Pemasaran Identifikasi Faktor Internal

Produk yang dijual oleh perusahaan berupa madu pollen madu + tepung sari bunga, madu royal jelly madu + royal jelly, madu super madu + tepung sari + royal jelly, bee pollen tepung sari bunga, royal jelly, madu sisir, madu parcel, propolis, koloni lebah, buku-buku cara beternak lebah, peralatan beternak lebah, jasa apiteraphy serta pendidikan dan pelatihan beternak lebah. Volume penjualan produk PT Madu Pramuka dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Volume Penjualan Produk PT Madu Pramuka Sumber : PT Madu Pramuka 2007 Keterangan : sudah tidak dicetak. Sistem penentuan harga produk PT Madu Pramuka berdasarkan pada besarnya biaya produksi. Perusahaan akan menaikkan harga, apabila biaya produksi mengalami kenaikan. Pembelian produk dalam volume besar dan kontinu oleh konsumen, akan mendapatkan diskon 10-20 untuk madu botol dan 25 untuk madu curah. Produk PT Madu Pramuka yang sering laris dibeli oleh konsumen, yaitu madu kapuk, madu super dan madu kelengkeng. Pembeli produk PT Madu Pramuka dari kalangan perusahaan, antara lain PT Khong Guan Indonesia dan PT Mecosin yang membeli madu dalam bentuk Penerimaan Rp Tahun 2003 2004 2005 2006 Penjualan koloni lebah 355.885.000 420.497.500 340.952.500 371.425.000 Penjualan peralatan beternak lebah 38.984.200 32.614.500 30.722.250 29.875.150 Penjualan madu 1.310.073.092 1.517.041.192 1.258.305.200 1.647.125.210 Penjualan madu super 857.474.950 960.872.475 943.582.150 945.752.300 Penjualan madu sarang 65.460.000 74.590.000 75.000.000 75.851.500 Penjualan bee pollen 66.846.450 75.731.525 79.852.300 82.587.250 Penjualan pollen kering 40.779.500 57.779.000 52.245.300 54.780.150 Penjualan royal jelly 138.550.875 123.915.050 124.852.075 131.520.875 Penjualan buku-buku perlebahan Paket job training 80.223.500 62.586.000 60.150.000 62.300.000 Pengobatan sengat lebah 82.245.000 110.270.000 108.528.000 121.631.000 Kunjungan 34.485.600 36.780.000 30.800.500 35.780.800 Total 3.071.008.167 3.472.677.242 3.104.990.275 3.558.629.235 curah. Jenis pengecer produk PT Madu Pramuka, terdiri dari empat jenis, yaitu 1 Koperasi, 2 Apotik, toko obat dan jamu. 3 Mini market, swalayan dan warung 4 Individu. Sistem pembayaran dengan pengecer adalah konsinyasi, dengan alasan untuk mengurangi resiko yang didapat pengecer dari menjual madu. Apabila salah satu jenis produk yang dijual tidak laku, maka dapat diganti dengan jenis produk yang banyak diminta oleh konsumen. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT Madu Pramuka tergolong masih sederhana, yaitu melalui penyebaran pamflet, promosi dari mulut ke mulut mouth promotion dan mengikuti pameran yang diadakan oleh Departemen Kehutanan maupun Kwartir Nasional. Perusahaan juga mengirimkan surat penawaran jasa pelatihan beternak lebah kepada Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. Seringnya, perusahaan mendapat liputan media massa televisi, surat kabar, dan majalah serta kunjungan dari lembaga pendidikan dan perusahaan yang tertarik dengan beternak lebah maupun terapi sengat lebah, memberi keuntungan dengan semakin dikenalnya perusahaan oleh masyarakat. Divisi pemasaran juga melakukan survei untuk mengetahui kepuasan konsumen dengan cara menanyakan secara langsung kepada konsumen pada saat melakukan transaksi. Selama ini, banyak konsumen mengeluhkan kemasan produk terutama madu botol yang terlalu sederha na dan kurang menarik. Pada kemasan produk tidak tertera manfaat dan kandungan gizi, serta cara penyajian produk tersebut. Kasus pemalsuan stiker produk PT Madu Pramuka oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab ini, pernah dialami perusahaan pada tahun 1991 dan sudah diselesaikan secara hukum.

