dalam upaya pengaturan sikap dan sarana kerja sehingga dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam bekerja. Serta dapat
mengurangi kelelahan kerja dan meningkatkan kinerja dalam pencapaian produktivitas kerja.
3. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi kalangan akademis sebagai referensi kepustakaan tambahan yang nantinya dapat
menjadi acuan untuk melakukan penelitian berikutnya mengenai faktor- faktor yang berpengaruh terhadap kelelahan kerja secara mendetail dan
mendalam.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Mei 2014. Populasi penelitian ini adalah pembuat tahu yang berada di wilayah
kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur yang berjumlah 80 orang dan sampel berjumlah75 orang
Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi analitik dengan desain Cross Sectional Study karena pada penelitian ini variabel dependen dan
variabel independen akan diamati dalam waktu periode yang sama. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Reaction Timer Test
untuk mengukur kelelahan kerja, Sound Level Meter SLM untuk mengukur tingkat kebisingan, Custom Digital Lux Meter untuk mengukur tingkat
pencahayaan, Quest Thermal Environmental Monitor untuk mengukur tekanan panas dengan mempertimbangkan waktu kerja dan beban kerja yang
diukur dengan Estimasi Pengukuran Panas Metabolik dan Indeks Suhu Basah dan Bola ISBB, timbangan dan meteran tubuh untuk menghitung status gizi,
dan kuesioner untuk mengetahui umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok responden.
16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Industri Tahu
Sektor usaha dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu usaha formal dan informal. Jan Breman mengatakan bidang usaha sektor formal adalah
sejumlah pekerjaan yang terstruktur dan terorganisir, secara resmi terdaftar dalam statistik perekonomian, dan syarat-syarat bekerja dilindungi oleh
hukum. Sedangkan Simanjuntak memberikan ciri-ciri yang tergolong sebagai bidang usaha sektor informal, yaitu kegiatan usaha yang secara umum
sederhana, skala usaha relatif kecil, umumnya tidak mempunyai izin usaha, untuk bekerja di sektor informal lebih mudah daripada di sektor formal,
tingkat pendapatan di sektor informal biasanya rendah, keterkaitan sektor informal dengan usaha-usaha lain sangat kecil, dan usaha-usaha di sektor
informal sangat beraneka ragam Effendi, 1993. Contoh bidang usaha sektor informal biasanya dikaitkan dengan usaha kerajinan, dagang, pertanian,
perikanan atau usaha lain Setyawati, 2001. Salah satu bidang usaha sektor informal yang berkembang saat ini
adalah industri tahu. Tahu merupakan salah satu makanan utama dan digemari oleh masyarakat Indonesia karena selain harganya murah dan mudah didapat,
tahu juga dapat diolah menjadi berbagai bentuk masakan, rasanya enak, dan