Gambaran Umur, Masa Kerja, dan Status Gizi

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Merokok, Tingkat Kebisingan, Tingkat Pencahayaan, dan Tekanan Panas di Tempat Kerja pada Pembuat Tahu di Wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur Tahun 2014 Variabel Kategori n Kebiasaan Merokok Merokok, jika Pernah dan Aktif Merokok Sampai Sekarang 52 69,3 Tidak Merokok, jika Tidak Pernah Merokok 23 30,7 Tingkat Kebisingan Terpapar Kebisingan: 85 dB 8 10,7 Tidak Terpapar Kebisingan: ≤ 85 dB 67 89,3 Tingkat Pencahayaan Tidak Terpapar Pencahayaan Ideal: 300 lux 32 42,7 Terpapar Pencahayaan Ideal: ≥ 300 lux 43 57,3 Tekanan Panas Terpapar Tekanan Panas 60 80,0 Tidak Terpapar Tekanan Panas 15 20,0 Variabel kebiasaan merokok pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar pembuat tahu di wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur memiliki kebiasaan merokok yaitu sebesar 69,3. Variabel tingkat kebisingan pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar pembuat tahu di wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur tidak terpapar kebisingan di tempat kerja yaitu sebesar 89,3. Variabel tingkat pencahayaan pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar pembuat tahu di wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur terpapar pencahayaan ideal di tempat kerja yaitu sebesar 57,3. Variabel tekanan panas pada tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar pembuat tahu di wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur terpapar tekanan panas yaitu sebesar 80.

C. Hasil Analisis Bivariat

1. Uji Normalitas Data

Sebelum dilakukan analisis, dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov test karena pada penelitian ini memiliki sampel besar lebih dari 50 yaitu 75 orang pembuat tahu. Variabel tersebut dikatakan normal jika p-value ≥ 0,05. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 5.6 dibawah ini. Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas Variabel p-value Kelelahan Kerja 0.000 Umur 0.200 Masa Kerja 0.000 Status Gizi 0.200 Berdasarkan hasil statistik tersebut, dapat dilihat bahwa variabel kelelahan kerja dan masa kerja tidak berdistribusi normal karena nilai p- value sebesar 0.000 0.05, sedangkan variabel umur dan status gizi berdistribusi normal dengan p-value sebesar 0.200 0.05. Dengan