pada tiap pertanyaan maka siswa mendapatkan poin 1, sedangkan jika sebaliknya atau menjawab salah maka mendapatkan nilai 0. Nilai tes
prestasi belajar siswa didapatkan dengan menjumlah skor masing- masing pertanyaan dari pilihan ganda kemudian dibagi tiga. Nilai
maksimal dari tes ini adalah sepuluh. Kisi-kisi tes prestasi belajar siswa adalah dapat dilihat dalam lampiran B.3.4 Revisi Kisi-kisi, Soal
dan Kunci Jawab Berdasarkan Validasi Para Pakar.
G. Uji Instrumen
Dalam penelitian ini, diperhatikan validitas dan reliabilitas. Untuk itu, peneliti akan melakukan ujicoba instrumen tes kemampuan prasyarat dan tes
prestasi belajar kepada siswa yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Kemudian, hasilnya dianalisis validitas dan reliabilitasnya.
1. Validitas
Penelitian ini akan meneliti penggunaan model pembelajaran penemuan terbimbing menggunakan media lembar kerja siswa untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk itu perlu adanya validitas instrumen tes kemampuan prasyarat dan tes prestasi belajar. Dalam
penelitian ini, jenis validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas empirik. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila
mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan Suharsimi Arikunto, 1992 : 58. Dengan kata
lain, valid dapat dimaksudkan mengukur apa yang sesungguhnya diukur. Dalam penelitian ini, tes kemampuan prasyarat dan tes prestasi belajar
pada materi trigonometri dinyatakan valid jika isi dari tes kedua tes tersebut mencakup materi trigonometri. Untuk menjaga validitas dari tes
kemampuan prasyarat dan tes prestasi belajar maka peneliti membuat kisi- kisi insturmen. Selain itu, isi tes juga perlu diuji tingkat validitasnya
perbutir soal yaitu dengan cara mengujikan terlebih dahulu pada sampel lain. Data uji coba dianalisis menggunakan rumus korelasi Suharsimi
Arikunto, 2006 : 81, yaitu: ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑
∑ ∑
Keterangan: = koefisien korelasi x dan y
= jumlah sampel = hasil tes matematika skor pada pertanyaan tertentu
Y = hasil tes standar skor total Tabel 3.4
Kriteria Koefisien Korelasi 0.80
≤ 1.00 Sangat tinggi
0.60 ≤ 0.80
Tinggi 0.40
≤ 0.60 Cukup
0.20 ≤ 0.40
Rendah 0.00
.≤.0.20 Sangat rendah
Penafsiran terhadap koefisien validitas dipakai tabel harga kritik r dalam statsitika dan diambil taraf signifikasi 0,05. Jika
lebih besar atau sama dengan r tabel maka korelasi antara item soal dengan skor total
tersebut valid, sebaliknya jika lebih kecil dari r tabel maka korelasi
antara item soal dengan skor total soal tersebut tidak valid.
2. Reliabilitas
Reliabel artinya ajeg dalam hasil ukurnya ajeg tidak harus berarti samatetap, namun berarti juga perubahan yang ajegtetap dalam modul
Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Matematika oleh Sugiarto Pudjohartono. Reliabilitas tes adalah taraf sampai dimana suatu tes
mampu menujukan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil Masidjo,1995:209. Dalam
penelitian ini, untuk menujukan reliabilitas digunakan dua rumus uji. Rumus KR-20 dari Kurder-Richarson untuk instrumen tes yang berbentuk
pilihan ganda. Sedangkan untuk tes uraian, memakai rumus alpha. Rumus uji reliabilitas dalam Suahrsimi Arikunto, 2006: 102, 109 adalah sebagai
berikut: Rumus K-R. 20
∑
Keterangan: = reliabilitas tes keseluruhan
= banyaknya item soal = standard deviasi
= proporsi subjek menjawab item soal dengan benar
= proporsi subjek menjawab item soal dengan salah q = 1 - p Rumua Alpha
∑
Keterangan : n = banyaknya item soal
∑ = jumlah varian skor tiap-tiap item soal
= varians total Untuk memberikan makna terhadap koefisien reliabilitas dipakai
tabel harga kritik r-Product Momen dengan tingkat kepercayaan 95. Reliabilitas suatu tes terpenuhi apabila nilai yang diperoleh pada
penghitungan lebih besar atau sama dengan r
tabel
, sebaliknya jika perhitungan
lebih kecil dari harga r
tabel
maka tes tidak reliabel.
