Identifikasi Masalah Batasan Masalah

10 Bermain pada penelitian ini difokuskan pada bermain yang bersifat soliter. Bermain secara soliter yaitu anak bermain sendiri atau dibantu oleh guru dengan kegiatan bermain yang bersifat edukatif serta berkaitan dengan kegiatan motorik kasar. Kegiatan bermain yang digunakan dalam penelitian ini berupa bermain soliter dengan permainan Scavenger Hunt atau perburuan yang dilakukan di dalam dan luar ruangan serta disesuaikan dengan kondisi anak tunanetra. Permainan ini diterapkan dengan meminta anak tunanetra untuk mencari benda-benda yang sudah disembunyikan di tempat-tempat yang dikenal oleh anak. Pada penelitian ini tempat-tempat yang digunakan dibatasi pada 3 tempat yakni, ruang kelas, toilet, dan mushola.

2. Kemampuan Orientasi dan Mobilitas

Kemampuan orientasi dan mobilitas merupakan kecakapan yang dimiliki oleh anak tunanetra dalam menggunakan indra-indra mereka yang masih berfungsi untuk mengetahui posisi diri dan objek-objek di lingkungannya, sehingga mereka dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dalam lingkungannya. Kemampuan orientasi dan mobilitas yang diukur dalam penelitian ini yakni kemampuan dalam melawat mandiri pada teknik trailing , menentukan arah direction taking, dan teknik pendukung yakni teknik upper hand dan lower hand. Aspek yang diukur yakni durasi waktu yang dibutuhkan anak untuk mencapai suatu tempat yang akan dituju dan ketepatan teknik melawat mandiri yang digunakan oleh anak tunanetra. 11 Kemampuan melawat mandiri tersebut diukur dengan menggunakan tes kinerja dan pengamatan.

3. Anak Tunanetra

Anak tunanetra merupakan seseorang anak yang mengalami hambatan penglihatan baik sebagian ataupun keseluruhan, sehingga berpengaruh pada kemampuan anak dalam melakukan orientasi dan mobilitas. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah anak tunanetra buta total kelas I SDLB yang mengalami permasalahan dalam kemampuan orientasi dan mobilitas, terutama dalam kemampuan melawat mandiri.

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK SISWA TUNANETRA KELAS VI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 16 173

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGEMBANGAN DIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRAKTIK SISWA TUNANETRA KELAS III SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 1 212

KEEFEKTIFAN METODE PERMAINAN DOMINO BRAILLE TERHADAP KEMAMPUAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA TUNANETRA KELAS 1 DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

7 32 165

i EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN TULISAN AWAS PADA ANAK TUNANETRA LOW VISION KELAS I SDLB DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 16 267

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA TUNANETRA KELAS 2 SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 4 159

PENERAPAN METODE BAGIAN DAN METODE KESELURUHAN (PART METHOD AND WHOLE METHOD) DALAM PEMBELAJARAN PENJAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP GERAK ANAK TUNANETRA KELAS IV DI SLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

2 4 287

EFEKTIVITAS PENERAPAN DIKTAT BRAILLE TENTANG TEKNIK MELAWAT DENGAN TONGKAT TERHADAP KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS SISWA TUNANETRA KELAS V DI SLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 4 235

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA ANAK TUNANETRA KELAS VI AKSELERASI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

9 134 241

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS ANAK TUNANETRA KELAS V DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA.

0 2 221

Pencapaian Kompetensi Guru Anak Tunanetra di SLb/A Yaketunis Yogyakarta

0 0 3