Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

71

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen desain reset subjek tunggal Single Subject Research . Single Subject Research merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan analisis secara individual dengan subjek penelitian dapat terdiri dari satu, dua, atau lebih Sukmadinata, 2006: 209. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan percobaan atau memberi perlakuan pada suatu obyek atau ubahan yang diteliti. Sukmadinata 2005: 209, juga menyampaikan bahwa, “...pendekatan dasar dalam riset subyek tunggal adalah meneliti individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dengan perlakuan dan akibatnya terhadap variabel akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut.” Dari pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa, dalam penelitian dengan subjek tunggal, pengukuran kemampuan indvidu dilakukan menggunakan variabel akibat dengan mengukur perubahan kemampuan individu sebelum diberikan perlakuan, saat diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk menguji pengaruh dari penggunaan metode bermain terhadap kemampuan orientasi dan mobilitas pada anak tunanetra kelas I di SLB A Yaketunis Yogyakarta. Penentuan pengaruh tersebut dapat dilihat dari dampak yang diperoleh dari pelaksanaan treatment dengan menggunakan metode bermain terhadap kemampuan orientasi dan mobilitas di SLB A Yaketunis Yogyakarta. 72

B. Desain Penelitian

1. Jenis Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini yakni desain A1-B-A2 dengan jenis pengukuran Durasi duration. Menurut Sukmadinata 2006: 212, desain ini hampir sama dengan desain A1-B, tetapi setelah pelaksanaan perlakuan B, dilanjutkan dengan mengamati kemampuan anak dalam kondisi tanpa perlakuan seperti pada kondisi awal A1. Garis dasar kedua ini ditujukan untuk mengetahui kondisi variabel yang diteliti, kembali pada kegiatan awal atau masih terus seperti keadaan dalam perlakuan. Pengukuran Durasi duration merupakan cara pengukuran yang berguna untuk mengetahui berapa lama waktu seseorang melakukan suatu perilaku Sunanto, dkk, 2006: 16. Berikut ini gambaran desain A1-B-A2 pada Single Subject Research. K em am pua n Me lawa t Ma nd ir i Baseline A1 Intervensi Treatment B Baseline A2 Waktu Gambar 2. Desain Penelitian 73 Berikut ini format yang digunakan untuk mencatat durasi Sunanto, dkk, 2006: 20. Tabel 3. Format Pencatatan Durasi Nama Subjek : Pengamat : Perilaku Sasaran : Tanggal sesi Waktu Durasi Mulai Selesai

2. Penerapan Desain

a. Baseline A1 Baseline ini ditentukan dengan melakukan pre-test kemampuan orientasi dan mobilitas pada anak tunanetra. Pre-test dilakukan 3 sesi selama 1 minggu dengan melakukan tes kemampuan orientasi dan mobilitas, serta mengukur durasi waktu yang ditempuh anak tunanetra untuk mencapai suatu tempat. b. Intervensi treatment B Tahap intervensi atau perlakuan dilaksanakan selama 1 minggu dengan 6 sesi pertemuan. Perlakuan dilakukan dengan menerapkan metode bermain dalam pembelajaran orientasi dan mobilitas kepada subjek. Fokus pembelajaran yang diberikan yakni pada teknik melawat

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK SISWA TUNANETRA KELAS VI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 16 173

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGEMBANGAN DIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRAKTIK SISWA TUNANETRA KELAS III SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 1 212

KEEFEKTIFAN METODE PERMAINAN DOMINO BRAILLE TERHADAP KEMAMPUAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA TUNANETRA KELAS 1 DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

7 32 165

i EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN TULISAN AWAS PADA ANAK TUNANETRA LOW VISION KELAS I SDLB DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 16 267

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA TUNANETRA KELAS 2 SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 4 159

PENERAPAN METODE BAGIAN DAN METODE KESELURUHAN (PART METHOD AND WHOLE METHOD) DALAM PEMBELAJARAN PENJAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP GERAK ANAK TUNANETRA KELAS IV DI SLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

2 4 287

EFEKTIVITAS PENERAPAN DIKTAT BRAILLE TENTANG TEKNIK MELAWAT DENGAN TONGKAT TERHADAP KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS SISWA TUNANETRA KELAS V DI SLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 4 235

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA ANAK TUNANETRA KELAS VI AKSELERASI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

9 134 241

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS ANAK TUNANETRA KELAS V DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA.

0 2 221

Pencapaian Kompetensi Guru Anak Tunanetra di SLb/A Yaketunis Yogyakarta

0 0 3