Deskripsi Data Hasil Intervensi Treatment B Kemampuan Orientasi

101 Jadi nilai akhir dari pelaksanaan tes pada fase intervensi kedua yakni 54. 3 Intervensi treatment sesi ketiga, dilaksanakan pada hari Senin, 02 Maret 2015. Pada pelaksanaan intervensi ini diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 13. Tabel Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Tes Fase Intervensi B Sesi Ketiga Teknik Menelusur Trailing No. Komponen Deskripsi Skor 1. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing dengan bantuan verbal dan tindakan. 2 2. Menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar. Mampu menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar dengan bantuan verbal dan tindakan. 2 3. Menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing. Mampu menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing dengan bantuan verbal dan tindakan. 2 Teknik Menentukan Arah Direction Taking 4. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk menentukan arah direction taking. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk direction taking dengan bantuan secara verbal dan tindakan. 2 5. Menggunakan teknik menentukan arah direction taking dengan benar. Menggunakan teknik direction taking dengan benar dengan bantuan verbal dan tindakan. 2 6. Menggunakan media direction taking untuk menentukan arah ke tempat yang dituju. Mampu menggunakan media direction taking untuk menentukan arah dengan media direction taking dengan bantuan verbal dan tindakan. 2 Skor total yang diperolah 12 Nilai Akhir = x 100 = 50 102 Jadi nilai akhir dari pelaksanaan tes pada fase intervensi ketiga yakni 50. 4 Intervensi treatment sesi keempat, dilaksanakan pada hari Selasa, 03 Maret 2015. Pada pelaksanaan intervensi ini diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 14. Tabel Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Tes Fase Intervensi B Sesi Keempat Teknik Menelusur Trailing No. Komponen Deskripsi Skor 1. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing dengan bantuan verbal. 3 2. Menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar. Mampu menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar dengan bantuan verbal 3 3. Menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing. Mampu menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing dengan bantuan verbal dan tindakan. 2 Teknik Menentukan Arah Direction Taking 4. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk menentukan arah direction taking. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk direction taking dengan bantuan secara verbal. 3 5. Menggunakan teknik menentukan arah direction taking dengan benar. Menggunakan teknik direction taking dengan benar dengan bantuan verbal. 3 6. Menggunakan media direction taking untuk menentukan arah ke tempat yang dituju. Mampu menggunakan media direction taking untuk menentukan arah dengan media direction taking dengan bantuan verbal. 3 Skor total yang diperolah 17 Nilai Akhir = x 100 = 70,83 71 103 Jadi nilai akhir dari pelaksanaan tes pada fase intervensi keempat yakni 71. 5 Intervensi treatment sesi kelima, dilaksanakan pada hari Rabu, 04 Maret 2015. Pada pelaksanaan intervensi ini diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 15. Tabel Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Tes Fase Intervensi B Sesi Kelima Teknik Menelusur Trailing No. Komponen Deskripsi Skor 1. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing dengan bantuan verbal. 3 2. Menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar. Mampu menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar dengan bantuan verbal. 3 3. Menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing. Mampu menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing dengan bantuan verbal. 3 Teknik Menentukan Arah Direction Taking 4. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk menentukan arah direction taking. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk direction taking dengan bantuan secara verbal. 3 5. Menggunakan teknik menentukan arah direction taking dengan benar. Menggunakan teknik direction taking dengan benar dengan bantuan verbal. 3 6. Menggunakan media direction taking untuk menentukan arah ke tempat yang dituju. Mampu menggunakan media direction taking untuk menentukan arah dengan media direction taking dengan bantuan verbal. 