H. Metode Analisis Data
Dalam peniltian ini, penelitian akan mengetahui apakah penggunaan model penemuan terbimbing menggunkan media lembar kerja siswa dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi Trigonometri Siswa Kelas X SMA N 1 Tempel Tahun Ajaran 20122013. Metode analisis data yang
digunkan adalah kuntitatif. Hipotesis yang diajukan adalah penggunaan model penemuan terbimbing menggunakan media lembar kerja siswa dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi Trigonometri Siswa Kelas X SMA N 1 Tempel Tahun Ajaran 20122013.
Langkah-langkah analisis data sehingga mendapatkan penyelesaianya adalah sebagai berikut Zainal Arifin, 2011:282:
1. Memilih alternatif pengujian hipotesis. 2. Menentukan populasi.
3. Mengambil sampel dan dibagi dalam kelompok kontrol dan kelompok experimen.
4. Mengumpulkan data nilai tes kemampuan prasyarat dari kedua kelompok sampel.
5. Mengumpulkan data nilai nilai tes prestasi belajar siswa dari kedua kelompok sampel.
6. Menghitung rata-rata ̅ dan simpangan baku s dari kedua sampel.
7. Menguji homogenitas data. 8. Menguji hipotesis dengan t-test.
9. Membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel harga kritik. 10. Membuat kesimpulan.
I. Penjadwalan
Berikut ini adalah jadwal penelitian yang dilakukan: Tabel 3.5
Penjawalan Penelitian No
1 Waktu
2 Kegiatan
3 Kelas
4 1.
20 April 2013 Uji coba tes kemampuan
prasyarat ke-1. XA
2. 07 Mei 2013
Uji coba tes kemampuan prasyarat ke-2.
XA 3.
16 Mei 2013 Uji coba tes prestasi belajar
di kelas kontrol dan XA
eksperimen. 4.
10 Mei 2013 Tes kemampuan prasyarat
di kelas kontrol dan eksperimen.
XB dan XC 5.
17 Mei 2013 Diskusi model pembelajaran
penemuan terbimbing. -
6. 18 Mei 2013
Pemberian treatmen pertama ke kelas
eksperimen menggunakan model pembelajaran
penemuan terbimbing dengan lembar kerja siswa.
XC
7. 20 Mei 2013
Pemberian treatmen kedua ke kelas eksperimen
menggunakan model pembelajaran penemuan
terbimbing dengan lembar kerja siswa.
XC
8. 18 Mei 2013
Pembelajaran pertama konvesional di kelas
kontrol. XB
9. 20 Mei 2013
Pembelajaran kedua konvesional di kelas
kontrol. XB
10. 21 Mei 2013
Tes prestasi belajar di kelas kontrol dan eksperimen.
XB dan XC
49
BAB IV HASIL UJI COBA INSTRUMEN, PELAKSANAAN PENELITIAN, DAN
PENYAJIAN DATA HASIL PENELITIAN
A. Hasil Uji Coba Insrumen
Salah satu proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah uji coba instrumen tes. Peneliti melakukan uji coba untuk mengukur tingkat validitas dan
reliabilitas dari insturmen tes yang digunakan. Untuk validitas instrumen soal peneliti menggunakan validitas isi oleh pakar dan validitas butir soal. Validitas
oleh pakar yang pertama dilakukan oleh guru matematika SMA N 1 Tempel, yang mengajar kelas XB dan XC pada Tahun Ajaran 20122013 pengalaman
mengajar selama 20 tahun terhitung sejak tahun 1993 sampai dengan 2013. Pakar yang kedua adalah Subandiyono, guru matematika yang saat ini mengajar
di SMK YPKK 2 Sleman, pengalaman mengajar 26 tahun terhitung sejak 1987 sampai dengan 2013, selain itu pengalaman pakar tersebut pernah menjadi
penulis naskah ujian nasional tahun 20062007 Balitbang Pustendik Dek Dik Bud untuk mata pelajaran matematika SMK. Validitas butir soal menggunakan
rumus korelasi. Dan yang terkhir untuk mengetahui reliabilitas menggunkan rumus KR-20 dari Kurder-Richarson. Uji coba kedua tes tersebut dilaksanakan
di kelas uji coba yaitu kelas XA. Jumlah siswa kelas XA sebanyak 32 siswa. Dalam penelitian ini terdapat dua tes, yaitu tes kemampuan prasyarat
dan tes prestasi belajar. Sehingga ada dua uji coba yaitu uji coba tes
kemampuan prasyarat dan uji coba tes prestsi belajar. Berikut ini adalah hasil ujicoba yang dilakukan.
