Pengetahuan Faktor Predisposisi Predisposing Factor

sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam tingkat ini seseorang dapat melakukan penilaian terhadap bahaya keberadaan siklamat berlebih dalam pengan jajanan anak sekolah PJAS dan tidak menggunakannya. Salah satu faktor penyebab penggunaan siklamat yang melebihi batas maksimum adalah pengetahuan pedagang pangan yang kurang mengenai keamanan pangan jajanan anak sekolah. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya penggunaan bahan tambahan pangan menyebabkan para pedagang makanan menggunakan bahan tambahan pangan secara berlebih Yuliani, 2007. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Purwaningsih dkk 2010 yang dilakukan pada penjual makanan jajanan berupa es lilin di kelurahan Srondol, Kota Semarang, diketahui bahwa terdapat hubungan yang nyata antara pengetahuan pedagang es lilin dengan kadar natrium siklamat berlebih dalam es lilin yang diproduksinya p=0,00. Cara untuk mengukur pengetahuan seseorang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung wawancara atau melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis melalui angket dan kuesioner. Indikator pengetahuan kesehatan seseorang adalah “tingginya pengetahuan” responden tentang kesehatan, atau besarnya persentase kelompok responden tentang variabel-variabel atau komponen-komponen kesehatan Notoatmodjo, 2010.

b. Sikap

Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, baik yang bersifat intern maupun ekstern sehingga manifestasinya tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup tersebut Sunaryo, 2002. Sikap menggambarkan suka atau tidak suka sesorang terhadap suatu objek dan membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain Notoatmodjo, 2010. Sikap merupakan kecenderungan yang berasal dari dalam diri individu untuk berkelakukan dengan pola-pola tertentu terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan terhadap objek tersebut. Menurut Notoadmodjo 2010, sikap juga merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik- tidak baik, dan sebagainya. Sikap dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu sikap positif dan sikap negatif. Sikap positif merupakan kecenderungan tindakan individu untuk mendekati, menyenangi atau mengharapkan objek tersebut. Sedangkan sikap negatif merupakan kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, menolak atau tidak menyukai objek tersebut Kasemin, 2003. Sikap yang positif maupun negatif terhadap suatu hal atau objek belum tentu akan diwujudkan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan sikapnya tersebut Purnawanto, 2010. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan Efendi Makhfudli, 2009. Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkatan berdasarkan intensitasnya, yakni sebagai berikut Notoatmodjo, 2007 : a. Menerima receiving Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek. Misalnya sikap orang terhadap kesehatan dapat dilihat dari kesadaran dan perhatian orang itu terhadap promosi-promosi terutama mengenai makanan yang sehat. b. Menanggapi atau merespon responding Menanggapi yakni memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Karena dengan suatu usaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan atau menjawab pertanyaan. Misalnya sikap seseorang menyikapi penggunaan siklamat berlebih pada pangan jajanan anak sekolah. c. Menghargai valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap menghargai. d. Bertanggung Jawab responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. Seseorang yang memiliki sikap negatif terhadap penggunaan siklamat berlebih memiliki kecenderungan untuk menggunakan siklamat berlebih. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Purwaningsih dkk 2010 yang dilakukan pada penjual makanan jajanan berupa es lilin di kelurahan Srondol, Kota Semarang, diketahui bahwa terdapat hubungan antara sikap pedagang es lilin dengan kadar natrium siklamat berlebih dalam es lilin yang diproduksinya p=0,00. Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan tentang stimulus atau objek yang bersangkutan. Pertanyaan secara langsung dapat dilakukan dengan cara memberikan pendapat dengan menggunakan kata “setuju”dan “tidak setuju” terhadap pertanyaan- pertanyaan mengenai objek tertentu. Pengukuran sikap menurut skala Lickert dapat dilakukan dengan melakukan pemberian skor pada setiap jawaban sebagai berikut Notoatmodjo, 2010: 5 = Sangat setuju 4 = Setuju 3= Biasa saja 2 = Tidak setuju 1 = Sangat tidak setuju

c. Kepercayaan

Kepercayan adalah suatu keyakinan bahwa fenomena atau objek benar atau nyata WHO, 2000. Agama, kepercayaan dan kebenaran adalah kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan atau menyiratkan kepercayaan. Pernyataan kepercayaan berorientasi kesehatan contohnya adalah pernyataan seperti “saya tidak percaya bahwa obat dapat bekerja” atau “olahraga tidak akan memberi efek apapun”. Kepercayaan sesorang terhadap bagaimana dan apa yang dipikirkan orang-orang yang dianggap penting dapat menimbulkan keyakinan positif pada diri seseorang untuk melakukan suatu perilaku. Kepercayaan masyarakat terhadap suatu objek mempengaruhi perilaku terhadap objek tersebut. Green Kreuter, 2005. Kepercayaan merupakan salah satu faktor predisposisi yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang. Kepercayaan adalah hal-hal yang diyakini seseorang dan dianggap benar, mengenai diri sendiri, orang lain dan dunia sekitarnya yang memengaruhi perasaan dan perilakunya sehari-hari Martono Joewana, 2006. Kepercayaan seseorang mengenai suatu hal dapat dipengaruhi lingkungan sekitarnya karena manusia bersifat sistem terbuka yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan sekitarnya Suhaemi, 2002.Biasanya kepercayaan diterima tanpa bukti bahwa kepercayaan tersebut terbukti kebenarannya WHO, 2000. Kepercayaan terhadap suatu produk akan mendorong konsumen untuk menggunakan produk tersebut Ramdan, 2009. Salah satu faktor yang mendasari masyarakat untuk menggunakan siklamat adalah adanya kepercayaan bahwa siklamat mempunyai beberapa kelebihan yang mengungguli pemanis murni seperti tidak menyebabkan peningkatan gula darah sehingga aman bagi penderita diabetes, tidak menyebabkan kenaikan berat badan, dan tidak menimbulkan kerusakan gigi seperti yang terjadi pada kelebihan konsumsi pemanis alami Vasudevan, 2013.

d. Nilai

Nilai dapat diartikan sebagai hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan Hidayat, 2007. Nilai tak hanya dijadikan rujukan untuk

Dokumen yang terkait

Analisa Faktor Yang Berhubungan Dengan Infeksi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 70 Kelurahan Bagan Deli Tahun 2001

3 50 91

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ditingkat Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan

12 87 142

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja di Wilayah Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

2 16 221

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Eritrosin dan Rhodamin B Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah Yang Dijual Oleh Pedagang Di SDN Sekelurahan Pondok Benda Tahun 2015

0 21 168

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pola pengasuhan dan kemandirian anak sekolah dasar

0 9 83

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ditingkat Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan

0 2 142

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ditingkat Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan

0 10 142

Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemilihan Pangan Jajanan Anak Sekolah Pada Anak Sekolah Dasar Negeri Dan Swasta Di Kota Denpasar Tahun 2016.

4 9 36

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA ANAK SEKOLAH DASAR.

4 20 180

Penggunaan Pengawet dan Pemanis Buatan pada Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Wilayah Kabupaten Kulon Progo-DIY | Wariyah | Agritech 9807 17897 1 PB

0 0 8