3 Skor total yang diperolah 18 Nilai Akhir = x 100 = 75 Jadi nilai akhir dari pelaksanaan tes pada fase intervensi kelima yakni 75. 104 6 Intervensi treatment sesi keenam, dilaksanakan pada hari Kamis, 05 Maret 2015. Pada pelaksanaan intervensi ini diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 16. Tabel Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Tes Fase Intervensi B Sesi Keenam Teknik Menelusur Trailing No. Komponen Deskripsi Skor 1. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing tanpa bantuan. 4 2. Menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar. Mampu menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar tanpa bantuan 4 3. Menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing. Mampu menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing dengan bantuan verbal. 3 Teknik Menentukan Arah Direction Taking 4. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk menentukan arah direction taking. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk direction taking tanpa bantuan. 4 5. Menggunakan teknik menentukan arah direction taking dengan benar. Menggunakan teknik direction taking dengan benar dengan bantuan verbal. 3 6. Menggunakan media direction taking untuk menentukan arah ke tempat yang dituju. Mampu menggunakan media direction taking untuk menentukan arah dengan media direction taking dengan bantuan verbal. 3 Skor total yang diperolah 21 Nilai Akhir = x 100 = 87,5 87 Jadi nilai akhir dari pelaksanaan tes pada fase intervensi keenam yakni 87. 105 b. Deskripsi hasil perhitungan durasi Perhitungan durasi diperoleh dari lama waktu yang dibutuhkan siswa untuk menemukan benda dimulai dari menemukan media untuk trailing dan direction taking, berjalan dengan upper hand dan atau lower hand, sampai di tempat tujuan dan menemukan benda yang disembunyikan. Dari total waktu yang ditempuh sesuai penjelasan di atas, kemudian dikurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencari benda di kelas, di toilet dan di mushola. Hal ini dilakukan agar diperoleh waktu tempuh dari kelas sampai ke mushola, sehingga dapat dibandingkan dengan hasil pencatatan durasi waktu pada sesi Baseline A1. 1 Pencatatan durasi waktu intervensi sesi pertama, dilaksanakan pada hari Kamis, 26 Februari 2015. Berikut ini merupakan hasil pencatatan durasi waktu sesi pertama Tabel 17. Tabel Hasil Pencatatan Durasi Fase Intervensi B Sesi Pertama Kegiatan Waktu Durasi Mulai Selesai Mencari benda di kelas 00.00:00 02.29:69 02.29:69 Berjalan dan bermain menuju toilet 02.29:69 05.51:66 03.21:97 Mencari benda di toilet 05.51:66 08.33:40 02.41:74 Berjalan dan bermain menuju mushola 08.33:40 13.25:06 04.51:66 Mencari benda di musola 13.25:06 14.26:93 01.01:87 Lama waktu keseluruhan 14.26:93 Dari hasil tersebut, maka diperoleh lama waktu perjalanan dari kelas ke mushola sebagai berikut. W = T – S W = Lama waktu perjalanan dari kelas ke mushola T = Lama waktu total S = Lama waktu mencari benda di kelas, toilet, dan mushola 106 W = T - S W = 14.26:93 – 02.29:69 + 02.41:74 + 01.01:87 W = 14.26:93 – 06.13.30 W = 08.13:63 W 08 Jadi, lama waktu perjalanan dari kelas ke mushola pada sesi pertama yakni 08.13:63 menit yang dibulatkan menjadi 8 menit. 2 Pencatatan durasi waktu intervensi sesi kedua, dilaksanakan pada hari Jum’at, 27 Februari 2015. Berikut ini merupakan hasil pencatatan durasi waktu sesi kedua. Tabel 18. Tabel Hasil Pencatatan Durasi Fase Intervensi B Sesi Kedua Kegiatan Waktu Durasi Mulai Selesai Mencari benda di kelas 00.00:00 04.21:05 04.21:05 Berjalan dan bermain menuju toilet 04.21:05 06.53:60 02.32:55 Mencari benda di toilet 06.53:60 10.34:81 03.41:21 Berjalan dan bermain menuju mushola 10.34:81 16.29:07 05.54:26 Mencari benda di musola 16.29:07 17.25:65 00.56:58 Lama waktu keseluruhan 17.25:65 Dari hasil tersebut, maka diperoleh lama waktu perjalanan dari kelas ke mushola sebagai berikut. W = T - S W = 17.25:65 – 04.21:05 + 03.41:21 + 00.56:58 W = 17.25:65 – 08.58:84 W = 08.26:81 W 08 107 Jadi, lama waktu perjalanan dari kelas ke mushola pada sesi pertama yakni 08.26:81 menit yang dibulatkan menjadi 8 menit. 