Model Pembelajaran Konvensional Materi Trigonometri

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Model Penemuan Terbimbing

1. Pengertian Model Penemuan Terbimbing

Sebelum kita membahas model Penemuan Terbimbing, ada baiknya terlebih dahulu kita tinjau sejenak model penemuan murni. Dalam penemuan murni, yang oleh Maier 1995 dalam Rachmadi Widdiharto 2004: 4 disebutnya „heuristik‟, apa yang hendak ditemukan, jalan atau proses semata-mata ditentukan oleh siswa sendiri. Metode ini kurang tepat karena pada umumnya sebagian besar siswa masih butuh pemahaman konsep dasar untuk bisa „menemukan‟ sesuatu. Hal ini tentunya terkait erat dengan karateristik pelajaran matematika itu sendiri yang lebih merupakan deductive reasorning dalam perumusnnya. Disamping itu, jika setiap konsep atau prinsip dalam silabus harus dipelajari dengan penemuan murni, maka akan kekurangan waktu sehingga tidak banyak materi matematika yang dapat dipelajari oleh siswa Rachmadi Widdiharto 2004: 4. Juga perlu diingat bahwa umumnya siswa cenderung tergesa-gesa dalam menarik kesimpulan, dan tidak semua siswa bisa melakukanya. Berangkat dari kelemahan-kelemahan inilah muncul model penemuan terbimbing. Menurut Jenny Paul Eggen dan Don Kauchak, 2012: 177 temuan terbimbing adalah suatu pendekatan mengajar dimana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut. Sebagai model pembelajaran dari sekian banyak model pembelajaran yang ada, penemuan terbimbing menempatkan guru sebagai fasilitator, guru membimbing siswa dimana ia diperlukan. Dalam model ini, siswa didorong untuk berfikir sendiri, menganalisis sendiri, sehingga dapat „menemukan‟ prinsip umum berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan guru. Sampai seberapa jauh siswa dibimbing tergantung pada kemampuannya dan materi yang sedang dipelajari. Dengan metode ini, siswa dihadapkan pada situasi dimana ia bebas menyelidiki dan menarik kesimpulan. Terkaan, intuisi, dan mencoba-coba trial and error handaknya dianjurkan. Guru bertidak sebagai penujuk jalan, ia membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep, dan ketrampilan yang sudah mereka pelajari sebelumnya untuk mendapatkan pengetahuan baru. Pengajuan pertanyaan yang tepat oleh guru akan merangsang kreativitas siswa dan membantu mereka dalam „menemukan‟ pengetahuan yang baru tersebut. Perlu diingat bahwa memang model ini memerlukan waktu yang relatif banyak dalam pelaksanaanya, akan tetapi hasil belajar yang dicapai tentunya sebanding dengan waktu yang digunakan. Menurut Mayer 2008 temuan terbimbing penemuan terbimbing mungkin membutuhkan waktu yang lebih sedikit atau lebih banyak dibandingkan ketimbang mengajar dengan pemaparan, namun temuan terbimbing cenderung menghasilkan retensi penyimpanan dan

Dokumen yang terkait

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Upaya meningkatkan pemahaman konsep trigonometri siswa kelas X MA At-Tasyri Tangerang melalui model pembelajaran kooperatif metode course review horay

18 122 322

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan terbimbing (guided discorvery lesson) untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 9 95

Penggunaan media pembelajaran zooming presentation untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas x pada konsep suhu dan kalor

0 8 6

Penggunaan bahan ajar berbasis penemuan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan penalaran induktif matematis siswa

1 8 197

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Penggunaan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V A MI “Al-Husna” Kecamatan Karawaci Kota Tangerang

2 15 127

Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap hasil belajar siswa Pada materi litosfer

6 18 182

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12