Jenis Kelelahan TINJAUAN PUSTAKA

8. Kaku dan canggung dalam gerakan 9. Tidak seimbang dalam berdiri 10. Ingin berbaring 11. Merasa susah berpikir 12. Malas untuk bicara 13. Merasa gugup 14. Tidak dapat berkonsentrasi 15. Tidak dapat mempusatkan perhatian terhadap sesuatu 16. Cenderung mudah melupakan sesuatu 17. Kurang kepercayaan diri 18. Cemas terhadap sesuatu 19. Tidak dapat mengontrol sikap 20. Tidak dapat tekun dalam pekerjaan 21. Sakit di bagian kepala 22. Sakit di bagian bahu 23. Sakit di bagian punggung 24. Merasa pernafasan tertekan 25. Haus 26. Suara sesak 27. Merasa pening 28. Merasa ada yang mengganjal di kelopak mata 29. Anggota badan terasa gemetar 30. Merasa kurang sehat Beberapa gejala ini dapat menyebabkan penurunan efisiensi dan efektivitas kerja fisik dan mental. Sejumlah gejala tersebut manifestasinya timbul berupa keluhan oleh tenaga kerja dan seringnya tenaga kerja tidak masuk kerja Grandjean, 1988.

E. Dampak Kelelahan

Dampak bagi pekerja yang mengalami kelelahan kerja antara lain menurunnya perhatian, perlambatan dan hambatan persepsi, lambat dan sukar berfikir, penurunan motivasi untuk bekerja, penurunan kewaspadaan, menurunnya konsentrasi dan ketelitian, performa kerja rendah, kualitas kerja rendah, dan menurunnya kecepatan reaksi. Hal-hal tersebut akan menyebabkan banyak terjadi kesalahan, sehingga pekerja mengalami cidera, stress kerja, penyakit akibat kerja, kecelakan kerja, dan pada akhirnya dapat mempengaruhi produktivitas menjadi berkurang Sastrowinoto, 1985, Manuaba, 1998, Budiono, dkk, 2003, Tarwaka, 2013. Kelelahan di tempat kerja memang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena sangat berpengaruh terhadap efektifitas, produktivitas, serta keselamatan pekerja pada umumnya Job dan Dalziel, 2001 dalam Australian Safety and Compensation Council, 2006.

F. Metode Pengukuran Kelelahan

Sampai saat ini belum ada cara untuk mengukur tingkat kelelahan secara langsung. Pengukuran-pengukuran yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya hanya berupa indikator yang menunjukkan terjadinya kelelahan akibat kerja Grandjean, 1993 dalam Tarwaka, 2013. Pengukuran kelelahan dapat dilakukan dengan enam metode yang berbeda Kroemer dan Grandjean, 1997, yaitu:

1. Kualitas dan Kuantitas Hasil Kerja

Pada metode ini, hasil kerja digambarkan sebagai jumlah proses kerja dan waktu yang digunakan setiap unit proses atau jumlah operasi yang dilakukan setiap unit waktu. Metode ini biasanya digunakan sebagai pengukuran tidak langsung karena banyak faktor yang perlu dipertimbangkan seperti target produksi, perilaku psikologis dalam kerja, dan faktor sosial Kroemer dan Grandjean, 1997. Sedangkan kualitas hasil kerja seperti kerusakan produk, penolakan produk, atau frekuensi kecelakaan dapat menggambarkan terjadinya kelelahan, tetapi faktor tersebut bukan merupakan faktor penyebab Tarwaka, 2013.