40 Pemain merupakan pemain tunggal dan hanya berkompetisi dengan waktu.
Item atau benda yang perlu ditemukan juga disesuaikan dengan pengetahuan anak, sehingga anak tidak kebingunan saat mencari barang-
barang tersebut. Permainan ini juga dapat dikombinasikan dengan permainan lain agar permainan lebih menarik.
C. Kajian tentang Orientasi dan Mobilitas
1. Pengertian Orientasi dan Mobilitas
Pengertian orientasi dan mobilitas menurut Smith dan Tyler 2010: 378, yakni: “Orientation is the metal map people use to move through
environments...”, sedangkan “Mobility is the ability to travel safely and efficiently from one place to
another...”. Pendapat tersebut di atas menyatakan bahwa orientasi merupakan gambaran peta mental yang
digunakan oleh seseorang untuk berpindah dalam lingkungannya. Mobilitas diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan perjalanan dengan aman
dan efisien dari satu tempat ke tempat yang lain. Hosni 1995: 5 juga menyampaikan bahwa “orientasi merupakan
proses penggunaan semua indra yang masih berfungsi untuk menetapkan posisi
diri hubungannya
dengan objek-objek
penting dalam
lingkungannya”, sedangkan “mobilitas merupakan suatu kemampuan untuk bergerak dalam lingkungannya dengan selamat dan semandiri mungkin”
Hosni, 1995: 14.
41 Dari pengertian tersebut, Hosni menegaskan bahwa pengertian dari
orientasi dan mobilitas merupakan suatu kemampuan yang memudahkan anak tunanetra dalam bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat
yang lain dengan selamat, efisien, dan baik, tanpa banyak meminta bantuan orang lain Hosni, 1995: 15.
Munawar dan Suwandi 2013: 6-7, juga menyampaikan pengertian orientasi sebagai “proses penggunaan indra-indra yang masih berungsi di
dalam menempatkan posisi diri dalam hubungannya dengan semua objek penting yang terdapat di lingkungannya”. Mobilitas adalah “kemampuan
bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain yang diinginkannya dengan tepat dan aman”.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa orientasi dan mobilitas merupakan suatu kemampuan motorik yang sebaiknya dimiliki
oleh anak tunanetra untuk mengidentifikasi posisi diri dan objek-objek penting dalam lingkungannya dengan menggunakan indra-indra yang
masih berfungsi untuk memudahkan mereka dalam berpindah tempat secara aman, efisien, dan mandiri.
2. Teknik Orientasi dan Mobilitas
Ada beberapa teknik dalam orientasi dan mobilitas, yakni meliputi teknik melawat mandiri “independent travel techniques”, teknik melawat
mandiri dengan pendamping awas “sighted guide travel techniques”, teknik melawat dengan tongkat panjang
“longcane travel techniques”, teknik melawat dengan anjing penuntun “guide dog travel techniques”, dan teknik