Peluang Kejadian Saling Lepas dan Kejadian Tidak Saling Lepas

27 Peluang Banyak anggota himpunan kejadian munculnya mata dadu kurang dari 4 = nE = 3. Peluang munculnya mata dadu kurang dari 4 adalah P E = n n E S = = 3 6 1 2 . c . Himpunan munculnya mata dadu kurang dari 3 = E 1 = {1, 2}. Himpunan munculnya mata dadu lebih dari 4 = E 2 = {5, 6}. Himpunan munculnya mata dadu kurang dari 3 atau lebih dari 4 ditulis E 1 » E 2 = {1, 2, 5, 6}. Banyak anggota himpunan munculnya mata dadu kurang dari 3 atau lebih dari 4 = nE 1 » E 2 = 4. Peluang munculnya mata dadu kurang dari 3 atau lebih dari 4 adalah P E 1 » E 2 = n n 4 6 2 3 E E 1 2 E » S = = . Sebuah koin di tos 4 kali. Berapakah peluang mendapatkan 3 gambar dan 1 angka? Jelaskanlah alasan Anda. Soal Pilihan Perhatikan kembali Contoh Soal 1.13. Jika terdapat dua himpunan kejadian, yaitu E 1 dan E 2 maka anggota himpunan kejadian E 1 atau E 2 ditulis E 1 » E 2 . Banyaknya anggota himpunan kejadian E 1 atau E 2 dapat dihitung dengan cara berikut. nE 1 » E 2 = nE 1 + nE 2 – nE 1 « E 2 dengan nE 1 « E 2 menyatakan banyak anggota irisan himpunan E 1 dan E 2 atau banyak anggota himpunan persekutuan E 1 dan E 2 atau banyak anggota himpunan yang merupakan anggota E 1 dan E 2 . Jika kedua himpunan kejadian tersebut tidak memiliki anggota persekutuan, artinya nE 1 « E 2 = 0. Kejadian seperti ini disebut kejadian saling lepas. Dari Contoh Soal 1.13c diperoleh nE 1 » E 2 = 2 + 2 – 0 = 4. Peluang kejadian saling lepas dapat dihitung dengan rumus berikut. P n n E E 1 2 E E » = E E 1 2 E E » S Sekarang, coba Anda perhatikan contoh berikut. Pada peristiwa pelemparan sebuah dadu, hitunglah peluang munculnya mata dadu kurang dari 3 atau mata dadu genap. Contoh Soal 1.14 Notes • Dua kejadian disebut kejadian saling lepas jika PE 1 » E 2 = PE 1 + PE 2 . • Dua kejadian disebut kejadian tidak saling lepas jika PE 1 » E 2  PE 1 + PE 2 . 28 Aktif Menggunakan Matematika untuk Kelas XII SMKMAK Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi Pada pelemparan sebuah dadu, tentukan: a . peluang munculnya mata dadu ganjil dan prima, b . peluang munculnya mata dadu ganjil dan mata dadu lebih dari 4. Contoh Soal 1.15 Perhatikan kembali Contoh Soal 1.14. Banyak anggota himpunan kejadian E 1 atau E 2 adalah nE 1 » E 2 = nE 1 + nE 2 – nE 1 « E 2 Pada kejadian Contoh Soal 1.14 terdapat himpunan persekutuan E 1 dan E 2 , yaitu E 1 « E 2 = {2}. Artinya, nE 1 « E 2 adalah 1 sehingga nE 1 » E 2 = 2 + 3 – 1 = 4. Oleh karena terdapat himpunan persekutuan E 1 dan E 2 maka kejadian pada himpunan tersebut disebut kejadian tidak saling lepas. Peluang kejadian tidak saling lepas dihitung dengan rumus berikut. P n n E E 1 2 E E » = E E 1 2 E » S

