Hipotesis KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

diketahui bahwa terdapat 91 pedagang PJAS bercita rasa manis yang menjajakan dagangannya di sebelas sekolah dasar negeri tersebut.

D. Sampel

Sampel adalah subunit populasi yang oleh peneliti dipandang dapat mewakili populasi target Danim, 2002. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu yang ditentukan oleh peneliti sendiri Notoatmodjo, 2010. Adapun kriteria pedagang PJAS bercita rasa manis yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah pedagang PJAS bercita rasa manis yang membuat sendiri pangan jajanan anak sekolah PJAS yang dijajakannya. Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus penelitian bivariat berikut Budijanto, 2007. √ √ Dimana : n = Jumlah sampel yang dibutuhkan = Derajat kemaknaan 5 = 1,96 Z1- = Kekuatan uji 80 P1 = Proporsi responden pada variabel penelitian sebelumnya yang beresiko memiliki pengetahuan rendah dan menggunakan siklamat berlebih = 28,1. P2 = Proporsi responden pada variabel penelitian sebelumnya yang tidak beresiko memiliki pengetahuan tinggi dan menggunakan siklamat berlebih = 51,1 P = P1 + P2 2 = 0,396 Nilai P1 dan P2 diperoleh dari penelitian Purwaningsih, 2007 √ √ 69,867 dibulatkan menjadi 70 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumlah sampel minimal yang dibutuhkan adalah sebanyak 70 sampel. Jumlah sampel minimal tersebut mendekati jumlah pedagang pangan jajanan anak sekolah PJAS bercita rasa manis yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel, yaitu sebanyak 76 orang. Oleh karena itu, seluruh pedagang PJAS bercita rasa manis dijadikan sampel sehingga jumlah sample pada penelitian ini adalah sebanyak 76 sampel.

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pengujian laboratorium. Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data terkait pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai, akses serta peran pedagang PJAS lain. Sedangkan pengujian laboratorium dilakukan untuk mengetahui kadar siklamat dalam pangan jajanan anak sekolah PJAS yang menjadi sampel.

1. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang terdiri dari data mengenai pengetahuan responden mengenai bahaya siklamat berlebih dalam pangan jajanan anak sekolah PJAS, sikap responden mengenai keberadaan siklamat berlebih dalam pangan jajanan anak sekolah, kepercayaan responden mengenai manfaat siklamt, nilai terhadap penggunaan siklamat, ketersediaan siklamat, akses mendapatkan siklamat, peran pedagang PJAS lain dan perilaku penggunaan siklamat berlebih dalam pangan jajanan anak sekolah PJAS. Data mengenai pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai, ketersediaan siklamat, akses dan peran pedagang PJAS lain didapatkan melalui kuesioner. Sedangkan data mengenai perilaku penggunaan siklamat berlebih didapatkan melalui uji laboratorium pada sampel pangan jajanan anak sekolah PJAS untuk menentukan kadar siklamat yang terkandung di dalamnya menggunakan metode gravimetri.

2. Instrumen Penelitian

a. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan terdiri dari beberapa item pertanyaan yang menyangkut data identitas responden, pengetahuan dan sikap responden. Kuesioner ini diadopsi dan dimodifikasi dari penelitian Mandasari 2010

Dokumen yang terkait

Analisa Faktor Yang Berhubungan Dengan Infeksi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 70 Kelurahan Bagan Deli Tahun 2001

3 50 91

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ditingkat Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan

12 87 142

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Wanita Bekerja di Wilayah Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

2 16 221

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Eritrosin dan Rhodamin B Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah Yang Dijual Oleh Pedagang Di SDN Sekelurahan Pondok Benda Tahun 2015

0 21 168

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pola pengasuhan dan kemandirian anak sekolah dasar

0 9 83

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ditingkat Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan

0 2 142

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Ditingkat Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan

0 10 142

Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemilihan Pangan Jajanan Anak Sekolah Pada Anak Sekolah Dasar Negeri Dan Swasta Di Kota Denpasar Tahun 2016.

4 9 36

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA ANAK SEKOLAH DASAR.

4 20 180

Penggunaan Pengawet dan Pemanis Buatan pada Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Wilayah Kabupaten Kulon Progo-DIY | Wariyah | Agritech 9807 17897 1 PB

0 0 8