Royal Jelly Pollen tepung sari bunga Propolis

2.3.2 Royal Jelly

Royal jelly adalah cairan putih seperti susu, berbau tajam, memiliki rasa agak pahit dan sedikit masam. Royal jelly dihasilkan oleh kelenjar hifofaring dengan bantuan kelenjar ludah yang terletak di bagian kepala lebah pekerja pada umur 4-7 hari dengan bahan baku tepung sari tanaman Sarwono, 2001. Menurut Sihombing 2005, kandungan royal jelly terdiri dari 66 air, 12,34 protein, 5,46 lipida, 12,5 senyawa tereduksi, dan 0,8 senyawa yang belum diidentifikasi. Selain itu, royal jelly ini juga mengandung vitamin-vitamin sterol, sejumlah asam lemak dan asam 10-hidroksidekonol. Berdasarkan hasil penelitian Stein pada tahun 1986 Pusat Apiari Pramuka, 2003, menyimpulkan bahwa royal jelly dapat digunakan sebagai pengobatan penyakit, seperti jerawat, alergi, jantung, kegelisahan, atristik, asma, kebotakan, bronchitis, kejang-kejang, exim, kelelahan, hipertensi dan hipotensi, impoten, insomnia, mentruasi, meningkatkan fertilitas, rasa mual dan hernia.

2.3.3 Pollen tepung sari bunga

Sihombing 2005, menjelaskan bahwa pollen adalah alat reproduksi jantan tumbuhan yang berprotein tinggi dan bagi lebah merupakan bahan pembentuk dan pertumbuhan, serta pengganti sel-sel yang usang. Kandungan protein madu tergantung dari jenis tumbuhan sumber pollen. Bagi manusia, pollen dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan kepentingan farmasi. Selain itu, pollen dapat bermanfaat dalam menjaga stamina tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh, terhadap bibit penyakit maupun tekanan fisik dan psikis.

2.3.4 Propolis

Propolis merupakan cairan lengket dari pepohonan dan kuncup bunga berbagai tanaman. Bahan ini bukan sebagai bahan pakan, tetapi merupakan bahan bangunan yang disebut lem lebah dan dipakai sebagai perekat sarang karena sifatnya yang lentur, lekat dan kuat. Propolis berwarna coklat atau kuning kemerah-merahan dengan baunya yang khas. Propolis dapat digunakan untuk mengobati saluran pernafasan dan paru-paru, sedangkan dalam dunia industri digunakan sebagai bahan plester dan lak Sarwono, 2001.

2.3.5 Malam Lebah