berpendapat bahwa
ketersediaan siklamat
memadai memiliki
kecenderungan  untuk  menggunakan  siklamat  berlebih  dalam  pangan jajanan  anak  sekolah  PJAS  2,952  kali  dibanding  responden  yang
berpendapat bahwa ketersediaan siklamat tidak memadai.
6. Hubungan Antara Akses Mendapatkan Siklamat dengan Penggunaan
Siklamat Berlebih
Hubungan antara akses mendapatkan siklamat dengan penggunaan siklamat  berlebih  pada  pangan  jajanan  anak  sekolah  PJAS  di  sekolah
dasar  negeri  Kelurahan  Pondok  Benda,  Kelurahan  Pamulang  Barat  dan Kelurahan Pamulang Timur tertera pada tabel berikut.
Tabel 5.14 Hubungan Akses dengan Penggunaan Siklamat Berlebih pada PJAS
di SDN  Kelurahan Pondok Benda, Pamulang Barat dan Pamulang Timur Tahun 2015
Akses Penggunaan Siklamat
Total P
Value OR
95 CI Berlebih
Tidak Berlebih
N N
N
Mudah 25
64,1 14
35,9 39
100 0,038
2,934 1,155 - 7,454
Sukar 14
37,8 23
62,2 46
100
Total 39
51,3 37
48,7 76
100 Berdasarkan  hasil  analisa  statistik  seperti  yang  tertera  pada  tabel
5.14  tersebut,  diketahui  bahwa  diantara  responden  yang  menggunakan siklamat  berlebih  dalam  pangan  jajanan  anak  sekolah  PJAS,  lebih
banyak  responden  yang  memiliki  akses  mudah  dalam  mendapatkan siklamat  64,1  dibanding  responden  yang  memiliki  akses  sukar  dalam
mendapatkan siklamat.
Nilai  pValue  sebesar  0,038.  Hasil  ini  menunjukkan  nilai  pvalue 0,05  yang  berarti  pada    α=5  0,05  terdapat  hubungan  yang  bermakna
antara akses mendapatkan siklamat dengan penggunaan siklamat berlebih pada  pangan  jajanan  anak  sekolah  PJAS.  Analisis  statistik  juga
menunjukkan  nilai  odds  ratio  OR  sebesar  2,934  yang  berarti  bahwa responden  yang  memiliki  akses  mudah  dalam  mendapatkan  siklamat
memiliki  kecenderungan  untuk  menggunakan  siklamat  berlebih  dalam pangan jajanan anak sekolah PJAS 2,934 kali dibanding responden yang
memiliki akses sukar dalam mendapatkan siklamat.
7. Hubungan  Antara  Peran  Pedagang  PJAS  Lain  dengan  Penggunaan
Siklamat Berlebih
Hubungan  antara  peran  pedagang  PJAS  lain  dengan  penggunaan siklamat  berlebih  pada  pangan  jajanan  anak  sekolah  PJAS  di  sekolah
dasar  negeri  Kelurahan  Pondok  Benda,  Kelurahan  Pamulang  Barat  dan Kelurahan Pamulang Timur tertera pada tabel berikut
Tabel 5.15 Hubungan Peran Pedagang PJAS Lain dengan Penggunaan Siklamat
Berlebih pada PJAS di SDN  Kelurahan Pondok Benda, Pamulang Barat dan Pamulang Timur Tahun 2015
Peran Pedagang
Lain
Penggunaan Siklamat Total
P Value
OR 95
CI Berlebih
Tidak Berlebih
N N
N
Dipengaruhi  17 48,6
18 51,4
35 100
0,818 0,816
0,330 –
2,013 Tidak
Dipengaruhi 22
53,7 19
46,3 41
100
Total 39
51,3 37
48,7 76
100
Berdasarkan  hasil  analisa  statistik  seperti  yang  tertera  pada  tabel 5.15  tersebut,  diketahui  bahwa  diantara  responden  yang  menggunakan
siklamat  berlebih  dalam  pangan  jajanan  anak  sekolah  PJAS,  responden yang tidak dipengaruhi pedagang PJAS lain untuk menggunakan siklamat
lebih  banyak  jumlahnya  53,7  dibanding  responden  yang  dipengaruhi pedagang PJAS lain untuk menggunakan siklamat.
Nilai  pValue  sebesar  0,818.  Hasil  ini  menunjukkan  nilai  pvalue 0,05  yang  berarti  pada    α=5  0,05  tidak  terdapat  hubungan  yang
bermakna antara peran pedagang pangan jajanan anak sekolah PJAS lain dengan  penggunaan  siklamat  berlebih  pada  pangan  jajanan  anak  sekolah
PJAS. Analisis statistik juga menunjukkan nilai odds ratio OR sebesar 0,816 yang berarti bahwa responden yang dipengaruhi pedagang PJAS lain
untuk menggunakan
siklamat memiliki
kecenderungan untuk
menggunakan  siklamat  berlebih  dalam  pangan  jajanan  anak  sekolah PJAS  0,816  kali  dibanding  responden  yang  tidak  dipengaruhi  pedagang
PJAS lain untuk menggunakan siklamat.