80 Tes dilaksanakan pada fase Baseline A1 untuk mengetahui
kemampuan subjek dalam kemampuan orientasi dan mobilitas sebelum diberikan perlakuan pre-test. Pada fase intervensi, tes dilakukan selama
masa perlakuan untuk mengetahui perubahan mengenai kemampuan orientasi dan mobilitas pada subjek selama masa intervensi B.
Pada fase Baseline A2, tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan orientasi dan mobilitas pada subjek setelah diberikan intervensi post-test.
Data-data kuantitatif yang berupa hasil dari perhitungan durasi waktu ini kemudian dicatat dan diolah serta dapat dimanfaatkan untuk memberikan
dukungan keterangan secara kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan statistik deskriptif.
2. Observasi
Teknik observasi digunakan pada saat pelaksanaan perlakuan. Observasi yang digunakan yaitu observasi partisipan untuk mengetahui
ketertarikan subjek terhadap penggunaan metode bermain, keterampilan dalam menggunakan metode bermain, keaktifan dalam proses pembelajaran,
perhatian, kemampuan dalam menemukan media yang digunakan untuk trailing,
direction taking, tingkat keamanan, kemampuan dalam menemukan benda yang tersembunyi di tempat tujuan toilet, mushola, dan ruang kelas,
serta kemampuan dalam menggunakan teknik upper hand dan lower hand. Observasi atau pengamatan dilaksanakan dengan tujuan agar peneliti
dapat memperoleh data mengenai kemampuan orientasi dan mobilitas dengan menggunakan metode bermain dan pengaruhnya kemampuan
81 orientasi dan mobilitas pada subjek. Hasil observasi berupa data deskriptif
yang dapat menunjang hasil data dari tes kemampuan orientasi dan mobilitas. Pedoman observasi menggunakan lembar instrumen observasi
yang telah dibuat. Penilaian hasil observasi dilakukan dengan memberi checklist
ѵ dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak” serta uraian singkat pada kolom
hasil observasi yang telah tersedia dalam pedoman observasi. Kriteria ketuntasan yang digunakan pada penelitian ini yakni 70. Pada penelitian
ini, pilihan “Ya” diberi skor 1 sedangkan pilihan “Tidak” diberi skor 0, sehingga dapat ditegaskan bahwa subjek dikatakan berhasil jika jumlah
jawaban “Ya” lebih dari 70 dari jumlah maksimal.
G. Pengembangan Instrumen
Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan orinetasi dan mobilitas pada anak tunanetra buta total selama
penelitian fase Baseline A1, fase intervensi B dan fase Baseline A2 yaitu instrumen tes kemampuan orientasi dan mobilitas serta pedoman observasi
pengamatan.