bahan makanan yang terkontaminasi, sehingga menyebabkan kecacatan dan kematian WHO, 2015.
D. Bahan Tambahan Pangan BTP
1. Definisi Bahan Tambahan Pangan
Bahan tambahan pangan BTP adalah segala substansi yang sengaja ditambahkan untuk mempertahankan atau memperbaiki tampilan, tekstur,
rasa dan memperbaiki nilai gizi dari makanan tersebut serta untuk mencegah pembusukan yang disebabkan oleh bakteri. Bahan-bahan yang termasuk
dalam bahan tambahan pangan adalah segala substansi yang digunakan dalam proses manufaktur, pengolahan, persiapan, pengemasan, pengangkutan atau
penjagaan kualitas makanan Vries, 1997. Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan,
bahan tambahan pangan BTP adalah bahan yang mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang sengaja ditambahkan ke dalam pangan untuk
tujuan teknologis pada pembuatan, pengolahan, perlakuakn, pengepakan, pengemasan,
penyimpanan danatau
pengangkutan pangan
untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu komponen atau
mempengaruhi sifat pangan tersebut, baik secara langsung atau tidak langsung.
Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan adalah agar produk olahan yang dihasilkan mempunyai tampilan menarik, rasa yang enak, konsistensi
yang bagus dan tidak mudah rusak Suyanti, 2010. Penggunaan bahan tambahan pangan yang diizinkan dalam produk pangan dapat dibenarkan.
Akan tetapi, penggunaan bahan tambahan pangan secara berlebih sehingga melampaui ambang batas maksimal tidak dibenarkan karena dapat merugikan
atau membayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsi pangan tersebut
Saliswijaya, 2004.
2. Fungsi Bahan Tambahan Pangan
Terdapat empat fungsi utama bahan tambahan pangan IFAC, 2013 yaitu : a. Untuk memberikan nutrisi pada makanan.
Beberapa bahan tambahan pangan berfungsi untuk meningkatkan atau mempertahankan kualitas gizi makanan. Misalnya, penambahan yodium
garam telah berkontribusi pada penghapusan virtual gondok sederhana. Penambahan Vitamin D untuk susu dan produk susu lainnya telah
dilakukan hal yang sama sehubungan dengan rakhitis. Niacin dalam roti, tepung jagung dan sereal telah membantu menghilangkan pellagra,
penyakit yang ditandai dengan sistem dan kulit gangguan saraf pusat. b. Untuk menjaga kualitas produk dan kesegaran.
Makanan segar tidak dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama. Makanan tersebut dapat cepat memburuk, menjadi tengik dan merusak.
Bahan tambahan pangan menunda kerusakan signifikan dan mencegah pembusukan yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme, bakteri
dan ragi dan juga oleh oksidasi oksigen di udara bersentuhan dengan makanan.