1. Uji Coba Tes Kemampuan Prasyarat
Tes kemampuan prasyarat yang diujicobakan terdiri dari 10 butir soal yang terdiri dari soal pilihan ganda. Akan tetapi, setalah divalidasi
oleh pakar, diujicobakan di kelas ujicoba kelas XA dan divalidasi butir soal juga dihitung tingkat reliabilitasnya, hasil ujicoba tes ini tidak reliabel
dan validitas butir soal tidak mencakup indikator. Oleh karena itu, peneliti didukung dengan Guru mata pelajaran matematika SMA N 1 Tempel perlu
membuat soal ulang. Soal ulang ini terdiri dari 30 soal pilihan ganda yang mencakup indikator yang diujikan. Berikut ini adalah hasil ujicoba tes
kemampuan prasyarat yang dilakukan peneliti sehingga mendapatkan soal yang valid dan reliabel.
a. Validasi Isi Oleh Pakar
Validasi oleh pakar dilakukan dalam beberapa langkah yang harus dipersipakan. Langkah pertama yang dikakukan peneliti dalam
melakukan validasi isi oleh pakar adalah dengan membuat kisi-kisi soal berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SK dan
KD Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. SK yang sesuai dengan kurikulum tersebut adalah menggunakan perbandingan fungsi,
persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah. Sedangkan KD yang sesuai dengan kurikulum tersebut adalah
melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang
berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonmetri. Dari SK-KD tersebut langkah selajutnya adalah membuat
indikator yang kemudian dijabarkan dalam soal. Indikator soal tersebut adalah sebagai berikut; menentukan pembagaian sudut dalam
trigonometri, menentukan nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa, menentukan sinus, kosinus, tangen, kotangen,
sekan, kosekan pada segitiga siku-siku, dan menentukan ukuran sudut dalam dalam derajad, radian dan hubungan ukuran dalam derajad
dengan ukuran radian. Kisi-kisi dan soal tersebut dapat dilihat dalam lampiran B.1.2. Langkah kedua adalah dengan menujukan kisi-kisi
dan soal dalam lampiran B.1.2 kepada para pakar untuk divalidasi. Validasi soal oleh para pakar dilakukan pada tanggal 18 April 2013.
Hasil validasi para pakar dapat dilihat dalam lampiran E.1.1 Tabel Data Hasil Validasi Instrumen Oleh Pakar Tes Kemampuan
Prasyarat. Berdasarkan data validasi para pakar dalam lampiran E.1.1
Tabel Data Hasil Validasi Instrumen Oleh Pakar Tes Kemampuan Prasyarat didapat poin-poin revisi meliputi revisi bentuk pertanyaan
soal, efektifitas pertanyaan soal, dan kompeksifitas soal. Peneliti merevisi soal yang akan diujicobakan ke kelas uji coba Kelas XA,
revisi soal dan jawab dapat dilihat dalam lampiran B.1.6.
b. Validasi Butir Soal
Setelah dilakukan validasi oleh pakar, peneliti melakukan uji coba tes kemampuan prasyarat ke siswa kelas uji coba Kelas XA.
Siswa yang mengikuti uji coba tes ini sebanyak 19 siswa Daftar Presensi Uji Coba Tes Kemampuan Prasyarat dan Contoh Pengerjaan
Uji Coba Tes Kemampuan Prasyarat dapat dilihat di Lampiran B.2.1 dan Lampiran B.2.2. Uji coba tes kemampuan prasyarat dilaksanakan
pada tanggal 20 April 2013. Dalam uji coba ini siswa mengerjakan 10 soal pilihan ganda. Waktu tes ini adalah 40 menit. Skor maksimal
dalam tes ini adalah 10. Setelah selesai tes, hasil tes diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil ujicoba tes kemampuan prasyarat dapat dilihat
pada lampiran E.1.2 Tabel Data Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Prasyarat.
