Jenis Kelamin Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kelelahan Keja

Tabel 2.3 Indeks Masa Tubuh IMT Status Gizi IMT Kgm 2 Sangat Kurus 17 Kurus 17.0-18.4 Normal 18.5-24.9 Kelebihan Berat Badan overweight 25.0-26.9 Gemuk 27.0-28.9 Sangat Gemuk 29 Sumber: Depkes RI, 2004 Menurut teori kelelahan terjadi pada IMT yang lebih tinggi yaitu obesitas. Secara persentase dapat dilihat bahwa kelelahan kerja berat yang dialami oleh pekerja lebih banyak terjadi pada pekerja yang memiliki status gizi obesitas Hartz et al, 1999 dalam Safitri, 2008. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kelelahan kerja. Dari hasil penelitian pada pekerja wanita diperoleh data bahwa bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kelelahan kerja p- value = 0,024, dengan nilai korelasi r sebesar 0,204 menunjukan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah, artinya semakin status gizi menjauhi kadar normal, maka semakin meningkat untuk terjadinya kelelahan kerja Trisnawati, 2012. Penelitian lain yang dilakukan pada pemanen kelapa sawit terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kelelahan kerja yang dialami oleh reponden. Responden yang mengalami kelelahan jauh lebih banyak jumlahnya pada mereka yang berstatus gizi buruk yakni 24 orang 72.7 dibandingkan dengan yang berstatus gizi baik normal yakni 9 orang 27.3 Mentari, dkk, 2012.

5. Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok adalah kegiatan yang dilakukan berulang- ulang dalam menghisap rokok mulai dari satu batang ataupun lebih dalam satu hari. Bustan, 2000. Asap rokok yang mengandung sekitar 4 karbon monoksida CO dapat bergabung dan terikat pada darah saat dihisap oleh paru-paru 200 kali lebih kuat dari pada oksigen Bridger, 2003. Setiap menghisap rokok, terdapat 10 7 radikal dalam komponen asap yang didominasi oleh radikal oksigen, nitrit oksid, peroksil dan lain sebagainya. Secara kimia, radikal oksigen, nitrit oksid ini akan bereaksi secara cepat membentuk peroksilnitrit yang sangat reaktif dan akan berikatan dengan epitelial lining fluid ELF saluran napas menghasilkan reactive oxygen species ROS. Radikal semikuinon dapat bereaksi dengan radikal oksigen untuk membentuk radikal hidroksil dan peroksida membentuk superoksida. Radikal ini akan memicu sel untuk menghasilkan peroksida yang secara terus menerus dan mengakibatkan kerusakan sel sistem pernapasan Susanto, dkk, 2011.