Reclassification of financial assets

BC D E F G HIJ BKF E F L EK M E N E O P Q R C DG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010 Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010 Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Lampiran – 526 – Schedule 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan

2. ACCOUNTING POLICIES continued f. Penurunan nilai dari aset keuangan lanjutan

f. Impairment of financial assets continued

a Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi lanjutan a Financial assets carried at amortised cost continued Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dan efek-efek di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan di dalam beban penurunan nilai. Impairment charges relating to loans, marketable securities hold to maturity and loans and receivables categories are classified in impairment charges. Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif untuk posisi 31 Desember 2010, Bank menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 1133DPNP tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan atas Surat Edaran No. 114DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia”. Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia “PAPI” 2008 tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat. In assessing collective impairment as at 31 December 2010, the Bank applied Bank Indonesia Circular Letter No. 1133DPNP dated 8 December 2009, ”The Amendment to the Bank Indonesia Circular Letter No. 114DPNP dated 27 January 2009 on the Implementation of Accounting and Reporting Guidelines for Indonesian Banking Industry”. The Bank Indonesia Circular Letter contains the amendment to Accounting Guidelines for Indonesian Banking Industry “PAPI” 2008 regarding the transitional provision on estimation of collective impairment of loans for eligible banks. Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 1133DPNP tanggal 8 Desember 2009, Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif pada tanggal 31 Desember 2010 dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia No. 72PBI2005 “PBI 7” tanggal 20 Januari 2005 yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 82PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7, yang kemudian diubah kembali dengan Peraturan Bank Indonesia No. 96PBI2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 112PBI2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai penilaian kualitas aset bank umum. Rincian penyisihan per klasifikasi kredit sesuai peraturan Bank Indonesia di atas adalah sebagai berikut: In accordance with the Appendix to Bank Indonesia Circular Letter No. 1133DPNP dated 8 December 2009, the allowance for collective impairment losses of loans as at 31 December 2010 are determined based on the general allowance and specific allowance outlined in the Bank Indonesia regulation No.72PBI2005 “PBI 7” dated 20 January 2005 which has been amended by Bank Indonesia Regulation No. 82PBI2006 dated 30 January 2006 concerning Amendment on PBI 7, which further amended by Bank Indonesia Regulation No. 96PBI2007 dated 30 March 2007 and No. 112PBI2009 dated 29 January 2009 regarding the assessment of commercial banks’ asset quality. Details of allowance per loan classification in accordance with the above Bank Indonesia regulations are as follows: Persentase minimum penyisihan kerugian Minimum percentage of allowance for Klasifikasi possible losses Classification Lancar 1 Current Dalam perhatian khusus 5 Special mention Kurang lancar 15 Substandard Diragukan 50 Doubtful Macet 100 Loss