79 terutama pada kemampuan melawat mandiri dalam pengguaan teknik
menelusur trailing, menentukan arah direction taking, teknik upper hand, dan lower hand.
Evaluasi tes tersebut didukung dengan observasi dan pengukuran durasi waktu yang dibutuhkan anak tunanetra untuk mencapai tempat yang
dituju dengan menggunakan metode bermain.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua metode, yakni metode observasi dan metode wawancara. Berikut penjelasan
secara lebih lanjut.
1. Tes
Jenis tes yang digunakan pada penelitian ini yakni tes kinerja untuk mengukur kemampuan anak tunanetra dalam menggunakan teknik
menelusur trailing dan teknik menentukan arah direction taking. Kemampuan tersebut diukur dari jumlah skor yang diperoleh dari
pelaksanaan tes. Penentuan skor tersebut disesuaikan dengan kriteria penilaian yang sudah ditetapkan. Pada penelitian ini, skor maksimum yang
diberikan pada evaluasi tes yakni skor 4. Tes tersebut didukung dengan penghitungan durasi waktu yang dibutuhkan subjek untuk mencapai tempat
yang dituju. Penentuan waktu akhir dilakukan dengan menghitung rata-rata pada setiap pelaksanaan tes. Pelaksanaan tes digunakan untuk mengukur
kemampuan orientasi dan mobilitas anak tunanetra pada saat pelaksanaan Baseline
A1, perlakuan, dan Baseline A2.
80 Tes dilaksanakan pada fase Baseline A1 untuk mengetahui
kemampuan subjek dalam kemampuan orientasi dan mobilitas sebelum diberikan perlakuan pre-test. Pada fase intervensi, tes dilakukan selama
masa perlakuan untuk mengetahui perubahan mengenai kemampuan orientasi dan mobilitas pada subjek selama masa intervensi B.
Pada fase Baseline A2, tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan orientasi dan mobilitas pada subjek setelah diberikan intervensi post-test.
Data-data kuantitatif yang berupa hasil dari perhitungan durasi waktu ini kemudian dicatat dan diolah serta dapat dimanfaatkan untuk memberikan
dukungan keterangan secara kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan statistik deskriptif.
2. Observasi
Teknik observasi digunakan pada saat pelaksanaan perlakuan. Observasi yang digunakan yaitu observasi partisipan untuk mengetahui
ketertarikan subjek terhadap penggunaan metode bermain, keterampilan dalam menggunakan metode bermain, keaktifan dalam proses pembelajaran,
perhatian, kemampuan dalam menemukan media yang digunakan untuk trailing,
direction taking, tingkat keamanan, kemampuan dalam menemukan benda yang tersembunyi di tempat tujuan toilet, mushola, dan ruang kelas,
serta kemampuan dalam menggunakan teknik upper hand dan lower hand. Observasi atau pengamatan dilaksanakan dengan tujuan agar peneliti
dapat memperoleh data mengenai kemampuan orientasi dan mobilitas dengan menggunakan metode bermain dan pengaruhnya kemampuan