cd e f
g h ijk
clg f g
m fl
n f o
f p
q r s d
eh
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010
Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated
Lampiran – 543 – Schedule 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan
2. ACCOUNTING POLICIES continued af. Laba per saham lanjutan
af. Earnings per share continued
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah
saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Diluted earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average
number of shares outstanding plus the weighted average number of shares outstanding which
would be issued on the conversion of the dilutive potential shares.
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan
pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan
liabilitas. Certain estimates and assumption are made in the
preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the
appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas
atas satu tahun keuangan kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah
estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi
secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan
atas kejadian yang akan datang. Management makes estimates and assumptions
that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates
and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with
the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based
on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas
kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi
semula. Although these estimates and assumption are based
on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those
estimates and assumption. a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset
keuangan a. Allowances for impairment losses of financial
assets Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 2f.
Financial assets accounted for at amortised cost are evaluated for impairment on a basis as
described in Note 2f. Kondisi spesifik counterparty yang mengalami
penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara
individu berdasarkan
estimasi terbaik
manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi
arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan
counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami
penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta
estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh Divisi
Manajemen Risiko. The specific counterparty component of the
total allowances for impairment applies to financial assets evaluated individually for
impairment and is based upon managements best estimate of the present value of the cash
flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management
makes judgements about the counterpartys financial situation and the net realisable value of
any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout
strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the
Risk Management Division.
tu v w
x y z{|
t}x w x
~ w}
w
w
u
vy
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 2010
Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated
Lampiran – 544 – Schedule 3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan 3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES
AND JUDGEMENTS continued
a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan lanjutan
a. Allowances for impairment losses of financial assets continued
Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam
portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti
objektif penurunan nilai, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi.
Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-
faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang
diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk
menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi
ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus
kas masa depan untuk cadangan counterpart tertentu dan asumsi model dan parameter yang
digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of
financial assets with similar economic characteristics when there is objective evidence
to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot
yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers
factors such as credit quality and type of product. In order to estimate the required
allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modelled and to
determine the required input parameters, based on historical experience and current economic
conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future
cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters
used in determining collective allowances. b. Menentukan nilai wajar instrumen keuangan
b. Determining fair values of financial instruments Dalam menentukan nilai wajar aset dan liabilitas
keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti
yang dijelaskan dalam Catatan 2c untuk instrumen
keuangan yang
jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga
yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian
tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko
lainnya. In determining the fair value for financial assets
and financial liabilities for which there is no observable market price, the Bank uses the
valuation techniques as described in Note 2c for financial instruments that are traded
infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying
degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors,
pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
c. Imbalan kerja karyawan c. Employee benefit
Nilai kini present value atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor
yang dipertimbangkan oleh aktuari berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-
asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.
The present value of the employee benefit obligations depends on a number of factors that
are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these
assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.
Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja
termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir
periodetahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan
present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar
imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan
tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang
menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.
The assumptions used in determining the net cost income for pensions include the discount
rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each periodyear.
This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future
cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the
appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of government bonds that
have terms to maturity approximating the terms of the related employee benefit liability.