3 Pencatatan durasi waktu intervensi sesi ketiga, dilaksanakan pada hari Senin, 2 Maret 2015. Berikut ini merupakan hasil pencatatan durasi waktu sesi ketiga. Tabel 19. Tabel Hasil Pencatatan Durasi Fase Intervensi B Sesi Ketiga Kegiatan Waktu Durasi Mulai Selesai Mencari benda di kelas 00.00:00 03.09:04 03.09:04 Berjalan dan bermain menuju toilet 03.09:04 04.23:00 01.13:96 Mencari benda di toilet 04.23:00 05.53:93 01.30:93 Berjalan dan bermain menuju mushola 05.53:93 09.25:01 03.31:08 Mencari benda di musola 09.25:01 15.21:63 05.56:62 Lama waktu keseluruhan 15.21:63 Dari hasil tersebut, maka diperoleh lama waktu perjalanan dari kelas ke mushola sebagai berikut. W = T - S W = 15.21:63 – 03.09:04 + 01.30:93 + 05.56:62 W = 15.21:63 – 10.36:50 W = 04.45:04 W 04 Jadi, lama waktu perjalanan dari kelas ke mushola pada sesi pertama yakni 04.45:04 menit yang dibulatkan menjadi 4 menit. 108 4 Pencatatan durasi waktu intervensi sesi keempat, dilaksanakan pada hari Selasa, 03 Maret 2015. Berikut ini merupakan hasil pencatatan durasi waktu sesi keempat. Tabel 20. Tabel Hasil Pencatatan Durasi Fase Intervensi B Sesi Keempat Kegiatan Waktu Durasi Mulai Selesai Mencari benda di kelas 00.00:00 07.42:14 07.42:14 Berjalan dan bermain menuju toilet 07.42:14 09.42:16 02.00:02 Mencari benda di toilet 09.42:16 12.09:21 02.27:05 Berjalan dan bermain menuju mushola 12.09:21 20.39:04 08.29:83 Mencari benda di musola 20.39:04 25.25:31 04.46:27 Lama waktu keseluruhan 25.25:31 Dari hasil tersebut, maka diperoleh lama waktu perjalanan dari kelas ke mushola sebagai berikut. W = T - S W = 25.25:31 – 07.42:14 + 02.27:05 + 04.46:27 W = 25.25:31 – 14.55:46 W = 10.29:85 W 10 Jadi, lama waktu perjalanan dari kelas ke mushola pada sesi pertama yakni 10.29:85 menit yang dibulatkan menjadi 10 menit. 5 Pencatatan durasi waktu intervensi sesi kelima, dilaksanakan pada hari Rabu, 04 Maret 2015. Berikut ini merupakan hasil pencatatan durasi waktu sesi kelima. 109 Tabel 21. Tabel Hasil Pencatatan Durasi Fase Intervensi B Sesi Kelima Kegiatan Waktu Durasi Mulai Selesai Mencari benda di kelas 00.00:00 03.15:21 03.15:21 Berjalan dan bermain menuju toilet 03.15:21 05.26:15 02.10:94 Mencari benda di toilet 05.26:15 08.28:80 03.02:65 Berjalan dan bermain menuju mushola 08.28:80 10.24:59 01.55:79 Mencari benda di musola 10.24:59 14.31:00 04.06:41 Lama waktu keseluruhan 14.31:00 Dari hasil tersebut, maka diperoleh lama waktu perjalanan dari kelas ke mushola sebagai berikut. W = T - S W = 14.31:00 – 03.15:21 + 03.02:65 + 04.06:41 W = 14.31:00 – 10.24:27 W = 04.07:73 W 04 Jadi, lama waktu perjalanan dari kelas ke mushola pada sesi pertama yakni 04.07:73 menit yang dibulatkan menjadi 4 menit. 6 Pencatatan durasi waktu intervensi sesi keenam, dilaksanakan pada hari Kamis, 05 Maret 2015. Berikut ini merupakan hasil pencatatan durasi waktu sesi keenam. 110 Tabel 22. Tabel Hasil Pencatatan Durasi Fase Intervensi B Sesi Keenam Kegiatan Waktu Durasi Mulai Selesai Mencari benda di kelas 00.00:00 05.05:11 05.05:11 Berjalan dan bermain menuju toilet 05.05:11 07.30:91 02.25:80 Mencari benda di toilet 07.30:91 11.56:66 04.25:75 Berjalan dan bermain menuju mushola 11.56:66 15.37:61 03.40:95 Mencari benda di musola 15.37:61 21.48:66 06.11:05 Lama waktu keseluruhan 21.48:66 Dari hasil tersebut, maka diperoleh lama waktu perjalanan dari kelas ke mushola sebagai berikut. W = T - S W = 21.48:66 – 05.05:11 + 04.25:75 + 06.11:05 W = 21.48:66 – 15.41:91 W = 06.06:75 W 06 Jadi, lama waktu perjalanan dari kelas ke mushola pada sesi pertama yakni 06.06:75 menit yang dibulatkan menjadi 6 menit. 3. Deskripsi Hasil Baseline A2 Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Anak Tunanetra Kelas I di SLB A Yaketunis Yogyakarta Hasil Baseline A2 diperoleh dari hasil pelaksanaan post-test dan pencatatan durasi waktu yang diperlukan oleh siswa dari kelas menuju mushola. Baseline A2 dilaksanakan selama 3 kali sesi, yakni pada tanggal 06, 09, dan 10 Maret 2015. 111 a. Deskripsi hasil Post-test 1 Post-test sesi pertama dilaksanakan pada hari Jum’at, 06 Maret 2015. Hasil pelaksanaan post-test sesi pertama adalah sebagai berikut. Tabel 23. Tabel Rekapitulasi Hasil Post-test Sesi Pertama Teknik Menelusur Trailing No. Aspek Deskripsi Skor 1. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing tanpa bantuan. 