Di luar lingkungan sekolah

67 anak yang sudah diletakkan oleh guru di tiga tempat yang berbeda ruang kelas, di depan kamar mandi, dan mushola. b. Guru menyebutkan satu benda bola yang perlu dicari oleh anak dengan memberikan alternatif lokasi ruang kelas, di depan kamar mandi, dan mushola. Setelah anak menemukan benda tersebut, anak memberikannya ke guru. Pada benda tersebut terdapat reward yang dapat membantu perjalanan anak tunanetra menuju lokasi kedua. Reward pada saat pelaksanaan bermain yakni berupa bola yang berlonceng. Bola tersebut dapat dimainkan pada perjalanan dari kelas ke toilet dan dari toilet ke mushola. Begitu seterusnya sampai benda terakhir ditemukan. Reward yang diberikan setelah pelaksanaan permainan dapat berupa makanan atau aktivitas bermain lain yang disukai oleh anak permainan yang biasa digunakan di Taman Kanak-Kanak. c. Penilaian dilakukan berdasarkan hasil tes, pencatatan durasi waktu, hasil observasi, dan ketepatan benda yang dibawa oleh anak. 3. Evaluasi Evaluasi aktivitas pembelajaran dengan metode bermain dapat dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode tes kinerja. Tes ini digunakan untuk menilai kinerja seseorang terutama dalam aspek psikomotor Mardapi, 2012: 15. Berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi, Vera 2010: 130 juga menyampaikan bahwa “Pelaksanaan evaluasi harus menyinggung kembali persoalan kemanfaatan dan tujuan dan kesalahan 68 dalam permainan. Setelah pelaksanaan permainan, anak juga diminta untuk mengaitkan permainan dengan materi yang ada di buku”. Dari kedua pedapat tersebut dapat ditegaskan bahwa pada pelaksanaan evaluasi, guru perlu menegaskan kembali kepada anak tunanetra berkaitan dengan tujuan dan manfaat dari aktivitas bermain yang telah dilakukan. Kemudian guru melakukan evalusi berupa evaluasi kinerja untuk mengukur kemampuan anak dalam orientasi dan mobilitas. Pada penelitian ini, pelaksanaan evaluasi menggunakan metode tes kinerja dan observasi kemampuan orientasi dan mobilitas pada anak tunanetra.

F. Kerangka Pikir

Anak tunanetra mengalami hambatan penglihatan sehingga mereka mengalami kesulitan untuk berpindah tempat dari satu tepat ke tempat yang lain. Anak tunanetra di SLB A Yaketunis Yogyakarta yang menjadi subyek penelitian belum mempunyai kemampuan melawat mandiri. Anak tunanetra juga mempunyai gangguan pada kedua kaki, yakni kondisi kedua kaki yang tidak lurus yang disebabkan karena kurangnya latihan berjalan yang diberikan oleh orang tua pada masa pertumbuhan. Dengan hilangnya fungsi penglihatan, anak tunanetra bergantung pada indra yang masih berfungsi dalam memperoleh informasi. Keterbatasan indra di luar indra visual ini mengakibatkan adanya keterbatasan pengalaman pada anak tunanetra. Anak tunanetra juga mengalami keterbatasan untuk melakukan gerakan atau aktivitas motorik. Kemampuan orientasi dan mobilitas pada anak

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK SISWA TUNANETRA KELAS VI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 16 173

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGEMBANGAN DIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRAKTIK SISWA TUNANETRA KELAS III SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 1 212

KEEFEKTIFAN METODE PERMAINAN DOMINO BRAILLE TERHADAP KEMAMPUAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA TUNANETRA KELAS 1 DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

7 32 165

i EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN TULISAN AWAS PADA ANAK TUNANETRA LOW VISION KELAS I SDLB DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 16 267

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA TUNANETRA KELAS 2 SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 4 159

PENERAPAN METODE BAGIAN DAN METODE KESELURUHAN (PART METHOD AND WHOLE METHOD) DALAM PEMBELAJARAN PENJAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP GERAK ANAK TUNANETRA KELAS IV DI SLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

2 4 287

EFEKTIVITAS PENERAPAN DIKTAT BRAILLE TENTANG TEKNIK MELAWAT DENGAN TONGKAT TERHADAP KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS SISWA TUNANETRA KELAS V DI SLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 4 235

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA ANAK TUNANETRA KELAS VI AKSELERASI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

9 134 241

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS ANAK TUNANETRA KELAS V DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA.

0 2 221

Pencapaian Kompetensi Guru Anak Tunanetra di SLb/A Yaketunis Yogyakarta

0 0 3