Langkah-Langkah Pembelajaran Orientasi dan Mobilitas dengan Metode

68 dalam permainan. Setelah pelaksanaan permainan, anak juga diminta untuk mengaitkan permainan dengan materi yang ada di buku”. Dari kedua pedapat tersebut dapat ditegaskan bahwa pada pelaksanaan evaluasi, guru perlu menegaskan kembali kepada anak tunanetra berkaitan dengan tujuan dan manfaat dari aktivitas bermain yang telah dilakukan. Kemudian guru melakukan evalusi berupa evaluasi kinerja untuk mengukur kemampuan anak dalam orientasi dan mobilitas. Pada penelitian ini, pelaksanaan evaluasi menggunakan metode tes kinerja dan observasi kemampuan orientasi dan mobilitas pada anak tunanetra.

F. Kerangka Pikir

Anak tunanetra mengalami hambatan penglihatan sehingga mereka mengalami kesulitan untuk berpindah tempat dari satu tepat ke tempat yang lain. Anak tunanetra di SLB A Yaketunis Yogyakarta yang menjadi subyek penelitian belum mempunyai kemampuan melawat mandiri. Anak tunanetra juga mempunyai gangguan pada kedua kaki, yakni kondisi kedua kaki yang tidak lurus yang disebabkan karena kurangnya latihan berjalan yang diberikan oleh orang tua pada masa pertumbuhan. Dengan hilangnya fungsi penglihatan, anak tunanetra bergantung pada indra yang masih berfungsi dalam memperoleh informasi. Keterbatasan indra di luar indra visual ini mengakibatkan adanya keterbatasan pengalaman pada anak tunanetra. Anak tunanetra juga mengalami keterbatasan untuk melakukan gerakan atau aktivitas motorik. Kemampuan orientasi dan mobilitas pada anak 69 tunanetra dapat berkembang dengan baik apabila terus diberikan latihan sejak dini dengan menggunakan metode yang tepat sesuai dengan kemampuan anak. Anak tunanetra membutuhkan bimbingan dan latihan yang sistematis agar mereka mampu berjalan secara mandiri. Salah satu metode yang dapat digunakan yakni metode bermain. Metode bermain dapat bermanfaat untuk mengembangkan bermacam- macam aspek perkembangan anak, seperti aspek fisik, motorik, sosial, emosi, kepribadian, dan kognisi. Penelitian ini menggunakan metode bermain yang diterapkan di dalam dan luar ruangan. Kegiatan bermain yang dilakukan di luar ruangan mengandung unsur petualangan dan dapat menjadi sarana bagi semua anak untuk melakukan aktivitas yang mendukung aktivitas motorik. Lingkungan luar juga menyediakan lingkungan bermain yang dinamis dan menantang aktivitas motorik, sehingga dapat mendukung perkembangan kemampuan fisik. Jadi, penggunaan metode bermain diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan orientasi dan mobilitas siswa tunanetra buta total kelas 1 di SLB A Yaketunis Yogyakarta. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat divisualisasikan lebih lanjut dengan bagan di bawah ini. 70

G. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Penggunaan metode bermain berpengaruh positif terhadap kemampuan orientasi dan mobilitas pada anak tunanetra kelas 1 di SLB A Yaketunis”. Keterbatasan siswa tunanetra dalam kemampuan orientasi dan mobilitas Kompetensi orientasi dan mobilitas yang rendah Penggunaan Metode Bermain Metode bermain berpengaruh positif terhadap kemampuan orientasi dan mobilitas Siswa tunanetra mengalami kesulitan dalam melakukan orientasi dan mobilitas Keunggulan metode bermain yakni dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan sosial, perkembangan bahasa, disiplin, perkembangan moral, motorik, kreativitas, dan perkembangan fisik Siswa Tunanetra Gambar 1. Kerangka pikir 71

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen desain reset subjek tunggal Single Subject Research . Single Subject Research merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan analisis secara individual dengan subjek penelitian dapat terdiri dari satu, dua, atau lebih Sukmadinata, 2006: 209. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan percobaan atau memberi perlakuan pada suatu obyek atau ubahan yang diteliti. Sukmadinata 2005: 209, juga menyampaikan bahwa, “...pendekatan dasar dalam riset subyek tunggal adalah meneliti individu dalam kondisi tanpa perlakuan dan kemudian dengan perlakuan dan akibatnya terhadap variabel akibat diukur dalam kedua kondisi tersebut.” Dari pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa, dalam penelitian dengan subjek tunggal, pengukuran kemampuan indvidu dilakukan menggunakan variabel akibat dengan mengukur perubahan kemampuan individu sebelum diberikan perlakuan, saat diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk menguji pengaruh dari penggunaan metode bermain terhadap kemampuan orientasi dan mobilitas pada anak tunanetra kelas I di SLB A Yaketunis Yogyakarta. Penentuan pengaruh tersebut dapat dilihat dari dampak yang diperoleh dari pelaksanaan treatment dengan menggunakan metode bermain terhadap kemampuan orientasi dan mobilitas di SLB A Yaketunis Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK SISWA TUNANETRA KELAS VI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 16 173

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGEMBANGAN DIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRAKTIK SISWA TUNANETRA KELAS III SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 1 212

KEEFEKTIFAN METODE PERMAINAN DOMINO BRAILLE TERHADAP KEMAMPUAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA TUNANETRA KELAS 1 DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

7 32 165

i EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN TULISAN AWAS PADA ANAK TUNANETRA LOW VISION KELAS I SDLB DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 16 267

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA TUNANETRA KELAS 2 SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

1 4 159

PENERAPAN METODE BAGIAN DAN METODE KESELURUHAN (PART METHOD AND WHOLE METHOD) DALAM PEMBELAJARAN PENJAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP GERAK ANAK TUNANETRA KELAS IV DI SLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

2 4 287

EFEKTIVITAS PENERAPAN DIKTAT BRAILLE TENTANG TEKNIK MELAWAT DENGAN TONGKAT TERHADAP KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS SISWA TUNANETRA KELAS V DI SLB-A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

0 4 235

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA ANAK TUNANETRA KELAS VI AKSELERASI DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA.

9 134 241

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORIENTASI DAN MOBILITAS ANAK TUNANETRA KELAS V DI SLB A YAKETUNIS YOGYAKARTA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA.

0 2 221

Pencapaian Kompetensi Guru Anak Tunanetra di SLb/A Yaketunis Yogyakarta

0 0 3