4 2. Menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar. Mampu menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar tanpa bantuan 4 3. Menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing. Mampu menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing dengan bantuan verbal. 3 Teknik Menentukan Arah Direction Taking 4. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk menentukan arah direction taking. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk direction taking dengan bantuan verbal. 3 5. Menggunakan teknik menentukan arah direction taking dengan benar. Menggunakan teknik direction taking dengan benar dengan bantuan verbal. 3 6. Menggunakan media direction taking untuk menentukan arah ke tempat yang dituju. Mampu menggunakan media direction taking untuk menentukan arah dengan media direction taking dengan bantuan verbal. 3 Skor total yang diperolah 20 Nilai Akhir = x 100 = 83,33 83 Jadi nilai akhir dari pelaksanaan post-test sesi pertama yakni 83. 112 2 Post-test sesi kedua dilaksanakan pada hari Senin, 09 Maret 2015. Hasil pelaksanaan post-test sesi kedua adalah sebagai berikut. Tabel 24. Tabel Rekapitulasi Hasil Post-test Sesi Kedua Teknik Menelusur Trailing No. Aspek Deskripsi Skor 1. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing tanpa bantuan. 4 2. Menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar. Mampu menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar tanpa bantuan 4 3. Menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing. Mampu menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing dengan bantuan verbal. 3 Teknik Menentukan Arah Direction Taking 4. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk menentukan arah direction taking. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk direction taking tanpa bantuan. 4 5. Menggunakan teknik menentukan arah direction taking dengan benar. Menggunakan teknik direction taking dengan benar dengan bantuan verbal. 3 6. Menggunakan media direction taking untuk menentukan arah ke tempat yang dituju. Mampu menggunakan media direction taking untuk menentukan arah dengan media direction taking dengan bantuan verbal. 3 Skor total yang diperolah 21 Nilai Akhir = x 100 = 87,5 87 Jadi nilai akhir dari pelaksanaan post-test sesi kedua yakni 87. 3 Post-test sesi ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Maret 2015. Hasil pelaksanaan post-test sesi ketiga adalah sebagai berikut. 113 Tabel 25. Tabel Rekapitulasi Hasil Post-test Sesi Ketiga Teknik Menelusur Trailing No. Aspek Deskripsi Skor 1. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk trailing tanpa bantuan. 4 2. Menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar. Mampu menggunakan teknik menelusur trailing dengan benar tanpa bantuan 4 3. Menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing. Mampu menggunakan media trailing untuk berjalan sejajar dengan media trailing dengan bantuan verbal. 3 Teknik Menentukan Arah Direction Taking 4. Mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk menentukan arah direction taking. Mampu mengidentifikasi benda yang dapat dijadikan media untuk direction taking tanpa bantuan. 4 5. Menggunakan teknik menentukan arah direction taking dengan benar. Menggunakan teknik direction taking dengan benar dengan bantuan verbal. 3 6. Menggunakan media direction taking untuk menentukan arah ke tempat yang dituju. Mampu menggunakan media direction taking untuk menentukan arah dengan media direction taking dengan bantuan verbal. 3 Skor total yang diperolah 21 Nilai Akhir = x 100 = 87,5 87 Jadi nilai akhir dari pelaksanaan post-test sesi ketiga yakni 87. b. Deskripsi hasil pencatatan durasi waktu Pencatatan durasi waktu pada pelaksanaan post-test sama dengan pencatatan durasi waktu pada pelaksanaan pre-test yakni menggunakan stopwatch sebagai alat ukur. Durasi waktu diperoleh dari lama waktu yang ditempuh siswa dalam pelawatan mandiri dari kelas ke mushola. Pencatatan dilakukan selama 3 kali sesi, yakni pada tanggal 06, 09, dan 114 10 Maret 2015. Hasil pencatatan durasi waktu tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 26. Tabel Hasil Pencatatan Durasi Waktu Fase Baseline A2 Tanggal sesi Durasi Pembulatan Jum’at, 06 Maret 2015 06.25:95 6 menit Senin, 09 Maret 2015 05.45:96 5 menit Selasa, 10 Maret 2015 04.59:98 5 menit

