Pakan Lebah Madu TINJAUAN PUSTAKA
Nektar merupakan sumber energi bagi lebah dalam mempertahankan suhu tubuh koloni lebah. Nektar yang hanya mengandung kurang dari 4 gula tidak menarik
bagi lebah. Banyaknya nektar yang disimpan sebagai madu oleh satu koloni lebah madu tergantung dari beberapa faktor, antara lain :
a. Ukuran dan komposisi populasi lebah dalam koloni, terutama kehadiran dan kualitas ratu.
b. Sifat menimbun lebah pekerja yang berhubungan dengan faktor genetis. c. Keadaan cuaca, seperti temperatur, kelembaban, kecepatan angin, dan
fotoperiode. d. Kapasitas ruangan penyimpan yang tersedia pada sisiran sarang.
Curah hujan dan kelembaban udara mempengaruhi hasil nektar. Pada waktu musim hujan, hasil nektar cenderung baik, karena tanaman pakan lebah
berbunga lebat. Bunga mengeluarkan nektar hanya pada cuaca yang sejuk, sehingga lebah mencari madu pada saat pagi maupun sore hari. Aktifitas pada
siang hari yang panas tidak dilakukan, karena bunga hanya sedikit mengeluarkan nektar. Selain itu, lebah sibuk untuk mencari air guna menyejukkan sarangnya.
2.3 Manfaat Produk Peternakan Lebah 2.3.1 Madu
Menurut Badan Standardisasi Nasional 2004, madu adalah cairan alami yang mempunyai rasa manis yang dihasilkan lebah madu dari sari bunga tanaman
dan bagian lain dari tanaman maupun ekskresi serangga. Pusat Perlebahan Apiari Pramuka 2003, mendefinisikan madu sebagai cairan kental yang dihasilkan oleh
lebah dari berbagai nektar yang masih mengandung enzim diastase aktif. Jumlah
dan kualitas madu dipengaruhi oleh ketersediaan pakan lebah penghasil nektar dan pollen bunga, cuaca, kelembaban dan temperatur udara, serta koloni lebah.
Abdul Aziz ‘Ismail dalam Naufal 2005, mengatakan bahwa madu adalah senjata para dokter untuk mayoritas penyakit. Penggunaannya semakin bertambah
seiring dengan perkembangan dunia medis. Madu dapat diberikan sebagai obat kuat dan makanan, anti racun penyakit eksternal tubuh, seperti arsenic, merkuri,
dan kloroform, maupun sebagai anti racun penyakit internal tubuh, seperti keracunan oleh limpa, saluran pencernaan, saluran kencing, demam, campak,
radang paru-paru, dan radang selaput otak dan sumsum. Secara garis besar, madu memiliki kandungan zat makanan yang penting,
seperti ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Kandungan Zat Makanan Dalam Ma du per 100 gram
Zat Makanan Jumlah
Energi 294 kalori
Karbohidrat 9.5 gr
Air 24 gr
Fosfor 16 mg
Kalsium 5 mg
Vitamin C 4 mg
Sumber : Sarwono 2001 Untuk membuat 100 gram madu, lebah harus mendatangi sekitar satu juta
tangkai bunga. Nektar diangkut dalam kantung tepung di kakinya. Di dalam sarang, nektar diolah menjadi madu, lilin, dan royal jelly. Pada umumnya, satu
sarang akan menghasilkan sekitar 150 kilogram madu setiap musim. Madu yang akan dikemas, sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu dengan
suhu sekitar 40 C. Karena pada suhu ini, madu akan lebih cepat disaring maupun
diendapkan. Gula madu dapat dilelehkan dengan memanaskannya selama kurang dari tiga jam pada suhu 50
C Sihombing, 2005.