c. Peluang Kejadian Saling Bebas dan Kejadian Tidak Saling Bebas

Sekarang, Anda dapat membedakan kejadian saling lepas dan kejadian tidak saling lepas. Bagaimanakah dengan kejadian saling bebas dan kejadian tidak saling bebas? Agar Anda dapat membedakannya, pelajarilah contoh berikut. Jawab : Himpunan kejadian munculnya mata dadu kurang dari 3 = E 1 = {1, 2}. Himpunan kejadian munculnya mata dadu genap = E 2 = {2, 4, 6}. Himpunan kejadian munculnya mata dadu kurang dari 3 atau genap = E 1 » E 2 = {1, 2, 4, 6}. Banyak anggota himpunan munculnya mata dadu kurang dari 3 atau genap = nE 1 » E 2 = 4. Peluang munculnya mata dadu kurang dari 3 atau mata dadu genap adalah P E 1 » E 2 = n n 4 6 2 3 E E 1 2 E » S = = . Notes Kejadian saling lepas biasanya dihubungkan dengan atau », sedangkan kejadian saling bebas biasanya dihubungkan dengan dan «. 29 Peluang Jawab : a . Himpunan kejadian munculnya mata dadu ganjil adalah E 1 = {1, 3, 5}. Himpunan kejadian munculnya mata dadu prima adalah E 2 = {2, 3, 5}. Himpunan kejadian munculnya mata dadu ganjil dan prima adalah E 1 « E 2 = {3, 5}. Banyak anggota himpunan kejadian munculnya mata dadu ganjil dan prima = nE 1 « E 2 = 2. Peluang munculnya mata dadu ganjil dan prima adalah P E 1 « E 2 = n n 2 6 1 3 E E 1 2 E « S = = . Himpunan kejadian E 1 dan E 2 adalah E 1 « E 2 . Banyak anggota himpunan kejadian E 1 dan E 2 = nE 1 « E 2 . Himpunan persekutuan E 1 dan E 2 adalah E 1 « E 2 = {3, 5}, artinya nE 1 « E 2 = 2 . b . Himpunan kejadian munculnya mata dadu ganjil adalah E 1 = {1, 3, 5}. Himpunan kejadian munculnya mata dadu lebih dari 4 adalah E 2 = {5, 6}. Himpunan kejadian munculnya mata dadu ganjil dan genap adalah E 1 « E 2 = {5}. Banyak anggota himpunan kejadian munculnya mata dadu ganjil dan lebih dari 4 = nE 1 « E 2 = 1. Jadi, peluang munculnya mata dadu ganjil dan genap adalah P E 1 « E 2 = n n 1 6 E E 1 2 E « S = . Jelajah Matematika Matematika dapat digunakan untuk memprediksi peluang yang mungkin dari kejadian-kejadian. Para ahli ekonomi menggunakan statistika untuk membantu memprediksi perubahan- perubahan dalam pasar uang, yang dapat menyebabkan perolehan ataupun kehilangan uang dalam jumlah yang sangat besar. Sumber: Ensiklopedi Matematika Peradaban Manusia, 2002 Sekarang, perhatikan kembali Contoh Soal 1.15a. Peluang munculnya mata dadu ganjil adalah PE 1 = 3 6 1 2 = dan peluang munculnya mata dadu prima adalah PE 2 = 3 6 1 2 = . Peluang munculnya mata dadu ganjil dan prima adalah P E 1 « E 2 = 1 3 P E 1 « E 2 ȴ PE 1 × PE 2 1 3 1 2 1 2 { ¥ 2 Oleh karena PE 1 « E 2 ȴ PE 1 × PE 2 maka kejadian munculnya mata dadu ganjil dan kejadian munculnya mata dadu prima merupakan dua kejadian yang tidak saling bebas. Sekarang, bandingkan dengan Contoh Soal 1.15b. Peluang munculnya mata dadu lebih dari 4 = PE 1 = 3 6 . Sumber: www.tempointeraktif. com