F. Ruang Lingkup
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan siklamat berlebih pada Pangan Jajanan Anak Sekolah
PJAS di sekolah dasar negeri Kelurahan Pondok Benda, Kelurahan Pamulang Barat dan Kelurahan Pamulang Timur tahun 2015. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2015. Sampel penelitian ini adalah pedagang PJAS yang menggunakan pemanis di Sekolah Dasar Negeri
Kelurahan Pondok Benda, Kelurahan Pamulang Barat dan Kelurahan Pamulang Timur yang diambil dengan teknik sampel jenuh. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Kandungan siklamat diidentifikasi melalui uji laboratorium menggunakan metode
gravimetri. Variabel independen berupa faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan siklamat berlebih dalam pangan jajanan anak sekolah
PJAS meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai, ketersediaan siklamat, akses mendapatkan siklamat dan peran pedagang PJAS lain
didapatkan melalui kuesioner.
15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pangan Jajanan Anak Sekolah PJAS
1. Definisi Pangan Jajanan Anak Sekolah PJAS
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air,
baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan,
bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, danatau pembuatan makanan atau minuman UU No.
18 tahun 2012. Pangan jajanan anak sekolah PJAS didefiniskan sebagai pangan siap
saji yang ditemui di lingkungan sekolah dan secara rutin dikonsumsi oleh sebagian besar anak sekolah Kemenkes RI, 2011. Pangan jajanan anak
sekolah PJAS memegang peranan strategis menjadi salah satu penyumbang sumber asupan gizi bagi anak-anak saat disekolah Kemenkes RI, 2011.
Selain itu, berdasarkan hasil Survei Ekonomi Sosial Nasional SUSENAS tahun 2004 diketahui bahwa pengeluaran keluarga untuk pangan jajanan di
Indonesia mencapai 18.84 perkapita perminggu dari total pengeluaran untuk makanan dan minuman atau 10.36 dari total pengeluaran keluarga
BPOM RI, 2006.