Proses Manajemen Strategis Model Manajemen Strategis

berdasarkan strategi yang telah ada, 2 Mengukur kinerja, dan 3 Melakukan tindakan-tindakan korektif.

3.1.4 Model Manajemen Strategis

David 2004, menyatakan proses manajemen strategi yang paling baik dipelajari dan diterapkan adalah dengan menggunakan satu model yang menggambarkan suatu proses. Model ini tidak menjamin keberhasilan yang diraih, tetapi menggambarkan pendekatan yang jelas dan praktis dalam merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi. Perubahan yang terjadi pada komponen utama dalam model, dapat memaksa perubaha n komponen lainnya. Kerangka kerja yang terdapat pada Gambar 1 menampilkan hubungan antar bagian-bagian utama dalam proses manajemen strategi. Gambar 1. Model Proses Manajemen Strategis yang Komprehensif Sumber : David, 2004 3.1.5 Formulasi Strategi 3.1.5.1 Visi, Misi dan Tujuan Penentuan visi dan misi perusahaan merupakan langkah awal dalam proses perencanaan, sedangkan penentuan tujuan mengikuti formulasi strategi. Ketiga komponen tersebut, mempunyai hubungan yang saling menunjang, dan memiliki peran dalam pelaksanaan perencanaan strategi Hussey dalam Sasongko 2006. Visi adalah suatu cita-cita tentang keadaan di masa mendatang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang paling atas sampai yang paling bawah Umar, 2003. Menurut Pearce dan Robinson 1997, misi merupakan tujuan purpose unik yang membedakannya dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan dapat mengidentifikasi cakupan operasinya. Misi mampu menguraikan produk, pasar dan bidang teknologi yang digarap perusahaan, yang mencerminkan nilai dan prioritas dari para pengambil keputusan strategi. Pernyataan misi merupakan sebuah pernyataan sikap dan pandangan yang memungkinkan dimunculkannya dan dipertimbangkannya sejumlah tujuan dan strategi alternatif. Jauch dan Gleck 1995, menyebutkan bahwa tujuan merupakan titik sentral semua kegiatan perusahaan yang dapat digunakan sebagai alat untuk penilaian prestasi, pengendalian, koordinasi dan juga untuk kepentingan strategis. Pada umumnya, suatu perusahaan memiliki tujuan yang bermacam-macam, antara lain 1 Keuntungan, 2 Efisiensi, 3 Kepuasan dan pembinaan karyawan, 4 Kualitas produk untuk konsumen, 5 Memiliki kegiatan corporate social responsibility, 6 Pemimpin pasar, 7 Mekanisasi deviden atau harga saham bagi para pemegang saham, 8 Survival atau kelangsungan hidup, 9 Kemampuan adaptasi, dan 10 Pelayanan masyarakat.

3.1.6 Analisis Lingkungan Bisnis Perusahaan

Lingkungan perusahaan meliputi berbagai faktor di luar perusahaan yang dapat merupakan peluang opportunity atau ancaman threat bagi perusahaan. Analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang dan ancaman perusahaan David, 2004. Lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu lingkungan internal yang terdiri dari manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, sumberdaya manusia, dan sistem informasi manajemen. Sedangkan, lingkungan eksternal terdiri dari kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta teknologi David, 2004.

3.1.6.1 Lingkungan Internal

Lingkungan internal perusahaan adalah lingkungan yang berada di dalam kendali perusahaan, yang mencakup struktur, kultur, dan sumberdaya perusahaan. Lingkungan internal memperlihatkan daftar kekuatan dan kelemahan yang berada di dalam kontrol perusahaan Pearce dan Robinson, 1997 David 2004 membagi bidang fungsional bisnis menjadi beberapa variabel dalam analisis lingkungan internal, antara lain : a. Manajemen Manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang mencakup sistem produksi, pemasaran, pengelolaan sumberdaya manusia, dan