpah Mark Lorien dalam Naufal, 2005. Matrilink dalam Naufal 2005 mengatakan bahwa “Apabila manusia merenungkan rahasia sel, tentu tidak akan mampu selain mengingat ciri dari sarang lebah, yaitu ruangan persegi enam yang nyaris mencapai nilai sangat sempurna. Semua manusia yang paling jenius sekalipun, tidak akan mampu untuk menambahkan hal baik apapun terhadapnya.” Di dalam sarang heksagonal ini, lebah akan membuat beberapa ruangan, yaitu ruang ratu, ruang lebah jantan, ruang lebah pekerja, ruang biasa dan gudang. Lebah juga membutuhkan jalan pintas perpindahan antar ruang yang satu dengan ruang yang lain. Setiap ruangan merupakan simbol dari bentuk persegi enam simetris Naufal, 2005. Kasta atau tingkatan dalam koloni lebah terdiri dari : a. Lebah Ratu Lebah ratu berjumlah seekor dalam sarang, dan tidak ada raja. Ukurannya dua kali lebih panjang dan 2,8 kali lebih berat dari lebah pekerja. Jika ada dua ratu dalam satu sarang, maka kedua ratu akan berkelahi memperebutkan kedudukan sebagai ratu. Lebah ratu tidak mau menyengat meskipun diganggu, kecuali ada ratu lain di dalam sarang. Lebah ratu dapat menyengat berkali-kali tanpa mengalami kerusakan maupun kematian Sumoprastowo dan Suprapto, 1993. Lebah ratu kebal terhadap penyakit, karena makanan yang dikonsumsinya berupa royal jelly. Tugasnya bertelur terus-menerus untuk mengembangbiakan koloni lebah baru. Lebah ratu mengalami perkawinan hanya sekali selama hidupnya, yaitu pada awal kedewasaan Sarwono, 2001. b. Lebah Jantan Ciri khas lebah jantan adalah matanya yang besar. Lebah jantan berukuran lebih kecil dibanding lebah ratu, tetapi lebih besar dibanding lebah pekerja. Warnanya kehitaman, suara dengungannya keras, kakinya tidak memiliki kantung untuk menyimpan tepung sari bunga, dan bibirnya tidak memiliki selang pipa penghisap madu, ekornya tidak bersengat dan sifatnya tenang. Lebah jantan tidak bekerja, dan tugasnya hanya mengawini lebah ratu muda Sarwono, 2001. Saat musim paceklik, sebagian lebah jantan akan dibinasakan dan dikeluarkan oleh lebah pekerja dari sarang. Lama hidup lebah jantan sekitar tiga bulan. c. Lebah Pekerja Ukuran tubuh lebah pekerja lebih kecil daripada lebah ratu dan lebah jantan. Bentuk tubuhnya ramping, warnanya hitam kecoklatan dan ekornya memiliki sengat yang tajam. Lebah pekerja menggunakan sengatnya untuk menyerang apapun yang mencoba mengganggu atau berusaha memasuki sarangnya, namun mereka tidak pernah menyerang lebah ratu Sarwono, 2001. Sengat lebah pekerja hanya dapat digunakan sekali dalam hidupnya, karena sesudah menyengat lebah akan mati Sumoprastowo dan Suprapto, 1993. Lebah pekerja mengerjakan tugas-tugas, mulai dari mencari nektar, menjaga kebersihan dan memperbaiki sarang, membunuh pengganggu dan mengawetkannya dengan propolis, memeriksa sel yang akan digunakan ratu dalam meletakkan telurnya, membersihkan sel penyimpan makanan dan mengatur temperatur untuk tetap pada kisaran 35 C, menjaga kelembaban sarang dan merawat larva yang baru menetas serta memberinya makan hingga dewasa

2.2 Pakan Lebah Madu