Berdasarkan hasil ujicoba tes kemampuan prasyarat dalam lampiran E.1.2, peneliti menentukan tingkat validitas masing-masing
butir soal. Contoh perhitungan nilai korelasi dan hasil perhitungan nilai korelasi masing-masing butir soal adalah sebagai berikut ini.
Contoh 4.1 perhitungan nilai korelasi butir soal nomor 1. Dari data tabel pada lampiran E.1.2 butir soal nomor 1, diketahui N = 19,
∑
= 50,
∑
= 10,
∑
= 84,
∑
= 10,
∑
= 438 dan didapatkan hasil korelasinya sebagai berikut:
∑ ∑
∑ √{
∑ ∑
} {
∑ ∑
}
√
= 0,383 Selanjutnya untuk mentukan soal tersebut valid atau tidak
valid dibandingkan dangan nilai tabel r Lampiran C.1. Dengan taraf signifikasi 5 dan N = 19 didapatkan nilai r tabel = 0,456. Jika r
xy
r tabel maka korelasi antara butir soal dengan skor total tersebut valid.
Korelasi antara butir soal dengan skor total tersebut tidak valid jika r
xy
r. Berdasarkan Contoh 4.1 penghitungan nilai korelasi butir soal nomor 1, didapatkan
= 0,383. Nilai = 0,383
r tabel = 0,456 maka butir soal pertama adalah soal yang tidak valid. Dengan langkah
pengerjaan yang sama dengan Contoh 4.1 penghitungan nilai korelasi butir soal nomor 1 dapat ditentukan validitas butir yang lain. Berikut
ini adalah nilai korelasi dan valid tidaknya butir soal tes kemampuan prasyarat.
Tabel 4.1 Hasil Validitas Butir Soal
Indikator 1
Butir Soal 2
Nilai
3
r
tabel
4 Kesimpulan
5 1
1 0,353
0,456 Tidak valid
1 2
0,319 0,456
Tidak valid 2
3 0,612
0,456 Valid
2 4
0,711 0,456
Valid 2
5 0,415
0,456 Tidak valid
3 6
0,598 0,456
Valid 3
7 0,563
0,456 Valid
3 8
0,563 0,456
Valid 4
9 Tidak
Terdefinisi 0,456
Tidak valid
4 10
0,331 0,456
Tidak valid
Berdasarkan tabel di atas terdapat lima soal tidak valid. Dari lima soal tersebut hanya memuat dua indikator tes yang dibuat.
Karena dua indikator soal belum terpenuhi dan lima soal tidak valid, melalui diskusi guru matematika SMA N 1 Tempel Ch. Djatining
Winarti, S.Pd peneliti memutuskan untuk melakukan uji-coba ulang tes kemampuan prasyarat dengan soal yang diperbanyak dari 10 soal
menjadi 30 soal. Dimana soal yang diperbanyak merupakan variasi dari 10 soal yang sudah ada divariasikan bentuk soal dan tingkat
kesulitan soal. Kisi-kisi, soal, dan kunci jawab hasil revisianya dapat dilihat pada lampiran B.1.7 Revisi Kisi-kisi, Soal dan Kunci Jawab
Berdasarkan Validasi Para Pakar Dan Uji Validitas Butir Soal. Setelah itu, peneliti melakukan uji coba tes kemampuan
prasyarat yang kedua kepada siswa kelas uji coba Kelas XA. Siswa yang mengikuti uji coba tes ini sebanyak 30 siswa Daftar Presensi Uji
Coba Tes Kemampuan Prasyarat yang ke-2 dan Contoh Pengerjaan Uji Coba Tes Kemampuan Prasyarat yang ke-2 dapat dilihat di
lampiran B.2.3 dan lampiran B.2.4. Uji coba tes kemampuan prasyarat dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2013. Dalam uji coba ini
siswa mengerjakan 30 soal pilihan ganda. Waktu tes ini adalah 90 menit. Skor maksimal dalam tes ini adalah 10. Setelah tes selesai,
hasil tes diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil ujicoba tes