6.1.3 Keuangan dan Accounting

Bagian keuangan bertugas untuk mencatat laporan penjualan setiap hari dan menjadi kasir gaji tiap awal bulan. Sedangkan, bagian accounting bertugas membuat rekapitulasi semua laporan keuangan kantor, kedai dan pengecer PT Madu Pramuka. Pada akhir tahun, laporan keuangan perusahaan diaudit dengan menggunakan jasa akuntan publik Drs. Kartoyo dan Rekan. Sumber pemasukan yang diperoleh PT Madu Pramuka berasal dari penjualan produk, jasa kurus pendidikan dan pelatihan beternak lebah serta terapi sengat lebah. Selain itu, perusahaan juga mendapat pemasukan dari kunjungan perusahaan, instansi pemerintah maupun lembaga pendidikan yang ingin belajar dan mengetahui cara beternak lebah. Pada saat berdiri tahun 1972, modal kerja PT Madu Pramuka berasal dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Departemen Pertanian. Saat ini, dalam menjalankan kegiatan usahanya, sumber pendanaan PT Madu Pramuka berasal dari modal milik sendiri dan belum pernah melakukan peminjaman dana kredit kepada bank. Hal ini disebabkan, karena perusahaan merasa masih mampu menjalankan kegiatan operasional dengan menggunakan keuangan milik sendiri. Bahkan sampai saat ini, perusahaan belum pernah mengalami collapse 2 . Meski kondisi keuangan relatif baik, namun perusahaan tidak memiliki alokasi anggaran untuk kegiatan pemasaran, seperti pemasangan iklan di media massa. Saat ini, volume penjualan produk perusahaan menunjukkan trend yang meningkat, sehingga menyebabkan perusahaan melakukan ekspansi usaha dengan mendirikan beberapa kedai counter di beberapa tempat yang potensial maupun menambah fasilitas perusahaan, terutama kendaraan operasional. 2 Hasil wawancara dengan Kepala Bagian Keuangan

6.1.4 Produksi dan Operasi

Kegiatan produksi perlebahan perlu dilaksanakan dengan pola yang tepat sesuai dengan kondisi daerah dan melibatkan masyarakat setempat dalam pelaksanaannya. Ada dua teknik beternak lebah yang dikenal oleh masyarakat, yakni sistem menetap dan sistem angon digembalakan. Sistem angon lebih menguntungkan ketimbang sistem menetap, karena dengan cara angon, lebah bisa dipanen dua kali dalam setahun, sedangkan dengan sistem menetap, peternak hanya bisa melakukan pemanenan sekali setahun. Pusat peternakan lebah PT Madu Pramuka berada di daerah Gringsing. Ketersediaan tanaman pakan lebah di Gringsing mencukupi, karena disini banyak dijumpai areal perkebunan karet dan randu. Namun, jika tanaman disana tidak sedang panen, PT Madu Pramuka mengangon lebah ke beberapa lokasi yang tersebar dan memiliki banyak tanaman pakan lebah. Pengangonan adalah cara beternak lebah dengan cara berpindah-pindah tidak menetap dengan mengikuti musim panen bunga berada. Koloni lebah ini berada di dalam stup kotak lebah dan diangkut di atas truk. Kemudian, stup-stup yang sudah berisikan koloni lebah ini diletakkan di rumah maupun lahan masyarakat yang berjarak tidak jauh dengan lahan tanaman pakan lebah. Biaya sewah tempat di rumah penduduk rata- rata mencapai Rp. 200.000-Rp. 500.000 per bvulan. Jadi, siklus pengangonan ini mengikuti musim bunga tanaman penghasil pakan lebah Tabel 13. Tempat pengangonan ini harus memiliki ketersediaan nektar dan pollen yang berlimpah, sehingga dapat menghasilkan madu dan koloni dalam jumlah besar.