Shift Kerja Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kelelahan Keja

dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi danatau alat- alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran Permenakertrans No. 13, 2011. Bunyi didengar sebagai rangsangan pada telinga oleh getaran- getaran melalui media elastis, dan manakala bunyi-bunyi tersebut tidak dikehendaki, maka dinyatakan sebagai kebisingan. Terdapat dua hal yang menentukkan kualitas suatu bunyi, yaitu frekuensi dan intensitasnya. Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran per detik atau disebut hertz Hz dan intensitas atau arus energi persatuan luas biasanya dinyatakan dalam decibel dB Suma’mur, 1996. Pengaruh kebisingan terhadap tenaga kerja adalah mengurangi kenyamanan dalam bekerja, mengganggu komunikasi, mengurangi konsentrasi Budiono, dkk, 2003, sehingga muncul sejumlah keluhan yang berupa perasaan lamban dan keengganan untuk melakukan aktivitas. Kebisingan yang tidak terkendalikan dengan baik, juga dapat menimbulkan efek lain yang salah satunya berupa meningkatnya kelelahan kerja Suma’mur,1996. Pekerja yang terpapar kebisingan untuk jangka waktu yang panjang dapat menghasilkan perasaan tidak nyaman dan peningkatan kelelahan kerja Lerman et al, 2012. Beberapa penelitian menyebutkan terdapat hubungan yang signifikan antara kebisingan dengan perasaan kelelahan kerja pada tenaga kerja Yusri, 2006. Begitu pula dengan hasil penelitian di PT. Indokores Sahabat Purbalingga menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kebisingan dengan kelelahan tenaga kerja Risva, 2002. Selain itu penelitian lain juga menunjukkan 42,8 dari 18 sampel yang diteliti, mengalami kelelahan akibat kebisingan di tempat kerja Hanifa, 2006. NAB yang diperbolehkan untuk kebisingan selama 8 jam bekerja adalah sebesar 85 dBA. Namun, untuk kebisingan lebih dari 140 dBA tidak diperbolehkan terpajan walaupun sesaat. Berikut ini NAB yang diperbolehkan berdasarkan waktu pemaparan yang diperbolehkan Permenakertrans No. 13, 2011. Tabel 2.4 Intensitas Kebisingan yang Diperbolehkan Berdasarkan Waktu Pemaparan dalam Satu Hari Waktu Pemaparan dalam Satu Hari Intensitas Kebisingan dBA 8 Jam 85 4 88 2 91 1 94 30 Menit 97 15 100 7.5 103 3,75 106 1.88 109 0.94 112 28.12 Detik 115 14.06 118 7.03 121 3.52 124 1.76 127 0.88 130 0.44 133 0.22 136 0.11 139 Sumber: Permenakertrans No. 13, 2011 SLM merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan di tempat kerja. Metode pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja dapat dilihat pada Standar Nasional Indonesia SNI 7231 tahun 2009. a. Prinsip pengukuran Tingkat tekanan bunyi diukur dengan alat SLM yang mempunyai kelengkapan Leq A dengan rentang waktu tertentu pada pembobotan waktu S. Tekanan bunyi menyentuh membran mikropon