Dampak Penggunaan Siklamat Berlebih Bagi Kesehatan

1. Faktor Predisposisi Predisposing Factor

a. Pengetahuan

Tingkat pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempermudah perilaku sesorang Notoatmodjo, 2010. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensori khusunya mata dan telinga terhadap objek tertentu Sunaryo, 2002. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan atau perilaku seseorang. Pengalaman dan penelitian membuktikan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Efendi Makhfudli, 2009. Menurut Rogers 1974 sebelum orang mengadopsi perilaku baru, dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni Notoatmodjo, 2007: 1 Awareness kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam arti megnetahui terlebih dahulu terhadap stimulus objek. 2 Interest merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek sudah mulai timbul. 3 Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. 4 Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. 5 Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu Notoatmodjo, 2010: 1. Tahu know Tahu diartikan sebagai recall atau mengingat memori yang sebelumnya telah diamati. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan. Ketidaktahuan pedagang pangan jajanan anak sekolah tentang bahaya penggunaan siklamat berlebih dapat diketahui dengan melihat apakah pedagang masih menggunakan siklamat secara berlebih dan jawaban mereka mengenai bahaya penggunaan siklamat secara berlebih sebagai pemanis sintetis dalam pangan jajanan anak sekolah. 2. Memahami comprehension Memahami suatu objek adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan secara benar. Seseorang dinyatakan telah memahami bahaya penggunaan siklamat berlebih apabila dapat menjelaskan secara efek kesehatan yang ditimbulkan terhadap kesehatan jika mengonsumsi makanan yang menggunakan siklamat sebagai pemanis sintetis dengan dosis berlebih. 3. Aplikasi application Aplikasi diartikan apabila orang telah memahami objek dapat mengaplikasikan prinsip yang diketahuinya tersebut pada situasi sebenarnya. Seseorang pedagang pangan pada tingkat aplikasi dapat menerapkan teori dengan memperhatikan dan tidak menggunakan sebagai siklamat pada produk pangan jajanan yang diproduksinya melebihi dosis yang diperbolehkan pemerintah. 4. Analisis analysis Analisis merupakan kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen- komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. 5. Sintesis syntesis Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Seseorang pada tingkatan ini diharapkan mampu menghubungkan teori tentang penggunaan siklamat sebagai pemanis sintetis dalam pangan jajanan anak sekolah dan efek buruk bagi kesehatan jika mengonsumsi pangan jajanan yang mengandung siklamat dalam dosis yang melebihi batas maksimal yang diperbolehkan. 6. Evaluasi evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan

Dokumen yang terkait

Analisa Faktor Yang Berhubungan Dengan Infeksi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 70 Kelurahan Bagan Deli Tahun 2001

3 50 91

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ditingkat Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan

12 87 142

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja di Wilayah Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

2 16 221

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Eritrosin dan Rhodamin B Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah Yang Dijual Oleh Pedagang Di SDN Sekelurahan Pondok Benda Tahun 2015

0 21 168

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pola pengasuhan dan kemandirian anak sekolah dasar

0 9 83

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ditingkat Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan

0 2 142

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ditingkat Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan

0 10 142

Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemilihan Pangan Jajanan Anak Sekolah Pada Anak Sekolah Dasar Negeri Dan Swasta Di Kota Denpasar Tahun 2016.

4 9 36

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA ANAK SEKOLAH DASAR.

4 20 180

Penggunaan Pengawet dan Pemanis Buatan pada Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Wilayah Kabupaten Kulon Progo-DIY | Wariyah | Agritech 9807 17897 1 PB

0 0 8