Penelitian dan Pengembangan Identifikasi Faktor Internal

kelangsungan hidupnya tidak ada. Tujuan pemberian stimulasi hanya untuk mempertahankan koloni, tetapi tidak untuk panen madu

6.1.5 Penelitian dan Pengembangan

Kegiatan penelitian dan pengembangan memungkinkan perusahaan untuk melakukan serangkaian inovasi dalam rangka memperbaiki dan menyempurnakan produk yang telah dihasilkan. Divisi pengembangan produk PT Madu Pramuka baru terbentuk pada awal bulan Februari 2007. Hambatan yang dialami oleh divisi ini, ialah adanya keterbatasan fasilitas laboratorium dan peralatan teknis dalam melakukan serangkaian uji coba pada produk, kurangnya jumlah dan kemampuan SDM yang ada di divisi ini, serta terbatasnya anggaran. Saat ini, PT Madu Pramuka sedang fokus dalam melakukan riset pembuatan produk sabun madu dan kapsul berbahan baku propolis dan pollen. Pengujian mutu produk PT Madu Pramuka tidak dilakukan secara berkala dan hanya dilakukan secara sederhana berdasarkan sifat fisik warna, rasa, dan kekentalan. Terakhir kali, perusahaan melakukan uji produk tahun 1996 di laboratorium Jurusan Kimia, FMIPA IPB. Divisi penelitian dan pengembangan PT Madu Pramuka memiliki klinik terapi sengat lebah dan kursus pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat yang ingin belajar mengenai beternak lebah. Klinik terapi sengat lebah buka setiap hari dengan jumlah rata-rata pengunjung setiap hari mencapai 30-50 orang dan meningkat hingga 80-100 orang pada hari Sabtu dan Minggu. Tarif yang dikenakan bagi pasien pengunjung sebesar Rp. 30.000 untuk sekali kunjungan. Terapi sengat lebah apiteraphy ini bermanfaat dalam menyembuhkan penyakit, seperti rematik, darah tinggi, sakit kepala, asam urat, dan lain-lain. Sengat lebah mengandung senyawa kimia, seperti triftopan, kolin, gliserin, asam fosfat, asam falmitat, asam lemak, asam vitelin, peptida, enzim, hystamin, dan melitin, kandungan tertinggi adalah dari golongan protein sekitar 20 Apis mellifera dengan protein yang utama mellitin sebesa 40-50 dari berat kering Apitoxin dan vitelin. Semua senyawa-senyawa tersebut tergolong senyawa biasa, artinya hampir sama dengan senyawa yang diproduksi oleh tubuh manusia. Kecuali mellitin yang khusus dihasilkan oleh lebah yang memiliki aktivitas anti bakteri yang kuat dan tahan terhadap penisilin serta anti reumatik. Adanya kesamaan ini mengakibatkan senyawa tersebut dapat bereaksi dengan senyawa yang ada di dalam tubuh, karena mekanisme tubuh sudah mengatur sedemikian rupa. Adanya kelebihan atau kekurangan senyawa yang mungkin ditimbulkan oleh racun lebah tersebut tidak mengkhawatirkan PPAP, 2002. Sedangkan, kursus perlebahan ini me ngenakan tarif yang beragam kepada calon peternak mulai dari Rp. 750.000 - Rp. 2.500.000. Materi yang didapatkan oleh calon peternak ini, meliputi pengenalan koloni lebah, cara beternak lebah, produksi dan pasca panen serta pemasaran produk perlebahan. Kursus perlebahan ini dapat diikuti oleh perseorangan maupun berkelompok. Bagi alumni kursus perlebahan ini dapat melakukan diskusi maupun konsultasi kepada pihak perusahaan, apabila mengalami kendala dalam melakukan kegiatan usaha perlebahan. Jumlah rata-rata peserta kursus perlebahan PT Madu Pramuka rata- rata mencapai 10-30 orang per bulan.

6.2 Identifikasi Faktor-Faktor Eksternal