4. Data Hasil Observasi Penggunaan Metode Bermain Terhadap

Kemampuan Orientasi dan Mobilitas Anak Tunanetra Kelas I di SLB A Yaketunis Yogyakarta Data hasil obseravasi diperoleh dari pengamatan pada saat proses intervensi dengan menggunakan instrumen observasi yang sudah dipersiapkan. Instrumen observasi terdiri dari 7 komponen pengamatan. Pemberian skor pada instrumen observasi, yakni j awaban “YA” mendapatkan skor 1, dan jawaban “TIDAK” mendapatkan skor 0. 115 a. Hasil observasi sesi pertama Tabel 27. Tabel Hasil Observasi Sesi Pertama No Komponen Indikator Pengamatan Ya Tidak 1 Ketertarikan terhadap penggunaan metode bermain. a. Senang menggunakan metode bermain dalam pembelajaran orientasi dan mobilitas. ѵ b. Mengikuti proses pembelajaran orientasi dan mobilitas dengan menggunakan metode bermain dengan suka rela. ѵ 2 Keterampilan dalam menggunakan metode bermain. a. Mampu menggunakan metode bermain dengan benar. ѵ b. Mampu mempraktikkan metode bermain secara mandiri. ѵ 3 Keaktifan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode bermain. a. Merespon instruksi yang diberikan. ѵ b. Aktif bertanya berkaitan dengan penggunaan metode bermain. ѵ 4 Perhatian saat penjelasan dan pemberian instruksi penggunaan metode bermain. Memperhatikan dengan seksama saat guru menjelaskan tentang penggunaan metode bermain. ѵ 5 Mampu menemukan media yang digunakan untuk trailing dan direction taking. Mampu menemukan media yang digunakan untuk trailing dan direction taking tanpa bantuan. ѵ 6 Mampu bergerak dengan aman ke tempat yang akan dituju. Aman dari benturan benda-benda yang terdapat disekitarnya. ѵ 7 Kemampuan dalam menemukan benda yang disembunyikan di tempat tujuan toilet, mushola, ruang kelas. a. Mampu menemukan benda yang benar. ѵ b. Mampu menemukan benda tanpa bantuan. ѵ c. Mampu mengembalikan benda tersebut ke posisi awal. ѵ 8 Kemampuan menggunakan teknik upper hand dan lower hand. Mampu menggunakan teknik upper hand dan lower hand dalam pembelajaran orientasi dan mobilitas dengan menggunakan metode bermain. ѵ � � � ℎ� = �ℎ �ℎ � 116 Persentase Akhir = = 46,15 46 Jadi persentase hasil observesi fase intervensi sesi pertama yakni 46 . b. Hasil observasi sesi kedua Tabel 28. Tabel Hasil Observasi Sesi Kedua No Sub Variabel Indikator Pengamatan Ya Tidak 1 Ketertarikan terhadap penggunaan metode bermain. a. Senang menggunakan metode bermain dalam pembelajaran orientasi dan mobilitas. ѵ b. Mengikuti proses pembelajaran orientasi dan mobilitas dengan menggunakan metode bermain dengan suka rela. ѵ 2 Keterampilan dalam menggunakan metode bermain. a. Mampu menggunakan metode bermain dengan benar. ѵ b. Mampu mempraktikkan metode bermain secara mandiri. ѵ 3 Keaktifan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode bermain. a. Merespon instruksi yang diberikan. ѵ b. Aktif bertanya berkaitan dengan penggunaan metode bermain. ѵ 4 Perhatian saat penjelasan dan pemberian instruksi penggunaan metode bermain. Memperhatikan dengan seksama saat guru menjelaskan tentang penggunaan metode bermain. ѵ 5 Mampu menemukan media yang digunakan untuk trailing dan direction taking. Mampu menemukan media yang digunakan untuk trailing dan direction taking tanpa bantuan. ѵ 6 Mampu bergerak dengan aman ke tempat yang akan dituju. Aman dari benturan benda-benda yang terdapat disekitarnya. ѵ 7 Kemampuan dalam menemukan benda yang disembunyikan di tempat tujuan toilet, mushola, ruang kelas. a. Mampu menemukan benda yang benar. ѵ b. Mampu menemukan benda tanpa bantuan. ѵ c. Mampu mengembalikan benda tersebut ke posisi awal. ѵ 8 Kemampuan dalam menggunakan teknik upper hand dan lower hand Mampu menggunakan teknik upper hand dan lower hand dalam pembelajaran orientasi dan mobilitas dengan menggunakan metode bermain. ѵ 117 Persentase Akhir = = 53, 85 54 Jadi persentase hasil observesi fase intervensi sesi kedua yakni 54. c. Hasil observasi sesi ketiga Tabel 29. Tabel Hasil Observasi Sesi Ketiga No Sub Variabel Indikator Pengamatan Ya Tidak 1 Ketertarikan terhadap penggunaan metode bermain. a. Senang menggunakan metode bermain dalam pembelajaran orientasi dan mobilitas. ѵ b. Mengikuti proses pembelajaran orientasi dan mobilitas dengan menggunakan metode bermain dengan suka rela. ѵ 2 Keterampilan dalam menggunakan metode bermain. a. Mampu menggunakan metode bermain dengan benar. ѵ b. Mampu mempraktikkan metode bermain secara mandiri. ѵ 3 Keaktifan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode bermain. a. Merespon instruksi yang diberikan. ѵ b. Aktif bertanya berkaitan dengan penggunaan metode bermain. ѵ 4 Perhatian saat penjelasan dan pemberian instruksi penggunaan metode bermain. Memperhatikan dengan seksama saat guru menjelaskan tentang penggunaan metode bermain. ѵ 5 Mampu menemukan media yang digunakan untuk trailing dan direction taking. Mampu menemukan media yang digunakan untuk trailing dan direction taking tanpa bantuan. ѵ 6 Mampu bergerak dengan aman ke tempat yang akan dituju. Aman dari benturan benda-benda yang terdapat disekitarnya. ѵ 7 Kemampuan dalam menemukan benda yang disembunyikan di tempat tujuan toilet, mushola, ruang kelas. a. Mampu menemukan benda yang benar. ѵ b. Mampu menemukan benda tanpa bantuan. ѵ c. Mampu mengembalikan benda tersebut ke posisi awal. ѵ 8 Kemampuan dalam menggunakan teknik upper hand dan lower hand Mampu menggunakan teknik upper hand dan lower hand dalam pembelajaran orientasi dan mobilitas dengan metode bermain. ѵ

