memenuhi kebutuhan atau apabila pesaing dapat dengan cepat meniru.
c. Strategi fokus berarti membuat produk yang memenuhi kebutuhan
sekelompok kecil konsumen, pasar geografis, atau segmen lini produk tertentu agar dapat melayani pasar sempit, namun jelas lebih baik
daripada pesaing yang melayani pasar yang terlalu luas. Tujuan suatu strategi adalah mempertahankan atau mencapai suatu posisi
keunggulan dibandingkan dengan posisi pihak pesaing. Pearce dan Robinson 1997, membagi strategi menjadi tiga tingkatan, antara lain:
1. Strategi tingkat korporasi disusun berdasarkan sasaran dan strategi jangka panjang yang mencakup bidang fungsional. Manajer pada
tingkat korporasi berusaha memanfaatkan kompetensi perusahaan dengan menerapkan portofolio bisnis dan mengembangkan rencana.
2. Strategi tingkat bisnis menerjemahkan rumusan arah dan keinginan di tingkat korporasi ke dalam sasaran dan strategi yang konkrit untuk
masing-masing divisi. Para manajer pada tingkat bisnis menentukan bagaimana perusahaan akan bersaing di arena pasar produk tertentu.
3. Strategi tingkat fungsional disusun berdasarkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek di tingkat fungsional. Strategi fungsional ini
lebih bersifat operasional, karena akan langsung diimplementasikan oleh fungsi-fungsi manajemen yang berada pada level bawah.
3.1.2 Konsep Manajemen Strategis
Manajemen strategis didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan-keputusan yang memungkinkan organisasi
dalam mencapai tujuannya Manajemen strategis merupakan perpaduan
manajeme n pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, informasi, penelitian dan pengembangan dalam mencapai keberhasilan David, 2004.
Tujuan manajemen strategis adalah memanfaatkan dan menciptakan peluang-peluang baru untuk masa depan, meliputi aktivitas membuat perumusan
sasaran-sasaran organisasi, strategi-strategi, dan pengembangan rencana-rencana, tindakan, dan kebijakan untuk mencapai sasaran.
3.1.3 Proses Manajemen Strategis
Menurut David 2004, proses manajemen strategis terdiri dari: 1. Perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi
perusahaan, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, membuat
sejumlah strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk dijalankan. 2. Pelaksanaan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran
tahunan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya, sehingga perumusan strategi dapat dilaksanakan. Termasuk pengembangan budaya
yang mendukung, penciptaan struktur yang efektif, pengarahan strategi pemasaran, penyiapan anggaran, pemanfaatan sistem informasi, serta
menghubungkan kompensasi karyawan dengan kinerja. 3. Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategi. Di dalam tahap
ini akan mengevaluasi hasil pelaksanaan dan strategi yang telah dirumuskan dalam mencapai tujuan perusahaan
. Tiga kegiatan pokok dalam evaluasi
strategi adalah: 1 Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal
berdasarkan strategi yang telah ada, 2 Mengukur kinerja, dan 3 Melakukan tindakan-tindakan korektif.
3.1.4 Model Manajemen Strategis
David 2004, menyatakan proses manajemen strategi yang paling baik dipelajari dan diterapkan adalah dengan menggunakan satu model yang
menggambarkan suatu proses. Model ini tidak menjamin keberhasilan yang diraih, tetapi menggambarkan pendekatan yang jelas dan praktis dalam
merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi. Perubahan yang terjadi pada komponen utama dalam model, dapat memaksa perubaha n komponen
lainnya. Kerangka kerja yang terdapat pada Gambar 1 menampilkan hubungan antar bagian-bagian utama dalam proses manajemen strategi.
Gambar 1. Model Proses Manajemen Strategis yang Komprehensif
Sumber : David, 2004
3.1.5 Formulasi Strategi 3.1.5.1 Visi, Misi dan Tujuan