Adanya kesalahan genetis ditandai dari banyaknya larva yang tidak lahir, karena terjadi perkawinaan keluarga. Untuk mengatasinya, ratu dikawinkan
dengan pejantan dari koloni yang berbeda lokasi. 6. Stres dan kelelahan
Stres dan kelelahan terjadi, karena koloni lebah terlalu bekerja keras pada saat musim panen, sehingga kondisi tubuhnya menurun. Cara mengatasinya
dengan mengangon atau membawa koloni lebah di lokasi pakan lebah dengan kualitas pollen yang lebih baik dan banyak.
2.6 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Sasongko 2006 dengan judul ”Analisis Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Kambing dan Domba Pada MT Farm,
Ciampea Bogor”, me nyimpulkan berdasarkan matriks IE, bahwa saat ini posisi perusahaan berada pada kuadran IV grow and build, sehingga strategi yang tepat
adalah strategi intensif dan integratif. Prioritas strategi yang dapat dilaksanakan berdasarkan matriks SWOT dan PHA antara lain: 1 Memperbaiki perencanaan
perusahaan dengan menyusun target dan rencana penjualan berdasarkan pasokan ternak yang ada di kandang. 2 Membangun dan memperkuat jaringan usaha
dengan lembaga-lembaga aqiqah maupun pedagang. 3 Mengadakan kerjasama dengan peternakan kambing dan domba dalam melakukan penelitian mengurangi
persentase ternak yang sakit maupun yang mati. 4 Menggencarkan promosi melalui media yang bernuansa islam. 5 Mencari informasi mengenai latar
belakang pelanggan yang akan membeli ternak secara kredit. 6 Mengembangkan
dan memanfaatkan IT berbasis internet, serta 7 Mulai memperkenalkan Salamah Aqiqah sebagai lembaga aqiqah baru.
Imran 2004 melakukan penelitian mengenai “Strategi Pengembangan Usaha Kecil Dodol Nenas Mekar Sari”. Hasil identifikasi lingkungan internal,
menunjukkan bahwa usaha dodol nenas Mekar Sari masih relatif lemah dibanding pesaing, sedangkan hasil identifi kasi lingkungan eksternal menunjukan bahwa
usaha dodol nenas Mekar Sari cukup kuat dan memiliki kemampuan di atas rata- rata. Matriks IE menunjukkan bahwa strategi yang dapat digunakan adalah
strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan matriks SWOT dan PHA, menyimpulkan bahwa strategi yang memiliki prioritas tertinggi adalah
strategi yang memaksimalkan penjualan di sepanjang jalur lalu lintas utama, obyek wisata, dan tempat strategis lainnya, serta meningkatkan volume usaha.
Penelitian yang dilakukan oleh Rosalyn 2005 yang berjudul ”Evaluasi Usaha Perlebahan di Pusat Apiari Pramuka Cibubur, Jakarta Timur” menunjukkan
bahwa aspek teknis pada Apiari Pramuka sebagian besar dalam keadaan baik dan layak digunakan, walaupun peralatan pasca panen dan pengolahan masih
sederhana dan belum menggunakan peralatan modern. Aspek organisasi dan manajemen Apiari Pramuka sudah terstruktur dimana pegawainya memiliki tugas
yang berbeda-beda, sesuai dengan bidangnya. Aspek komersial Apiari Pramuka sudah baik dengan adanya diversifikasi produk, dibukanya outlet di beberapa
daerah, mengikuti pameran dan melakukan promosi. Penelitian Susanto 2005 berjudul “Kajian Strategi Pengembangan
Agribisnis Buah Manggis di Wilayah Agropolitan Kabupaten Bogor, Jawa Barat” menghasilkan strategi pengembangan SDM dalam teknik budidaya buah manggis.
Alternatif strategi berdasarkan PHA menghasilkan strategi pengembangan lembaga penunjang agribisnis buah manggis dalam penyediaan bibit unggul dan
inovasi teknologi budidaya guna menghasilkan tanaman manggis yang memiliki produktivitas tinggi dengan mutu bersaing.
Beberapa hal yang menjadi persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan pada PT Madu Pramuka, yaitu :
a. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal pada tahap masukan menggunakan matriks IFE dan EFE.
b. Pada tahap pemaduan menggunakan matriks SWOT dan matriks Internal- Eksternal.
Sedangkan, perbedaan yang terdapat pada beberapa penelitian terdahulu dengan penelitian ini, yaitu :
a. Penelitian ini menggunakan metode Proses Hirarkhi Analitik PHA dalam menentukan prioritas alternatif strategi.
b. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian di tempat yang sama Apiari PramukaPT Madu Pramuka, yaitu penelitian ini meneliti
lingkungan internal berdasarkan aspek SDM dan manajemen, produksi dan operasi, pemasaran, keuangan, serta penelitian dan pengembangan.
Dan lingkungan eksternal yang berdasarkan pada aspek politik, ekonomi, sosial, teknologi, dan ekologialam serta lima kekuatan persaingan porter.
c. Perbedaan waktu maupun tempat antara penelitian-penelitian terdahulu dengan penelitian ini.
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Strategi
Pearce dan Robinson 1997 menyatakan, bahwa strategi adalah rencana yang disusun oleh manajemen perusahaan dalam mengaitkan keunggulan
perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa suatu tujuan dapat dicapai melalui pelaksanaan strategi yang tepat oleh
perusahaan. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep tersebut, sebagai berikut:
a. Distinctive Competence adalah kebijakan perusahaan untuk melakukan kegiatan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.
b. Competitive Advantage adalah kegiatan spesifik perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaing.
Menurut David 2004, terdapat tiga strategi yang dapat membantu organisasi dalam memperoleh keunggulan kompetitif, antara lain:
a. Strategi keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah. Sejumlah elemen biaya
akan mempengaruhi skala ekonomis, persentase pemanfaatan kapasitas, dan hubungan dengan pemasok dan distributor.
b. Strategi diferensiasi bertujuan untuk membuat produk yang dianggap unik dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli
terhadap perubahan harga. Melakukan diferensiasi tidak menjamin munculnya keunggulan kompetitif, terutama bila produk standar cukup