Batasan dan karakteristik pulau-pulau kecil

Dari sudut pertahanan dan keamanan, pulau-pulau kecil terutama di perbatasan memiliki arti penting sebagai pintu gerbang keluar masuknya aliran orang dan barang, misalnya di Sabang, Sebatik dan Batam yang juga rawan terhadap penyelundupan barang-barang ilegal, narkotika, senjata dan obat-obat terlarang. Terdapat 92 buah pulau kecil di perbatasan NKRI dengan negara lain yang berarti bahwa pulau-pulau kecil tersebut memiliki arti penting sebagai garda depan dalam menjaga dan melindungi keutuhan NKRI. Wilayah pulau-pulau kecil memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan sebagai wilayah bisnis potensial yang berbasis pada sumber daya resource based industry seperti industri perikanan, pariwisata, jasa transportasi, industri olahan dan industri-industri lainnya yang ramah lingkungan. Di samping itu, pulau-pulau kecil juga dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai pendukung pertumbuhan wilayah. Secara ekologis, ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil berfungsi sebagai pengatur iklim global, siklus hidrologi dan bio-geokimia, penyerap limbah, sumber plasma nutfah, sumber energi alternatif, dan sistem penunjang kehidupan lainnya. Hal ini terkait dengan potensikarakteristik penting pulau-pulau kecil, yang merupakan habitat dan ekosistem terumbu karang, lamun dan mangrove yang menyediakan barang ikan, minyak, mineral dan jasa lingkungan penahan ombak, wisata bahari bagi masyarakat. Karakteristik masyarakat pulau-pulau kecil dipengaruhi oleh eksistensi sumber daya dan lingkungannya. Masyarakat lingkungan pulau-pulau kecil cenderung hidup terpinggirkan karena perhatian pemerintah yang masih sangat terbatas. Untuk itulah ditemukan karakter masyarakat yang cenderung bekerjasama dalam berbagai hal untuk mendukung pemenuhan kebutuhannya.

2.2.2 Kebijakan tentang pengelolaan pulau-pulau kecil dan wilayah perairan sekitarnya

Implementasi pengelolaan pulau-pulau kecil haruslah didasari atas kebijakan-kebijakan yang memperhatikan kelestarian fungsi ekologi, sosial, ekonomi maupun budaya dari lingkungan pulau kecil dimaksud. Adapun kebijakan pemerintah dalam pengelolaan pulau kecil sebagai berikut: 1 Pengelolaan pulau-pulau kecil dan wilayah perairan disekitarnya harus mempertimbangkan: a Keseimbanganstabilitas lingkungan; b Keterpaduan kegiatan antara wilayah darat dan laut sebagai satu kesatuan ekosistem; c Efisiensi pemanfaatan sumber daya; d Protokol keamanan yang didasarkan pada penilaian harga sumber daya sesuai dengan prinsip; e Ekonomi lingkungan; f Peraturan-peraturan dan konvensi internasional terutama yang menyangkut tata batas perairan; g Internasional. 2 Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan KabupatenKota harus menjamin bahwa pantai dan perairan pulau-pulau kecil merupakan akses yang terbuka bagi masyarakat. 3 Pengelolaan ekosistem pulau-pulau kecil perlu dilakukan secara menyeluruh berdasarkan satu kesatuan gugusan pulau-pulau dan atau keterkaitan pulau tersebut dengan ekosistem pulau besar. 4 Kegiatan pengelolaan pulau-pulau kecil yang berbasis masyarakat harus memperhatikan adat, norma danatau sosial budaya serta kepentingan masyarakat setempat. 5 Pengelolaan pulau-pulau kecil oleh pihak ketiga dengan tujuan observasi, penelitian dan kompilasi dataspesimen untuk keperluan pengembangan iptek, wajib melibatkan lembagainstansi terkait setempat danatau pakar dibidangnya. Data, informasi, hasil dari penelitian tersebut, dan Hak Atas Kekayaan Intelektual HAKI menjadi milik pihak-pihak yang terlibat. 6 Pulau-pulau yang telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, kawasan otorita, kawasan tertentu khususnya tempat latihan militer dan pangkalan militer, tidak termasuk di dalam pedoman umum pengelolaan pulau-pulau kecil. 7 Gosong, atoll, dan pulau kecil yang menjadi titik pangkal base point pengukuran wilayah perairan Indonesia hanya dapat dikembangkan sebagai