Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

Setiap orang memiliki tanggungjawab mengerjakan tugasnya dalam suatu organisasiperusahaan. Pada penelitian ini setiap pembuat tahu memiliki tanggungjawab yang sama terhadap pekerjaannya dan saling gotong royong dalam bekerja, mulai dari menyiapkan bahan baku sampai tahu siap dipasarkan, sehingga faktor ini juga tidak memiliki variasi bila diuji dalam statistik. Faktor status kesehatan dalam penelitian ini tidak diteliti karena keterbatasan peneliti, sehingga faktor tersebut menjadi salah satu syarat atau kriteria inklusi dan ekslusi dalam penelitian ini. Jika responden menyatakan secara subjektif bahwa dirinya dalam keadaan sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit penyakit jantung, gangguan ginjal, asma, tekanan darah rendah, dan tekanan darah tinggi, maka dapat mengikuti penelitian ini. Sebaliknya jika responden sedang tidak sehat atau sakit dan memiliki riwayat penyakit penyakit jantung, gangguan ginjal, asma, tekanan darah rendah, dan tekanan darah tinggi, maka responden tidak diikutsertakan penelitian ini. Hal ini juga ditakutkan ‘bias’ karena ukuran status kesehatan hanya berdasarkan penilaian subjektif pekerja. Selanjutnya, faktor keadaan monoton juga tidak diteliti karena berdasarkan hasil observasi di lapangan, pembuat tahu bukan merupakan pekerjaan monoton karena dalam sehari pembuat tahu melakukan hampir seluruh proses dalam pembuatan tahu, mulai dari menyiapkan bahan baku sampai tahu siap dipasarkan. Berdasarkan hal tersebut maka kerangka konsep dalam penelitian ini yaitu: Bagan 3.1 Kerangka Konsep Kelelahan Kerja Umur Masa Kerja Status Gizi Kebiasaan Merokok Tekanan Panas yang dipengaruhi oleh: - Beban Kerja - Jam Kerja Tingkat Kebisingan Tingkat Pencahayaan 76

B. Definisi Operasional

1. Variabel Dependen

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Dependen No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Kelelahan Kerja Keadaan melemahnya kekuatan fisik tubuh pembuat tahu yang dilihat dari adanya perlambatan pada proses faal syaraf dan otot yang ditandai dengan pemanjangan waktu reaksi. Reaction Timer Test Pengukuran Langsung Mili detik Rasio

2. Variabel Independen

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Independen No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1. Umur

Jumlah tahun yang dihitung mulai dari pembuat tahu lahir hingga saat penelitian berlangsung dengan pembulatan 6 bulan masuk ke tahun berikutnya. Kuesioner Wawancara Tahun Rasio

2. Masa Kerja

Akumulasi waktu dalam tahun yang dilalui pekerja dalam melaksanakan jenis- jenis pekerjaan sebagai Kuesioner Wawancara Tahun Rasio No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur pembuat tahu. 3. Status Gizi Kondisi yang menggambarkan keadaan gizi pembuat tahu dengan memperhitungkan IMT berdasarkan berat badan dan tinggi badan. Kuesioner, Timbangan Berat Badan, Pita Meteran, dan Alat Hitung Kalkulator Pengukuran Langsung kgm 2 Rasio 4. Kebiasaan Merokok Kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dalam menghisap rokok mulai dari satu batang ataupun lebih dalam satu hari. Kuesioner Wawancara 0 Merokok, jika Pernah dan Aktif Merokok Sampai Sekarang 1 Tidak Merokok, jika Tidak Pernah Merokok Ordinal 5. Tingkat Kebisingan Tingkat suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja di tempat pembuatan tahu yang dapat menimbulkan gangguan pada pekerja. Sound Level Meter SLM Pengukuran Langsung 0 Terpapar Kebisingan: 85 dB 1 Tidak Terpapar Kebisingan: ≤ 85 dB Permenaker No 13 Tahun 2011 Ordinal 6. Tingkat Pencahayaan Tingkat pencahayaan yang menerangi benda-benda di tempat pembuatan tahu. Custom Digital Lux Meter Pengukuran Langsung 0 Tidak Terpapar Pencahayaan Ideal: 300 lux 1 Terpapar Pencahayaan Ordinal No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Ideal: ≥ 300 lux Kepmenkes RI No 1405, 2002 7. Tekanan Panas Cuaca lingkungan tempat pembuatan tahu yang merupakan hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, dan panas radiasi yang ditunjukkan oleh nilai ISBB pada alat ukur Thermal Environmental Monitor dengan mempertimbangkan beban kerja dan pengaturan waktu kerja menurut Permenaker No 13 Tahun 2011. Quest Thermal Environmental Monitor, Estimasi Pengukuran Panas Metabolik, dan Indeks Suhu Basah dan Bola ISBB Pengukuran Langsung, Observasi 0 Terpapar Tekanan Panas 1 Tidak Terpapar Tekanan Panas Permenaker No 13 Tahun 2011 Ordinal 79

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang dibuat oleh peneliti terkait dengan penelitian ini. Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ada pengaruh umur terhadap kelelahan kerja pada pembuat tahu di wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur tahun 2014. 2. Ada pengaruh masa kerja terhadap kelelahan kerja pada pembuat tahu di wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur tahun 2014. 3. Ada pengaruh status gizi terhadap kelelahan kerja pada pembuat tahu di wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur tahun 2014. 4. Ada pengaruh kebiasaan merokok terhadap kelelahan kerja pada pembuat tahu di wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur tahun 2014. 5. Ada pengaruh tingkat kebisingan di tempat kerja terhadap kelelahan kerja pada pembuat tahu di wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur tahun 2014. 6. Ada pengaruh tingkat pencahayaan di tempat kerja terhadap kelelahan kerja pada pembuat tahu di wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur tahun 2014. 7. Ada pengaruh tekanan panas di tempat kerja terhadap kelelahan kerja pada pembuat tahu di wilayah Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur tahun 2014.