Keuangan dan Accounting Identifikasi Faktor Internal

6.1.4 Produksi dan Operasi

Kegiatan produksi perlebahan perlu dilaksanakan dengan pola yang tepat sesuai dengan kondisi daerah dan melibatkan masyarakat setempat dalam pelaksanaannya. Ada dua teknik beternak lebah yang dikenal oleh masyarakat, yakni sistem menetap dan sistem angon digembalakan. Sistem angon lebih menguntungkan ketimbang sistem menetap, karena dengan cara angon, lebah bisa dipanen dua kali dalam setahun, sedangkan dengan sistem menetap, peternak hanya bisa melakukan pemanenan sekali setahun. Pusat peternakan lebah PT Madu Pramuka berada di daerah Gringsing. Ketersediaan tanaman pakan lebah di Gringsing mencukupi, karena disini banyak dijumpai areal perkebunan karet dan randu. Namun, jika tanaman disana tidak sedang panen, PT Madu Pramuka mengangon lebah ke beberapa lokasi yang tersebar dan memiliki banyak tanaman pakan lebah. Pengangonan adalah cara beternak lebah dengan cara berpindah-pindah tidak menetap dengan mengikuti musim panen bunga berada. Koloni lebah ini berada di dalam stup kotak lebah dan diangkut di atas truk. Kemudian, stup-stup yang sudah berisikan koloni lebah ini diletakkan di rumah maupun lahan masyarakat yang berjarak tidak jauh dengan lahan tanaman pakan lebah. Biaya sewah tempat di rumah penduduk rata- rata mencapai Rp. 200.000-Rp. 500.000 per bvulan. Jadi, siklus pengangonan ini mengikuti musim bunga tanaman penghasil pakan lebah Tabel 13. Tempat pengangonan ini harus memiliki ketersediaan nektar dan pollen yang berlimpah, sehingga dapat menghasilkan madu dan koloni dalam jumlah besar. Tabel 13. Lokasi Musim Bunga dan Pengangonan Lebah PT Madu Pramuka No Waktu Bunga Sumber Pakan Lokasi 1 Januari – April Jagung Pollen Pati 2 Mei – Juni Kapuk-Kopi Nektar, Pollen Jepara 3 Juni - Agustus Klengkeng-Mangga Nektar, Pollen Magelang 4 Agustus - September Karet-Randu Nektar, Pollen Gringsing 5 September – Oktober Karet Nektar Subang 6 Oktober – Desember Rambutan, Kaliandra, Mahoni Nektar Sukabumi Sumber : PT Madu Pramuka, 2006 Pada Tabel 13, dapat dilihat bahwa pada bulan Agustus-September merupakan musim bunga karet dan randu di Grising. Namun, jika telah melewati periode ini, PT Madu Pramuka harus mengangon lebah ke daerah lain untuk mendapatkan pakan lebah. Bulan Januari-April, biasa dijadikan masa “istirahat” bagi lebah setelah bekerja mencari nektar dan pollen. Tanaman jagung dipilih sebagai pakan lebah selama masa istirahat, karena jagung memiliki kadar nektar dan pollen yang rendah, sehingga kerja lebah menjadi tidak berat. Perolehan madu yang dimiliki oleh PT Madu Pramuka didapatkan dengan dua cara, yaitu melalui produksi sendiri dan pembelian dari peternak binaan. Pembelian madu dilakukan PT Madu Pramuka dari peternak yang sudah memiliki stup. PT Madu Pramuka menghimpun 150 peternak di Kecamatan Gringsing, Limpung dan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Setiap peternak binaan memiliki sekitar 30-35 stup dan tersebar di daerah-daerah yang potensial dengan pohon randu, kelengkeng, rambutan, durian dan karet. Madu yang didapat dari peternak binaan dan peternakan sendiri milik PT Madu Pramuka akan ditampung di dalam gudang di Grinsing, dan selanjutnya akan dikirim dan diolah di Jakarta. Adapun alur produksi PT Madu Pramuka dapat dilihat pada Lampiran 2. PT Madu memproduksi madu dalam berbagai ukuran kemasan, yaitu dalam botol berkapasitas 3 kg, 600 ml, 350 ml, dan 100 ml