Tabel Statistik Statistika B. Penyajian

49 Statistika Contoh Soal 2.1 Berdasarkan data yang diperoleh dari Microsoft Encarta 2005, diketahui jumlah penduduk kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Palembang pada tahun 1997 berturut-turut adalah 7.764.764, 3.557.665, 2.351.303, 1.974.300, dan 1.436.500. Sajikan data tersebut dalam bentuk tabel statistik. Jawab : Gunakan langkah-langkah untuk membuat tabel. Langkah ke-1 : Tuliskan judul tabel. Data yang akan disajikan merupakan data jumlah penduduk di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Palembang pada tahun 1997. Dengan demkian, Judul untuk tabel adalah Jumlah Penduduk Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Palembang Tahun 1997 Langkah ke-2 : Buatlah tabel dengan jumlah baris dan kolom disesuaikan dengan data yang akan disajikan. Data terdiri atas 5 kota sehingga terdapat 5 baris untuk data kota. Adapun 2 baris lainnya untuk judul data dan jumlah penduduk kelima kota sehingga banyaknya kolom ada 2. Kolom pertama untuk data kota dan kolom kedua untuk data jumlah penduduk. Dengan demikian, tabel terdiri atas 7 baris dan 2 kolom. Langkah ke-3 : Isilah tabel dengan data yang akan disajikan. Pada baris pertama, tuliskan judul data. Data dituliskan pada baris kedua sampai dengan keenam. Pada baris terakhir, tuliskan jumlah penduduk kelima kota tersebut. Langkah ke-4 : Tulis sumber data. Oleh karena data diperoleh dari Microsoft Encarta 2005 maka pada bagian kanan bawah tabel harus dicantumkan Sumber: Microsoft Encarta 2005 Dari langkah-langkah tersebut, diperoleh tabel jumlah penduduk di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Palembang pada tahun 1997sebagai berikut. Kota Jumlah Penduduk Jakarta 7.764.764 Bandung 3.557.665 Surabaya 2.351.303 Medan 1.974.300 Palembang 1.436.500 Jumlah 17.084.532 Sumber: Microsoft Encarta, 2005 Jumlah Penduduk Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Palembang Tahun 1997 Notes Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tabel statistik di antaranya: • Waktu disusun secara berurutan, misalnya 2005, 2006, 2007, .... • Kategori dicatat menurut kebiasaan, misalnya dari yang terbesar ke yang terkecil, dari untung ke rugi, dan sebagainya. 50 Aktif Menggunakan Matematika untuk Kelas XII SMKMAK Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi

2. Jenis-Jenis Diagram

Sekarang Anda dapat menyajikan data dalam bentuk tabel. Bagaimanakah penyajian data dalam bentuk diagram? Apa sajakah jenis-jenis diagram? Untuk menjawabnya, pelajarilah uraian berikut.

a. Diagram Garis

Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang berkesinambungan seperti data absen siswa setiap hari, data banyak kecelakaan setiap bulan, populasi penduduk setiap tahun, atau data banyaknya komoditas yang diekspor setiap bulan. Dari diagram garis tersebut, Anda dapat mengetahui kecenderungan data dari waktu ke waktu, apakah data tersebut naik, turun, atau stabil. Untuk membuat diagram garis diperlukan sumbu horizontal dan vertikal. Sumbu horizontal menyatakan kategori, seperti tanggal, hari, tahun, dan jam, sedangkan sumbu vertikal menyatakan frekuensi. Langkah-langkah untuk membuat diagram garis sebagai berikut. 1 Buatlah sumbu horizontal dan vertikal yang saling berpotongan tegak lurus. 2 Buatlah skala untuk kedua sumbu yang sama besar. Skala untuk sumbu horizontal tidak perlu sama dengan skala pada sumbu vertikal. 3 Pada sumbu horizontal tuliskan kategori dan pada sumbu vertikal tuliskan frekuensi. 4 Gambarlah titik atau noktah yang menyatakan pasangan kategori dengan frekuensinya. Cara menggambar titik ini serupa dengan menggambar pasangan berurutan x, y pada bidang koordinat Cartesius. 5 Hubungkanlah titik satu dengan titik berikutnya dengan garis lurus. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut. Misalkan, data hasil panen padi di sebuah desa dari tahun 1997–2006 disajikan sebagai berikut. Tabel 2.2 Data Panen Padi Tahun 1997–2000 Hasil Panen Padi kuintal Tahun 3 1997 3,1 1998 3,4 1999 4 2000 3,8 2001 4 2002 Sumber: tanobatak.files.wordpress. com Gambar 2.3 Hasil panen di sebuah desa. 51 Statistika 4,2 2003 4,4 2004 4,5 2005 4,6 2006 Dengan menggunakan langkah-langkah untuk membuat diagram garis, data pada Tabel 2.2 dapat disajikan ke dalam diagram garis sebagai berikut. 1997 1 2 3 4 5 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Hasil Panen Kuintal Tahun Gambar 2.4 Diagram garis hasil panen suatu desa. Dari diagram garis tersebut dapat dilihat dengan mudah bahwa hasil panen padi cenderung naik dari tahun ke tahun.

b. Diagram Batang

Serupa dengam diagram garis, untuk membuat diagram batang diperlukan sumbu horizontal dan vertikal. Dari data yang tersedia disajikan dalam bentuk batang. Batang satu dengan batang lainnya terpisah. Pada diagram batang tegak, sumbu horizontal menyatakan kategori atau waktu, sedangkan sumbu vertikal menyatakan frekuensi. Langkah-langkah untuk menyajikan data dalam bentuk diagram batang tegak sebagai berikut. 1 Buatlah sumbu horizontal dan sumbu vertikal yang ber- potongan tegak lurus. 2 Buatlah skala yang sama besar untuk kedua sumbu. Skala pada sumbu horizontal tidak perlu sama dengan skala pada sumbu vertikal. 3 Tulislah kategori atau waktu pada sumbu horizontal dan frekuensi pada sumbu vertikal. 4 Buatlah batang atau balok pada setiap kategori atau waktu dengan tinggi sesuai dengan frekuensinya. Lebar batang untuk semua kategori haruslah sama dan batang setiap kategori haruslah terpisah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut. Misalkan, data banyaknya siswa di suatu kecamatan disajikan sebagai berikut.