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK SISWA TUNANETRA KELAS VI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 16 173

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGEMBANGAN DIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRAKTIK SISWA TUNANETRA KELAS III SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 1 212

KEEFEKTIFAN METODE PERMAINAN DOMINO BRAILLE TERHADAP KEMAMPUAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA TUNANETRA KELAS 1 DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

7 32 165

i EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN TULISAN AWAS PADA ANAK TUNANETRA LOW VISION KELAS I SDLB DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 16 267

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA TUNANETRA KELAS 2 SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 4 159

PENERAPAN METODE BAGIAN DAN METODE KESELURUHAN (PART METHOD AND WHOLE METHOD) DALAM PEMBELAJARAN PENJAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP GERAK ANAK TUNANETRA KELAS IV DI SLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

2 4 287

EFEKTIVITAS PENERAPAN DIKTAT BRAILLE TENTANG TEKNIK MELAWAT DENGAN TONGKAT TERHADAP KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS SISWA TUNANETRA KELAS V DI SLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 4 235

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA ANAK TUNANETRA KELAS VI AKSELERASI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

9 134 241

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS ANAK TUNANETRA KELAS V DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA.

0 2 221

Pencapaian Kompetensi Guru Anak Tunanetra di SLb/A Yaketunis Yogyakarta

0 0 3