Hubungan Antara Ketersediaan Siklamat dengan Penggunaan

Berdasarkan hasil analisa statistik seperti yang tertera pada tabel 5.15 tersebut, diketahui bahwa diantara responden yang menggunakan siklamat berlebih dalam pangan jajanan anak sekolah PJAS, responden yang tidak dipengaruhi pedagang PJAS lain untuk menggunakan siklamat lebih banyak jumlahnya 53,7 dibanding responden yang dipengaruhi pedagang PJAS lain untuk menggunakan siklamat. Nilai pValue sebesar 0,818. Hasil ini menunjukkan nilai pvalue 0,05 yang berarti pada α=5 0,05 tidak terdapat hubungan yang bermakna antara peran pedagang pangan jajanan anak sekolah PJAS lain dengan penggunaan siklamat berlebih pada pangan jajanan anak sekolah PJAS. Analisis statistik juga menunjukkan nilai odds ratio OR sebesar 0,816 yang berarti bahwa responden yang dipengaruhi pedagang PJAS lain untuk menggunakan siklamat memiliki kecenderungan untuk menggunakan siklamat berlebih dalam pangan jajanan anak sekolah PJAS 0,816 kali dibanding responden yang tidak dipengaruhi pedagang PJAS lain untuk menggunakan siklamat. 88

BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu data pada variabel independen tidak dapat diperoleh melalui kegiatan observasi dan hanya diperoleh melalui kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Hal tersebut memungkinkan terjadinya bias informasi karena peneliti tidak dapat menilai kejujuran responden dalam melakukan pengisian kuesioner.

B. Penggunaan Siklamat Berlebih pada Pangan Jajanan Anak Sekolah

PJAS Penggunaan siklamat di Indonesia diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 4 tahun 2014 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis. Regulasi tersebut menjelaskan bahwa siklamat dapat dipergunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan dan minuman dengan memperhatikan batas maksimal yang diperbolehkan. Makanan pencuci mulut berbasis buah, kue, dan es memiliki batas maksimal siklamat 250 mgkg. Sedangkan permen dan kembang gula memiliki batas maksimal 500 mgkg BPOM, 2014. Hasil penelitian menunjukkan pedagang pangan jajanan anak sekolah PJAS di Sekolah dasar negeri Kelurahan Pondok Benda, Kelurahan Pamulang Barat dan Kelurahan Pamulang Timur yang menggunakan siklamat

Dokumen yang terkait

Analisa Faktor Yang Berhubungan Dengan Infeksi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 70 Kelurahan Bagan Deli Tahun 2001

3 50 91

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ditingkat Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan

12 87 142

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja di Wilayah Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

2 16 221

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Eritrosin dan Rhodamin B Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah Yang Dijual Oleh Pedagang Di SDN Sekelurahan Pondok Benda Tahun 2015

0 21 168

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pola pengasuhan dan kemandirian anak sekolah dasar

0 9 83

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ditingkat Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan

0 2 142

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ditingkat Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan

0 10 142

Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemilihan Pangan Jajanan Anak Sekolah Pada Anak Sekolah Dasar Negeri Dan Swasta Di Kota Denpasar Tahun 2016.

4 9 36

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA ANAK SEKOLAH DASAR.

4 20 180

Penggunaan Pengawet dan Pemanis Buatan pada Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Wilayah Kabupaten Kulon Progo-DIY | Wariyah | Agritech 9807 17897 1 PB

0 0 8