berupaya meningkatkan penjualan dengan memperbaiki ata u memodifikasi produk yang sudah ada, yang terkait dengan proses rekayasa produk.
3.1.7.3 Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi konsentris adalah kegiatan menambah produk baru,
namun masih berkaitan. Pada umumnya, strategi ini diterapkan ketika perusahaan
berada pada industri yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya lambat. Strategi diversifikasi horisontal
adalah kegiatan dengan menambah produk baru, tetapi tidak saling berkaitan untuk ditawarkan kepada para
pelanggan yang sudah ada. Strategi diversifikasi konglomerat
adalah kegiatan menambah produk baru yang tidak terkait. Strategi ini dapat diterapkan, ketika perusahaan sedang
mengalami penjualan dan laba tahunan yang merosot pasar yang jenuh, namum mempunyai modal dan SDM yang diperlukan untuk bersaing dalam industri baru
yang dianggap berprospek.
3.1.7.4 Strategi Defensif
Strategi defensif atau pasif adalah strategi yang memiliki ciri utama
dimana perencana strategi bereaksi terhadap tekanan lingkungan akibat keadaan yang memaksa. Strategi-strategi yang dapat dimasukkan ke dalam kategori
defensif antara lain rasionalisasi biaya, divestasi, dan likuidasi.
Strategi penciutan dilakuka n melalui penghematan biaya dan aset
perusahaan untuk mendongkrak penjualan dan laba yang menurun. Strategi ini dilakukan, ketika perusahaan sering me ngalami kegagalan, padahal sumberdaya
yang dimiliki cukup tersedia, kurang efisien, atau diperlukan reorga nisasi internal.
Strategi patungan terjadi, apabila dua atau lebih perusahaan yang
terpisah ingin melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini dilakukan, ketika perusahaan tidak mampu bersaing dengan perusahaan lain yang
lebih besar, atau bermaksud mendapatkan kemudahan-kemudahan lain.
Strategi divestasi adalah kegiatan menjual suatu divisi atau bagian dari
perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan modal, yang selanjutnya akan
digunakan dalam akuisisi atau investasi strategi lebih lanjut. Strategi likuidasi
adalah kegiatan menjual semua aset perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pilihan terakhir
untuk mengantisipasi kerugian yang akan menimpa perusahaan, sehingga secara emosional merupakan strategi yang sulit dilakukan. Hal ini tetap dilakukan,
apabila perusahaan sudah tidak dapat dipertahankan keberadaannya.
3.1.8 Matriks IFE dan EFE
Perumusan strategi yang dilakukan oleh perusahaan dapat menggunakan matriks faktor-faktor internal IFE dan eksternal EFE perusahaan. Matriks IFE
merupakan alat perumusan strategi dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan fungsional perusahaan. Matriks ini menjadi landasan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi hubungan di antara bidang-bidang tersebut. Matriks EFE merupakan alat yang memungkinkan perencana strategi dalam mengevaluasi
informasi ekonomi, sosial budaya, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Matriks ini membantu dalam mengorganisir faktor-faktor strategis
eksternal ke dalam kategori-kategori yang diterima secara umum David, 2004.