RS T U
V W XYZ
R[V U V
\ U[
] U U
_ ` a b
S TW
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010
Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated
Lampiran – 542 – Schedule 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. ACCOUNTING POLICIES continued ad. Biaya emisi saham
ad. Share issuance costs
Biaya emisi saham disajikan dalam kelompok ekuitas sebagai pengurang tambahan modal
disetor dan tidak diamortisasi. Share issuance costs are presented in equity
and deducted from additional paid-in capital and are not amortised.
ae. Pelaporan segmen ae. Segment reporting
Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of entity which:
a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan
komponen lain dari entitas yang sama; b. hasil operasinya dikaji ulang secara regular
oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber
daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
a. involves with business activities to
generate income and expenses include income and expenses relating to the
transactions with other components with the same entity;
b. operations result is observed regularly by
chief operating officer to make decisions regarding for the allocation of resources
and to evaluate the works; and
c. separate financial information is available.
Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk
pengambil keputusan operasional sesuai PSAK 5 Revisi 2009, “Segmen Operasi”. Pengambil
keputusan operasional Bank adalah Direksi. Berdasarkan PSAK 5 Revisi 2009, sebuah
segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa
yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya.
The Bank presents operating segments based on the information that internally is provided to
the chief operating decision maker in accordance with SFAS 5 Revised 2009,
“Operating Segments”. The Bank’s chief operating decision-maker is Board of Directors.
Under SFAS 5 Revised 2009, a business segment is a group of assets and operations
engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are
difference from those of other business segments.
d. Segmen operasi Bank disajikan berdasarkan
segmen bisnis yang terdiri dari: produktif, konsumtif, tresuri dan lain-lain untuk aset dan
berdasarkan jenis produk simpanan untuk liabilitas lihat Catatan 45.
e. The Bank discloses the operating segment
based on business segments that consist of: productive, consumer, treasury and others for
assets and based on type of deposits’ products for liabilities see Note 45.
Sebuah segmen geografis menyediakan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang
memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang
berada dalam lingkungan ekonomi lain. Bank melaporkan segmen sekunder berdasarkan
daerah Jawa Barat, Jakarta, dan lainnya lihat Catatan 45.
A geographical segment is engaged in providing services within a particular economic
environment that are subject to risks and return that are different from those of segments
operating in other economic environments. Bank prepares the secondary segment
information based on West Java, Jakarta and others see Note 45.
af. Laba per saham af. Earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income over the weighted average
number of ordinary shares outstanding during the year.
cd e f
g h ijk
clg f g
m fl
n f o
f p
q r s d
eh
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010
Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated
Lampiran – 543 – Schedule 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. ACCOUNTING POLICIES continued af. Laba per saham lanjutan
af. Earnings per share continued
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah
saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Diluted earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average
number of shares outstanding plus the weighted average number of shares outstanding which
would be issued on the conversion of the dilutive potential shares.
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan
pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan
liabilitas. Certain estimates and assumption are made in the
preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the
appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas
atas satu tahun keuangan kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah
estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi
secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan
atas kejadian yang akan datang. Management makes estimates and assumptions
that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates
and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with
the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based
on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas
kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi
semula. Although these estimates and assumption are based
on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those
estimates and assumption. a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset
keuangan a. Allowances for impairment losses of financial
assets Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 2f.
Financial assets accounted for at amortised cost are evaluated for impairment on a basis as
described in Note 2f. Kondisi spesifik counterparty yang mengalami
penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara
individu berdasarkan
estimasi terbaik
manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi
arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan
counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami
penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta
estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Divisi
Manajemen Risiko. The specific counterparty component of the
total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for
impairment and is based upon managements best estimate of the present value of the cash
flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management
makes judgements about the counterpartys financial situation and the net realisable value of
any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout
strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the
Risk Management Division.