aktivitas-aktivitas pelaku bisnis stakholder. Lima hal dalam kondisi industri kekuatan persaingan yang harus dinilai
dan diperhitungkan, yaitu: 1 Ancaman masuknya pesaing baru, 2 Persaingan antar perusahaan dalam industri, 3 Ancaman masuknya produk substitusi, 4
Kekuatan tawar menawar pemasok, dan 5 Kekuatan tawar menawar konsumen. Model lima kekuatan persaingan Porter dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Model Lima Kekuatan Persaingan Porter
Sumber : David, 2004
3.1.7 Alternatif Strategi Utama
Menurut David 2004, strategi alternatif yang dapat digunakan oleh perusahaan, dapat dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu strategi integrasi,
intensif, diversifikasi, dan defensif.
3.1.7.1 Strategi Integrasi
Strategi integrasi ke depan forward integration adalah upaya memiliki
atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer. Integrasi ke depan
berkenaan dengan tindakan mengubah sifat distribusi hasil dari perusahaan menuju pemakai terakhir.
Integrasi ke belakang backward integration adalah strategi untuk
mencoba memiliki atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pemasok. Integrasi ini berhubungan dengan strategi yang mempengaruhi pasokan
perusahaan. Strategi ini dapat diterapkan ketika pemasok saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak dapat memenuhi kebutuha n perusahaan.
Integrasi horisontal adalah strategi yang mencoba memiliki atau
meningkatkan kendali perusahaan pesaing. Bentuk integrasi ini berupa merger, akuisisi, dan pengambilalihan pesaing, yang bertujuan untuk mendongkrak skala
ekonomis dan meningkatkan alih sumberdaya secara kompetensi.
3.1.7.2 Strategi Intensif
Strategi penetrasi pasar market penetration berusaha meningkatkan
pangsa pasar untuk produk yang telah ada di pasar, melalui usaha pemasaran yang gencar. Strategi penetrasi pasar terdiri dari upaya menambah jumlah pramuniaga,
menambah belanja iklan, melakukan promosi penjualan intensif, maupun meningkatkan upaya publisitas.
Pengembangan pasar market development
merupakan upaya
memperkenalkan produk yang telah ada ke wilayah geografis baru, dengan cara memperluas penjualan produknya dengan mencari jenis pelanggan tambahan atau
bergerak ke dalam wilayah geografis tambahan Jauch dan Glueck, 1995. Strategi
ini dilakukan, ketika perusahaan memiliki jaringan dan pasar yang belum jenuh. Pengembangan produk
product development adalah strategi yang
berupaya meningkatkan penjualan dengan memperbaiki ata u memodifikasi produk yang sudah ada, yang terkait dengan proses rekayasa produk.
3.1.7.3 Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi konsentris adalah kegiatan menambah produk baru,
namun masih berkaitan. Pada umumnya, strategi ini diterapkan ketika perusahaan
berada pada industri yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya lambat. Strategi diversifikasi horisontal
adalah kegiatan dengan menambah produk baru, tetapi tidak saling berkaitan untuk ditawarkan kepada para
pelanggan yang sudah ada. Strategi diversifikasi konglomerat
adalah kegiatan menambah produk baru yang tidak terkait. Strategi ini dapat diterapkan, ketika perusahaan sedang
mengalami penjualan dan laba tahunan yang merosot pasar yang jenuh, namum mempunyai modal dan SDM yang diperlukan untuk bersaing dalam industri baru
yang dianggap berprospek.
3.1.7.4 Strategi Defensif